"Kami kunjungi Dukcapil PALI untuk mengetahui kendala dalam pelayanannya kepada masyarakat. Seperti data Coklit oleh KPU, dimana DP4 dikeluarkan Dukcapil. Pelayanan saat pandemi, apakah telah menerapkan protokol kesehatan atau belum serta masalah lainnya, yang nantinya kita sampaikan ke pusat," ucap anggota DPR-RI dari partai Nasdem itu.
Menjawab pertanyaan anggota Komisi II DPR-RI, Rismaliza, kepala Disdukcapil PALI menyampaikan kendalanya dalam melayani administrasi kependudukan kepada masyarakat.
"Kendala kita masih memakai alat KTP-el lama, hibah dari Muara Enim dan hingga saat ini belum ada alat baru. Untuk blanko tidak ada kendala terlebih untuk pencetakan Akte, KK sejak 1 Juli 2020 masyarakat bisa cetak sendiri memakai kertas biasa atau HVS," ujar Rismaliza.
Kepala Disdukcapil PALI juga menyebut bahwa untuk proses coklit sampai selesai yang dilakukan KPU belum lama ini tidak menemukan kendala.
"Alhamdulillah tidak ada kendala dan belum adanya laporan kalau data kependudukan tidak sesuai dengan yang dikeluarkan Dukcapil," terangnya.
Pada masa Pandemi, Rismaliza akui bahwa pihaknya mengedepankan protokol kesehatan mengingat pelayanan yang dilakukan Dukcapil PALI langsung bersentuhan dengan masyarakat.
"Sejak adanya pendemi, kantor kita selalu disemprot cairan disinfektan, menyiapkan bak cuci tangan sekaligus sabunnya, handsanitizer dan untuk mengurangi kerumunan kita luncurkan inovasi Segarurung Keli Salai. Dimana pelayanan bisa dilakukan secara online dan setelah selesai diantar ke rumah warga bekerjasama dengan ojek online. APD pegawai kita lengkapi, saat pamdemi kita juga lakukan jemput bola atau datangi masyarakat yang lansia, lumpuh juga penyandang disabilitas," jabarnya. (sn)
No comments:
Post a Comment