PALI. SININEWS.COM -- Pandemi virus corona atau COVID-19 telah menimbulkan dampak yang sangat besar terhadap perekonomian masyarakat, termasuk di Bumi Serepat Serasan. Namun ada satu usaha yang tidak tergoyahkan dan tetap mempunyai prospek cerah ditengah melorotnya daya beli masyarakat, yakni budidaya ikan lele.
Seperti yang dilakukan pemuda asal Desa Talang Bulang Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Muhamad Bayu Firdaus.
Pemuda tamatan Unsri tahun 2019 itu bulat terjun menggeluti budidaya ikan lele karena melihat potensinya cukup menjanjikan dan melihat pasokan ikan lele di desanya masih bergantung pada daerah lain.
Lebih menyemangati usahanya itu, Bayu menuturkan bahwa selama kurun waktu enam bulan dirinya memelihara ikan lele, perekonomian keluarganya bisa tertopang.
"Ikan lele ini mempunyai pasar cukup luas, dan sampai hari ini kebutuhan ikan lele di PALI masih kekurangan dan jangankan untuk se-PALI, untuk di desa kami saja, pasokan ikan lele masih bergantung pada daerah lain," ungkap pemuda yang baru berusia 22 tahun itu saat disambangi media ini di tempat usahanya, Selasa (29/9).
Selama enam bulan berkecimpung membudikayakan ikan lele, dirinya memperoleh omzet Rp 400 ribuan setiap hari.
"Setiap hari kami panen, minimal 20 kilogram per hari dengan harga antara Rp 18.000 sampai Rp 20.000/kg. Hasil panen kami baru bisa memenuhi kebutuhan lele di desa kami. Untuk memenuhi kebutuhan di kota Pendopo, saat ini kami menambah kolam, sebab saat ini baru ada 18 kolam yang dimiliki," terangnya.
Ditambahkan Bayu bahwa jenis ikan lele yang dibudidayakannya adalah jenis sangkuriang.
"Kami peroleh bibit dari Palembang dan kedepan kami berencana membuat pembibitan disini," tukasnya.
Hanya saja diakui Bayu kendala yang dialami pelaku budidaya ikan lele adalah pakan yang masih bergantung dari Lampung.
"Kedepan kami berencana mengusulkan untuk membuat pabrik pakan di PALI. Sebab, kendala pelaku budidaya ikan lele adalah dari pakan," tutupnya. (sn/perry)
No comments:
Post a Comment