JALAN : Puluhan truk milik perusahaan batubara yang bertonase melebihi kaoasitas melintasi jalan kampung di Gunung Kemala, jumat (4/12)
PRABUMULIH, SININEWS.COM – Warga Kelurahan Gunung Kemala Kecamatan Prabumulih Barat Kota Prabumulih kembali diresahkan oleh aktifitas perusahaan batubara yang akhir-akhir ini sering melintasi jalan perkampungan dengan kendaraan bertonase melebihi kapasitas, jumat (4/12)
Jalan Gunung Kemala terkesan alih fungsi menjadi jalan perlintasan tambang batubara menuju PT.GHEMMI di Desa Gunung Raja Kabupaten Muara Enim.
Keresahan warga bertambah karena jalan yang dibangun untuk aktifitas warga kini mulai retak akibat sering dilewati kendaraan berat milik perusahaan PT.Dana Mitra Arhta (DAM) yang mengangkut puluhan ton batu, pasir hingga perusahaan transportir minyak
Sebelumnya pihak Pemerintah Kota Prabumulih melalui Dinas Perhubungan (Dishub) dan Pol PP sempat memblokir jalan yang akan digunakan pihak perusahaan untuk mengangkut batubara, namun hingga kini hal tersebut akan terulang kembali.
Aktifitas perusahaan batubara semakin menjadi-jadi karena diduga adanya beking premanisme yang mengatur jalan.
Tokoh masyarakat Gunung Kemala Mat Senan menyayangkan adanya premanisme yang mengizinkan kendaraan perusahaan batubara melintasi jalan perkampungan, hal itu menurutnya akan berdampak rusaknya jalan akibat lalu lalang kendaraan berat.
“Harusnya perusahaan perbaiki jalan pertamina yang sudah ada, jangan menggunakan fasilitas umum untuk kepentingan perusahaan, apalagi tak ada sumbangi perusahaan ke pemerintahan kita” jelasnya kepada media ini.
Terpisah, Lurah Gunung Kemala Sumarden,SKM melalui sekretaris lurah Yayan Fitriansyah,SH dikonfirmasi belum mengetahui adanya aktifitas kendaraan perusahaan menggunakan jalan kampung yang hingga kini belum ada izin yang diberikan pihaknya kepada perusahaan tersebut
“Kalau jenis izin kami belum menerima, sampai saat ini belum ada kabar” ucapnya
Untuk informasi pihak RT/RW sekelurahan Gunung Kemala sempat melakukan perlawanan dengan memblokir jalan dan memutar arah truk batu dan minyak namun salah satu oknum preman yang membekingi kegiatan tersbut membuat warga kesal dan mengancam akan melakukan aksi blokade jalan secara masal
Sementara itu, Jusef selaku Humas PT.DAM membenarkan jika kendaraan berat yang melewati jalan kampung Gunung Kemala adalah milik perusahaannya namun dirinya tak mengetahui kordinator yang mengizinkan melintasi jalan tersebut
"Benar itu milik PT.DAM tapi aku dak tau kordinasinyo yang suruh lewat" singkatnya (tau/sn)
SIMAK VIDEO LENGKAPNYA
ini yang punya blog urang mana?
ReplyDelete