PALI. SININEWS.COM -- Gagasan yang jadi mimpi besar bangun Desa Tempirai Raya yang MAJU dengan cara dijadikan Desa Wisata datang dari pemuda Tempirai pada pertemuan dan diskusi bersama Subiyanto Pudin saat anggota DJSN itu bertugas jadi nara sumber diacara Perma PALI di Palembang beberapa waktu lalu.
Dimana perwakilan pemuda yang diwakili Anton Aris (pengurus Perma PALI), Aang Supan Sihan (pengurus dan Hima PALI), Shandi (pengurus IRATE) dan kawan-kawan lainnya menyampaikan gagasan besar pemuda ini untuk dipublikasikan ke seluruh elemen masyarakat Tempirai baik langsung maupun via medsos.
Ternyata ide tersebut menggelinding seperti bola salju makin besar dan kuat, pemuda sepakat membuat Forum Pemuda Pemudi Peduli Desa Tempirai (FPPDT).
"Dari gagasan itu, terus berlanjut melakukan diskusi dengan PemDes Tempirai periode sebelumnya, bahkan informasi dari Asmadi Ahmada, Kades Tempirai periode lalu, sudah ada komitmen dari 4 Kades (Asmadi Ahmada, Ali Sadikin, Paradi dan M.Yunus) dengan FPPDT untuk bangun BUMDES Tempirai Raya dengan modal awal dari masing-masing Desa Rp 350 juta, maka dari awal modal itu bisa terkumpul modal usaha Bumdes sebesar Rp 1,4 milyar, namun komitmen PemDes tersebut tidak berlanjut karena ada pergantian PemDes Tempirai Raya," kata Subiyanto, ketua umum MPPDT, Jumat (12/3/21).
Untuk memperkuat perjuangan Wang Tempirai tersebut masyarakat Tempirai diperantuan pada tanggal 15 Des 2019 lalu membentuk ORMAS MPPDT dengan peran dan fungsi Edukasi Publik dan Advokasi Kebijakan Publik di Desa Tempirai Raya. Keberadaan MPPDT itu dijelaskan Subiyanto untuk mendorong Pemkab PALI dan PemDes Tempirai Raya untuk mewujudkan pembangunan Desa Tempirai Raya yang MAJU dengan cara dijadikan Desa Wisata.
"Sehubungan dengan hal tersebut, MPPDT sudah membuat konsep tentang pembangunan Desa Tempirai Raya jadi Desa Wisata dan sudah mengajukan 4 (Empat) proposal ke Pemkab PALI,"
Empat proposal dimaksud dijabarkan Subiyanto yaitu :
1.Pembangunan Danau Desa Tempirai dijadikan tempat wisata dan budidaya ikan air tawar
2.Pembangunan 10 (sepuluh) IPAL (Instalasi Pengelola Air Limbah) untuk mengelola air limbah rumah tangga, agar air Danau Desa Tempirai bersih.
3.Pengendalian dan pengelolaan sampah dengan konsep 3R (Reduse,Reuse, Recycle) untuk kebersihan lingkungan Desa
4.Penghijauan dengan menanam 1000 pohon Tabebuya di pinggir jalan danau Desa Tempirai.
"Disamping itu sesuai peran MPPDT dalam edukasi publik, tidak kurang sudah kirim 20 an surat ke Pemkab PALI (Bupati dan OPDnya), Kapolres, Kejaksaan untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat Tempirai yang berhubungan dengan upaya menciptakan SAPTA PESONA di Desa Tempirai, sampai saat ini yang sudah merespon hanya Dinas Pariwisata PALI yang sudah memberikan asistensinya tentang upaya menciptakan SAPTA PESONA di Tempirai," imbuhnya.
Selain itu MPPDT juga sudah menyampaikan konsep kepada PemDes (para Kades dan BPD) Tempirai Raya tentang Kerangka Acuan Membangun Desa Tempirai Raya Sebagai Desa Wisata, wujudkan SAPTA PESONA dengan slogan Tempirai BERIMAN (Bersih, Rapi, Indah, Makmur, Aman, Nyaman) yang dilakukan dengan 6 (Enam) langkah/tahapan.
"Tentang hal ini juga MPPDT sudah berkirim surat ke Camat Penukal Utara untuk membantu kordinasikan para PemDes Tempirai Raya agar sama persepsi, visi dan misi membangun Desa Wisata di Tempirai Raya," sebutnya.
Untuk merealisasikan itu semua, diterangkan Subiyanto, sesuai mekanisme pembangunan Indonesia bahwa usulan pembangunan yang bersifat Bottom Up yaitu dari masyarakat melalui proses MusrenbangDes Tempirai Raya.
"Sehubungan dengan hal-hal tersebut agar gagasan dan mimpi besar Wang Tempirai membangun Desa Wisata bisa segera terwujud maka sesuai peran dan fungsi PemDes Tempirai Raya untuk melakukan formulasi kebijakan publik di Desa Tempirai dengan membuat keputusan MusrenbangDes Tempirai Raya tentang Pembangunan Desa Tempirai Raya jadi Desa Wisata. Optimalisasi potensi Danau Desa Tempirai agar masuk dalam dokumen pembangunan Indonesia untuk diperjuangkan bersama-sama agar Desa Tempirai Raya jadi Pilot Proyek Nasional Pembangunan Desa Wisata bersumber dari APBN," tutupnya. (sn/yogi)
No comments:
Post a Comment