Aksi spontan itu dilakukan warga sekira pukul 19.00 wib ketika mobil truk perusahaan tambang batubara itu melintas dijalan yang diduga warga secara diam-diam melewati jalan kampung.
“Jalan ini bukan jalan perusahaan tambang batubara, ini untuk warga, mereka sudah ada jalan khusus (Jalan Pertamina), kalau jalan ini rusak apa mereka mau perbaiki” seruan warga saat mencoba memberhentikan kendaraan.
Diketahui, kendaraan truk besar yang diduga warga membawa besi dan beberapa alat perusahaan lain yang muatannya dinilai melebihi kapasitas untuk melintas dijalan kampung itu berhasi ditahan warga setelah sebelumnya dikejar warga.
“Tadi ada dua mobil yang lewat, satu lolos ke arah tambang” ucap Senan salah satu warga Gunung Kemala saat dibincangi.
Dari informasi yang dihimpun dilapangan kendaraan tersebut membawa barang berupa besi dan beberapa gulungan karpet tebal milik PT.Dana Artha Mining (DAM) yang akan dibawa ke Pembangkit Listrik Sumsel 1 yang ada di Desa Tanjung Menang, Belimbing Kabupaten Muara Enim.
Sementara itu, Rio (25) warga Kabupaten Lahat yang merupakan Sopir truk PT.DAM telah diamankan warga itu mengaku tak mengetahui secara pasti barang yang diangkut, namun dirinya mendapat perintah untuk segera membawa alat tersebut dari PT.DAM desa Gunung Raja menuju Pembangkit Listrik Sumsel satu Belimbing.
“Aku dak tau pak apa barang itu, tadi waktu dimuat aku tertidur dan Cuma diperintahkan angkut bae” jelasnya
Terpisah, Direktur Utama (Dirut) PT.Dana Artha Mining (DAM) Mr.Ibrahim saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon tidak memberikan respon dan me-reject sabungan telepon saat dihubungi.
Ditempat lain, Lurah Gunung Kemala Jusmairi,SE melalui Sekretaris Lurah Tohirin,S.Pd mengaku mendapat laporan warga truk melintas telah ditahan dan diamankan sebagai barang bukti jika perusahaan secara diam-diam menggunakan fasilitas jalan untuk kepentingan perusahaan tambang.
“mobil dan sopirnya sudah diamankan tidak ada aksi anarkis, warga hanya meminta kepada perusahaan tambang itu untuk segera memperbaiki jalan (Pal 6) yang digunakan warga untuk bertani itu segera diperbaiki” jelasnya
Masih kata
Tohirin, saat ini jalan tersebut nyaris tak bisa dilewati kendaraan kecil karena
hancur dan berlumpur akibat aktifitas perusaahan sedangkan menurutnya sudah ada
jalan Pertamina sebagai akses yang diizin untuk kendaraan tambang yang kini
juga telah hancur.(tau/sn)
SIMAK VIDEO LENGKAPNYA :
No comments:
Post a Comment