Foto : Taufik/ sininews.com : Mifta Hudin Kasubbag TU Kemenag Kota Prabumulih, rabu (8/9/21).
PRABUMULIH, SININEWS.COM – Kementerian Agama (Kemenag) Kota Prabumulih
Yari Taswin melalui Mifta Hudin Kapala Sub Bagian (Kasubbag) Tata Usaha (TU) angkat
bicara mengenai ramainya pemberitaan terkait dugaan tewasnya santri di Pondok Pesantren
akibat dianiaya kakak kelas, rabu (8/9/21). Ditemui diruangannya Mifta Hudin menyampaikan sebagai pembina
sekolah santri pihaknya meminta pihak Pondok Pesantren untuk ikuti aturan yang berlaku
dan berpesan untuk tidak menghindar jika ada masalah atau ujian yang dihadapi saat
ini. “Kamj nasehatkan keapada pondok pesantren ikuti apa yang telah
dijalurkan sebab itu peraturan sudah baku, dan kedua jangan menghindar dari masalah,
apa pun yang terjadi itu tanggungjawab kita harus dijalani” pesannya. Ditempat terpisah, Yasbudaya (50) ayah korban Kian Lira Anugrah
ditemui dirumah duka yang didampingi Sastra, Kepala Desa Kayuare Kecamatan Rambang
Kuang, Ogan Ilir berharap masalah ini cepat selesai dan meminta yang terbaik kepada
kedua pihak. “kita tunggu proses hukum agar mendapatkan hasil yang positif
bagi kedua pihak. Yang jelas kita menunggu proses yang berwajib dulu, bagaimana
hasilnya kita serahkan sepenuhnya kepada hukum” jelas Sastra Kades Kayuare. Untuk informasi saat ini pihak Pondok Pesantren turut berbela
sungkawa atas meninggalnya santri dengan silaturahmi kerumah duka dan meminta maaf
kepada keluarga musibah. “Dari pihak pesantren kami terimo kasih banyak tadi sudah
berkenan membantu. In syaa Allahbesok
kami didampingi polsek akan ke rumah korban menyampaikan duka cita dan
permohonan maaf” balas Zahyudi Kabid Pendidikan Ponpes Al Furqon belum lama ini
melalui pesan Whatsapp.
No comments:
Post a Comment