Foto : Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Prabumulih Elman, S.T
PRABUMULIH,
SININEWS.COM – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Prabumulih Elman, S.T menanggapi
keluhan Misna warga Gunung Gunung Kemala Kecamatan Prabumulih Barat terkait
rumahnya tak kunjung diperbaiki setelah enam kali diajukan, Sabtu (15/1/22).
Hal tersebut diungkapnya
usai menghadiri acara peresmian pembangunan Rumah Layak Huni (RLH) dari PT Perta
Samtan Gas di Kelurahan Anak Petai waktu lalu.Jumat (14/1/22).
Kisah piluh
Misna lumpuh akibat penyakit stroke yang tinggal digubuk reot itu sempat membuat
Sekda Prabumulih terkejut setelah enam kali pengajuan tak pernah dapat.
“Coba lihat dulu
namanya, karena rumah ini banyak seharusnya konfirmasinya ke dinas, disini ada Perkim
dan Bapeda, atau ke kami langsung (Sekda), kenapa sampai 6 kali tidak di bedah itu
kenapa, apa masalahnya” ucap Elman kepada Wartawan.
Ditempat terpisah
Kepala Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Prabumulih Najamudin via telepon
mengaku sudah mengetahu informasi rumah Misna, namun pihaknya saat ini masih meminta
berkas pengajuan milik Misna ke Bapeda namun hingga kini masih menunggu.
“berkasnya masih
kami tunggu dari Bapeda tapi kami belum dapat” tuturnya.
Beberapa waktu lalu
Lurah Gunung Kemala Jusmairi mengatakan jika rumah Misna menjadi prioritas untuk
dibangun namun untuk gelombang pertama sebanyak 24 rumah dari 63 pengajuan yang
akan dibedah nama Misna tidak tercantum.
“ jadi begini pak
jika rumah Misna tidak dibangun oleh Dinas Perkim biar kami (Baznas) akan bangun”
lanjut Najamudin seraya mengatakan berkas milik Misna sedang dicari di Bapeda.
Untuk informasi
saat ini masyarakat Gunung Kemala banyak yang mengeluhkan pembangunan bantuan bedah
rumah dari Perkim atau pun dari Baznas yang tak tepat sasaran.
“Disini ado rumah
yang sudah dibangun tapi sampai sekarang tidak ditempati, dan ado jugo bantuan bangun
rumah ke orang mampu, sekarang rumah itu sudah dirobohkan dibangun rumah baru lagi
padahal itu bantuan pemerintah” ucap salah seorang warga Gunung Kemala.
Disinggung masalah
bantuan rumah yang tak ditempati dan dirobohkan itu mengaku belum mengetahui kebenaran
informasinya dan meminta kepada warga dan pihak pemerintah kelurahan agar lebih
teliti dalam memberikan kebijakan terkait permohonan bedah rumah.
“Mohon maaf seharusnya
Pemerintah Kelurahan yang mengeluarkan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) harus
dicek kebenarannya dan lebih teliti” himbaunya (sn/tau)
No comments:
Post a Comment