Foto : warga kampung IV desa aur duri hendak menyalakan lampu dengan mesin diesel, senin (24/1/22)
MUARA ENIM, SININEWS.COM
– Dua kampung di Desa Aur Duri Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim, Sumsel
terisolir. 200 Kepala Keluarga (KK) dengan 500 jiwa penduduk yang berada di dusun
III dan IV hingga kini tak bisa menikmati terangnya lampu dari PLN, Senin (24/1/22).
Sejak pemekeran
desa pada tahun 1999 silam hanya kampung satu dan dua saja yang bisa menikmati aliran
listrik dari PLN, dan tak hanya itu jalan terjal hingga berlumpur untuk menuju kedua
kampung menjadi tantangan yang harus dilewati.
Asron, salah satu
warga dusun IV desa Aur Duri yang sejak lahir pada tahun 1972 dirinya hingha kini
belum merasakan aliran listrik dikampunhnya.
“saya lahir tahun
1972, sejak laahir disini saya belum pernah merasakan terangnya listrik dari PLN”
ucapnya kepada media ini saat dibincangi.
Untuk memenuhi kebutuhan
hidup, warga setempat menggunakan mesin Genset atau Diesel untuk menerangi rumah
mereka selama beberapa jam saja.
“Kalau kami pakai
mesin Diesel, setiap malam dinyalakan mulai jam 6 sampai jam 12 malam itu sudah
paling lama” lanjut Asron seraya mengatakan setiap minggu menghabiskan bahan bakar
solar 12 liter setiap minggunya jika diirit.
Beberapa rumah warga
yang mampu bisa membeli mesin Genset dengan bahan bakar Pertalite atau pun Bensin,
namun demikian jika tak mampu warga kampung III dan IV meminta sambungan listrik
kepada tetangga.
Lain lagi dengan
keluarga Jemeldo Verli siswa sekolah dasar kelas enam ini merupakan keluarga tak
mampu yang hanya bisa memanfaatkan kaleng bekas minuman untuk dijadikan lampu teplok
dengan bahan bakar minyak tanah.
“Kadang susah belajar
malam, kadang habis minyak” ucap bocah 13 tahun ini kepada wartawan sambil berharap
didesanya ada lampu dan jalan menuju sekolah bisa diperbaiki.
Sementara itu, Kepala
Desa (Kades) Aur Duri Muslim Jusroni ditemui dikantornya mengaku sangat prihatin
dengan kondisi yang ada didesanya saat ini, wilayah penghasil minyak dan gas bumi
itu masih ada yang tertinggal.
“Miris saya melihat
warga saya, jika cukup dengan uang sekitar 20 juta mungkin saya bisa menyambung
listrik kesana, tapi tidak semurah itu” tutur Kades yang belum lama ini dilantik.
Pria yang dikenal
pemberani itu tak segan melakukan aksi kepada pihak perusahan yang beroperasi diwilayahnya
untuk membantu perbaikan jalan menuju kempung yang terisolir.
“Saya sering marah
dengan perusahaan yang ada disini numpang lewat tapi tak mau perbaiki jalan” lanjut
Muslim.
Untuk menuju kampung
yang terisolir tim media ini harus menempuh perjalanan sepanjang 6 kilo meter dengan
kondisi medan jalan yang terjal dan berlumpur.
Warga disana mengaku
sejak dirinya lahir sekitar 50 tahun lebih tak bisa menikmati listrik dan berharap
banyak kepada pemerintah Kabupaten Muara Enim, Sumsel untuk segera memberikan akses
PLN dikampungnya (tau/sn)
No comments:
Post a Comment