"Usia terbanyak yang terkena DBD dikisaran 5 sampai 14 tahun dan wilayah terbanyak tersebar di kecamatan Talang Ubi," ujar dr Zamir, Rabu (12/1/22).
Ditambahkan dr Zamir bahwa selama tahun 2021 tidak ada terjadi kematian akibat DBD, pasien hanya menjalani perawatan di rumah sakit.
"Alhamdulillah pada kasus DBD tidak ada terjadi kematian dan kita harapkan tahun 2022 ini kasus DBD juga menurun," harapnya.
Dalam menekan angka kasus DBD, dr Zamir tetap menggerakkan komunitas Jumantik untuk memantau perkembangan jentik nyamuk penyebab DBD.
"Komunitas jumantik tetap jalan guna menekan laju perkembangan nyamuk dan kerja sama lintas sektor antara puskesmas dengan kelompok lainnya tetap jalan makanya terjadi penurunan kasus jika dibanding dengan tahun sebelumnya," imbuhnya.
Kepala Dinkes juga mengajak masyarakat agar menjaga lingkungan tetap bersih supaya tidak menjadi sarang nyamuk untuk berkembang biak.
"Terapkan pola 3M, menguras tempat penampungan air secara rutin, mengubur sampah yang berpotensi menjadi tempat genangan air dan menutup bak penampungan air. Kemudian perhatikan lingkungan sekitar terutama drainase, pastikan aliran air lancar dan jaga pola hidup bersih dan sehat," ajaknya. (sn/perry)
No comments:
Post a Comment