Program BTA Tak Sampai 90 Persen?, 10 Kepsek Sekolah Dasar Siap Siap Di Copot

 

PRABUMULIH, SININEWS.COM - Para kepala sekolah (Kepsek) tingkat sekolah dasar (SD) yang tergolong tidak berhasil dalam menerapkan program Baca Tulis Alquran (BTA) bagi anak didik, siap-siap angkat kaki dari jabatannya.

Pasalnya, Walikota Ir H Ridho Yahya MM dan Wakil Walikota H Andriansyah Fikri SH dalam waktu dekat akan mencopot sejumlah kepala sekolah yang tidak berhasil merealisasikan program Baca Tulis Alquran (BTA).

"Ada sekitar 10 kepala sekolah yang kinerja penerapan program BTA tidak sampai 90 persen dan akan dievaluasi," ungkap Wakil Walikota H Andriansyah Fikri SH ketika diwawancarai sejumlah wartawan belum lama ini.

Suami Hj Reni Indayani SKM ini menjelaskan, beberapa sekolah yang persentasi dibawah 80 persen penerapan BTA itu akan dievaluasi agar meningkat, namun jika tidak maka dengan terpaksa akan dicopot dari cabatannya.

"Kita sudah perintahkan Pak Kusron (Kadisdik-red) agar kepala sekolah itu dibuatkan fakta integritas lagi, jadi apabila di pertengahan setelah mereka bagi raport ini nanti tidak ada perkembangan maka kita akan merotasi kepala sekolah tersebut," tegasnya.

Fikri mengatakan, rotasi atau dicopot dari jabatan merupakan konsekuensi kepala sekolah dalam menduduki jabatan tersebut, terlebih telah menandatangani fakta integritas akan merealisasikan proram BTA terhadap anak didik.

"Jadi sesuai dengan keinginan pemerintah, Bapak Walikota agar sekolah ini semua harus 90 persen merealisasikan anak didik bisa Baca Tulis Alquran, alhamdulilah hanya ada 10 sekolah," katanya. 

Sementara mayoritas sekolah dasar di kota Prabumulih sudah berhasil diatas 90 persen berhasil mendidik siswa bisa membaca tulis Alquran.

"Mayoritas sudah diatas 90 persen, tinggal beberapa itu lagi yang dibawah 80 persen," bebernya.

Untuk diketahui, Pemerintah kota Prabumulih dibawah pimpinan Ridho-Fikri sejak menjabat periode pertama hingga kedua menerapkan program baca tulis Alquran di sekolah-sekolah.

Bahkan baca tulis Al Quran menjadi syarat pelajar untuk melanjutkan jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Jika anak didik belum bisa BTA maka untuk masuk SMP tidak akan diizinkan.

Tidak hanya itu, Ridho-Fikri bahkan membuat batasan keberhasilan program itu disekolah bagi para kepala sekolah.

Kepala Sekolah yang tidak berhasilmerealisasikan 90 persen anak didiknya

bisa BTA maka akan dicopot dari jabatannya dan hingga saat ini sudah cukup banyak kepala sekolah dicopot karena tidak berhasil.
Share:

No comments:

Post a Comment


Youtube SiniNews

Facebook SINI News

Followers

Subscribers


Postingan Populer

Blog Archive

Comments

Berita Utama

sitemap

Recent Posts