PALI. SININEWS.COM -- Didampingi Kepala Desa Modong kecamatan Tanah Abang kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), dua warga desa tersebut mendatangi markas FAKAR Lematang kabupaten PALI di Desa Raja kecamatan Tanah Abang, Senin 5 September 2022.
Kedatangan dua warga Modong itu untuk meminta bantuan terkait kejelasan tali asih atau ganti rugi usaha kedua warga itu akibat insiden pipa minyak milik PT Medco yang pecah pada Selasa 5 Juli 2022 lalu.
Sebab, menurut dua warga itu, atas kejadian pipa minyak pecah milik Medco itu, kerugian mereka mencapai puluhan juta rupiah.
Karena minyak mentah yang berasal dari pipa pecah masuk ke kebun warga desa Modong serta masuk tiga kolam ikan.
"Kejadiannya dua bulan lalu, kata pihak Medco akibat vandalisme. Kami tidak tahu menahu apa penyebab pipa pecah itu, yang penting kerugian kami harus dipertanggungjawabkan," ujar Minhar, salah satu warga Modong yang mendatangi FAKAR Lematang PALI.
Menurut Minhar bahwa dengan adanya insiden itu, banyak tanam tumbuh miliknya yang terimbas ceceran minyak mentah mati serta ikan peliharaannya gagal dipanen.
"Barang bukti tanam tumbuh yang mati masih ada, kolam ikan masih tercemar. Pernah ada pertemuan dengan pihak Medco, perusahaan itu hanya menawarkan Rp2 juta dibagi dua dengan warga lain yang terdampak," terangnya.
Caption. dok- limbah minyak mentah yang sudah dimasukan ke kantong saat kejadianManhar akui bahwa beberapa kali dirinya bersama kepala desa melakukan pertemuan-pertemuan dengan Medco, tetapi masih belum ada titik temu.
"Bahkan ke dinas Lingkungan Hidup (LH) kabupaten PALI kami sudah lapor dan telah dicek ke lokasi, tetapi belum ada tindak lanjut. Karena belum ada titik terang, kami datang ke FAKAR Lematang agar permasalahan kami bisa dibantu," imbuhnya.
Sementara itu, Kades Modong Mustakim membenarkan pihaknya memfasilitasi pertemuan antara warga yang merasa dirugikan dengan pihak Medco.
"Kami sudah melihat secara langsung kebun dan kolam warga tercemar akibat limbah minyak itu, memang kerugiannya cukup banyak. Warga kami tidak meminta lebih, yang penting sesuai dengan kerugiannya," ujar Kades.
Ikut menemani dua warga mendatangi FAKAR Lematang, Kades akui bahwa dirinya bukan ikut menggugat perusahaan, namun hanya mendampingi warganya mencari keadilan.
"Kami hanya menuruti keinginan warga yang minta antar ke FAKAR Lematang untuk meminta bantuan hukum dan menuntut haknya dengan harapan masalah ini tidak sampai berlarut-larut," harap Kades.
Menerima keluhan dua warga Modong didampingi Kadesnya, Yoka Akbar SH ketua Fakar Lematang kabupaten PALI menyebut bahwa pihaknya akan menindaklanjuti permasalahan itu.
"Sementara ini, kita menunggu itikad baik dari perusahaan. Apabila masalah ini tidak diindahkan, maka aliansi petani desa Modong akan melakukan aksi demo ke SKK Migas. Kita juga akan mendatangi DLH provinsi untuk mempertanyakan proper PT Medco, karena perusahaan itu telah mencemari lingkungan," tandas Yoka.
Sedangkan Aka Cholik Darlin ketua umum FAKAR Lematang Sumsel menyatakan bahwa pihaknya akan memantau perkembangan masalah yang dialami warga desa Modong.
"Masalah itu masih ditangani kawan-kawan di PALI. Meski demikian, kita akan pantau dan monitor juga ke SKK Migas," ucap Aka Cholik.
Terpisah, Julianto perwakilan PT Medco mengungkapkan bahwa kejadian pipa bocor di desa Modong akibat vandalisme.
"Kejadian itu karena vandalisme atau diganggu pihak ketiga yang tdk bertanggung jawab," singkatnya. (sn/perry)
No comments:
Post a Comment