dokter Fadli saat menunjukkan bukti laporannya
PALI. SININEWS.COM -- Viralnya video pemukulan terhadap seorang dokter yang bertugas di RSUD Talang Ubi rupanya berawal dari dugaan keluarga pasien yang menuduh pihak rumah sakit mempersulit proses rujukan.
Hal itu terungkap saat sejumlah awak media menemui dr Fadli Hartanu, yang merupakan korban dari aksi pemukulan yang dilakukan keluarga pasien.
Video yang berasal dari rekaman CCTV ruang IGD RSUD Talang Ubi itu juga terungkap terjadi tahun 2020 lalu.
Menurut keterangan dr Fadli bahwa dirinya telah melaporkan kejadian itu pada hari kejadian itu juga ke Mapolres PALI.
Diceritakan dr Fadli bahwa kejadian itu berawal dari adanya pasien dari desa Benuang Kecamatan Talang Ubi yang masuk ke ruang IGD RSUD Talang Ubi. Saat itu dr Fadli tengah jaga di ruang tersebut.
Pasien tersebut perlu penanganan bedah karena didiagnosa usus turun dan ambien.
Namun saat itu kebetulan dokter bedah tidak ditempat, oleh sebab itu pasien butuh rujukan karena harus segera diambil tindakan.
Untuk rujukan, dr Fadli katakan sudah penuhi proses sesuai SOP.
"Sempat kita tawari untuk rujukan ke rumah sakit Muara Enim dan Rumah Sakit Palembang, tetapi pihak keluarga pasien ingin di rumah sakit bunda," kenang dr Fadli, Jum'at 28 April 2023.
Setelah mengajukan rujukan ke rumah sakit bunda, dr Fadli sebut pihak rumah sakit itu meminta skrining.
"Setelah proses skrining kita kirim ke rumah sakit bunda, tapi respon dari pihak rumah sakit bunda saat itu belum ada tanggapan lagi. Karena telat direspon, pihak keluarga menuduh pihak rumah sakit Talang Ubi mempersulit proses rujukan," terangnya.
Mungkin tidak sabar, lanjut dr Fadli saat subuh tiba, pihak keluarga mencabut selang bantu makan ke lambung dan selang air seni dari tubuh pasien tanpa sepengetahuan rumah sakit.
"Setelah dicabut selang itu, pasien kejang dan detak jantung pasien terhenti. Kami telah berupaya melakukan penanganan medis sesuai SOP, namun pasien tidak tertolong," jabarnya.
Setelah itu, dr Fadli berupaya menjelaskan ke pihak keluarga, namun pihak keluarga sepertinya tak terima dan sempat mengancam akan dilaporkan ke pihak berwajib dan ke media.
"Saat kami jelaskan, pihak keluarga tambah panas dan akhirnya memukul saya. Setelah itu pihak keluarga pasien yang memukul saya sempat mendatangi Mapolres PALI untuk melaporkan kami, tapi infonya tidak direspon," ujarnya lagi.
Atas kejadian itu, dr Fadli melaporkan ke Mapolres PALI.
"Saat itu Laporan kami sudah di proses pihak kepolisian. Sempat terhenti kasus itu dan sengaja kami diamkan menunggu itikad baik dari pihak keluarga pasien. Namun yang datang saat itu hanya pengacaranya," ulasnya.
Dengan berlarutnya kasus tersebut, dr Fadli merasa kesal dan kemarin dirinya mengunggah video itu dan langsung viral.
"Saya berharap kepolisian bisa memproses kembali kasus itu. Untuk proses damai, saat ini saya belum terpikir. Pastinya saya serahkan ke pihak penegak hukum," harapnya. (sn/perry)
No comments:
Post a Comment