Terkait Dugaan Asusila, Kades Padang Masat Berikan Klarifikasi


Lahat. SININEWS.COM – Menanggapi pemberitaan yang sempat viral di sejumlah media online dan menyeret nama Kepala Desa Padang Masat, Kecamatan Mulak Ulu, Kabupaten Lahat, terkait dugaan kasus asusila, pihak yang bersangkutan akhirnya memberikan klarifikasi secara terbuka.

Kepala Desa berinisial FN (30) menegaskan bahwa tudingan tersebut tidak benar dan menyebut pemberitaan yang beredar telah menyudutkan dirinya tanpa dasar yang kuat.

Klarifikasi disampaikan FN pada Rabu (11/6/2025), di hadapan sejumlah saksi dan disertai dokumentasi surat pernyataan perdamaian antara dirinya dan pihak pelapor, berinisial RS.

“Berita terkait dugaan asusila terhadap saya itu tidak benar, dan saya siap melakukan klarifikasi baik melalui media maupun secara langsung di hadapan masyarakat Padang Masat,” tegas FN dalam keterangannya.

Ia juga menjelaskan bahwa permasalahan tersebut sebenarnya telah diselesaikan secara kekeluargaan enam bulan yang lalu dan telah disepakati oleh kedua belah pihak, disaksikan oleh orang tua masing-masing dan para saksi.

Hal senada disampaikan RS, yang membenarkan bahwa persoalan telah diselesaikan secara damai dan tertuang dalam surat pernyataan yang ditandatangani bersama.

Namun demikian, FN mengungkapkan adanya oknum yang diduga mencoba memanfaatkan situasi tersebut untuk kepentingan pribadi, termasuk dugaan pemerasan oleh seorang oknum wartawan berinisial SY.

“Bukti perdamaian sebenarnya sudah dipegang oleh salah satu oknum wartawan. Tapi seolah-olah persoalan ini tidak pernah selesai dan terus dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi. Bahkan, saya dimintai uang Rp20 juta agar berita dan video yang tersebar dapat dihapus,” ungkap FN dengan nada emosional.

Lebih lanjut, FN juga menyinggung dugaan adanya hubungan timbal balik yang terjadi antara dirinya dan RS, yang menurutnya dilakukan secara sadar dan diakui oleh kedua belah pihak dalam proses mediasi.

“Apa yang terjadi sebenarnya adalah take and give. Saya bahkan membayar sebesar Rp800 ribu dan itu diakui langsung dalam proses perdamaian,” tambahnya.

Dengan adanya pernyataan ini, FN berharap masyarakat tidak terprovokasi oleh informasi yang tidak akurat dan mengimbau agar pihak media lebih mengedepankan prinsip konfirmasi dan keberimbangan informasi dalam setiap pemberitaan.(sn/perry)

Share:

No comments:

Post a Comment


Youtube SiniNews

Facebook SINI News

Followers

Subscribers

Postingan Populer

Blog Archive

Comments

Berita Utama

sitemap

Recent Posts