Minyak Medco Bocor,Dewan Angkat Bicara

PALI--Bau menyengat yang timbul dari minyak mentah yang keluar dari pipa minyak milik PT Medco E&P diakui warga Desa Suka Maju Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) sangat mengganggu pernapasan serta membuat warga setempat takut menghidupkan api,karena dikhawatirkan api akan menyambar tumpahan minyak yang masuk ke kolam warga.

 

Keluhan warga tersebut disampaikan langsung dihadapan Komisi II Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten PALI yang di pimpin langsung ketuanya Irwan ST didampingi anggota H.Amran dan Adi Warsito saat Komisi II melihat langsung ke lokasi bocornya pipa milik Medco di desa tersebut.

 

"Kami belum berani memasak pak,dari awal kejadian pada Jum'at (10/11) sampai sekarang.Kami takut api menyambar ke kubangan minyak yang masuk ke kolam tak jauh dari dapur kami.Selama ini kami makan diantar menantu kami yang rumahnya jauh dari lokasi," ungkap Suryati (55) dihadapan dewan.

 

Tak hanya warga yang dekat lokasi takut menghidupkan api,warga lain pun mengkhawatirkan anak-anak mereka yang biasa sering mandi di kolam yang digenangi minyak tersebut.

 

"Namanya anak-anak,mereka sudah biasa mandi di kolam itu,dan kami takut air itu terminum anak-anak, sedangkan ikan saja banyak yang mati.Jadi kami minta perusahaan pemilik pipa harus bertanggungjawab penuh terhadap kejadian itu karena akibat bocornya pipa itu murni kelalaian," terang Iyot,warga lainnya.

 

Setelah mendengar keluhan warga dan melihat langsung kejadian itu,Irwan ST Ketua Komisi II DPRD Kabupaten PALI menekankan kepada pihak Medco agar bisa menyelesaikan permasalahan ini sesuai prosedur.

 

"Lubang kebocoran sudah ditutup pihak Medco,namun tidak semudah itu menyelesaikan permasalahan ini.Diketahui,bahwa limbah yang keluar cukup banyak,dampaknya jelas bagi lingkungan, ekosistem yang ada serta tanam tumbuh disekitar lokasi bakal kena.Satu jam saja limbah keluar,berapa meter limbah meresap ke dalam tanah,jadi ini pasti kerugiannya bakal dirasakan masyarakat sekitar," ucap Irwan.

 

Ia juga mendesak pemerintah melalui Badan Lingkungan Hidup (BLH) untuk segera turun kelapangan mengecek dan mendata dampak yang ditimbulkan akibat pipa minyak milik Medco yang bocor akibat keropos.

 

"Setelah BLH turun, baru diketahui seperti apa penanganannya,dan kasus ini harus bisa diselesaikan sampai tuntas," tandasnya.

 

Sementara itu,pihak Medco melalui press release yang dikirim ke media ini menyebutkan pihaknya telah berhasil menangani kebocoran pipa miliknya.

 

Dan pihak Medco hanya menyebutkan bahwa berkat kerja sama dengan pihak-pihak terkait, klem pipa dapat cepat dilakukan. Pihak Perusahaan juga telah bermusyawarah dengan aparat desa dan warga setempat terkait adanya lahan warga yang terkena ceceran minyak tersebut untuk segera dilakukan pembersihan sehingga dampaknya bisa diminimalisasi.

 

Namun,sampai saat ini,warga belum mengijinkan limbah minyak untuk dibersihkan karena belum ada titik temu dalam hal ganti rugi.

 

“Penyebab kejadian ini akan kami pelajari agar bisa dihindari kedepannya. Perusahaan akan bermusyawarah mufakat menyelesaikan kejadian ini sesuai prosedur yang berlaku. Kami juga sampaikan terima kasih kepada PT Pertamina EP dan pihak terkait lain yang membantu Perusahaan dalam menyelesaikan masalah ini”  ujar Manager Institutional Relations Medco E&P Indonesia West Asset Sutami. (admin)
Share:

No comments:

Post a Comment


Youtube SiniNews

Facebook SINI News

Followers

Subscribers

Postingan Populer

Blog Archive

Comments

Berita Utama

sitemap

Recent Posts