Akibatnya,jalan tersebut sempat lumpuh total dan pengendara roda empat maupun roda dua tidak bisa melalui jalan tersebut dan memaksa pengendara harus memutar arah dan menempuh jalan lain yang jaraknya tiga kali lipat lebih jauh.
Tak mau berlarut-larut,warga setempat pun bergotong royong membuat jembatan darurat dari bahan kayu,agar aktivitas warga bisa lancar kembali.Namun,hal itu diakui warga setempat sebagai langkah tanggap darurat dan sifatnya sementara saja, untuk selanjutnya,warga meminta pemerintah provinsi Sumatera Selatan agar secepatnya membangun kembali gorong-gorong jalan itu.
"Amblasnya gorong-gorong ini sudah lama terjadi,namun belum juga ada tindakan dari Pemprov.Pada saat itu, kerusakannya tidak separah ini,dan masih bisa dilalui kendaraan,namun kemarin malam,Kamis (21/12), gorong-gorong ini putus total, sehingga kami berinisiatif membuat jembatan darurat," ungkap Sani, salah satu warga setempat, Jumat (22/12).
Gorong-gorong yang putus juga diakui kepala desa setempat, Suwandi.Kepada media ini dirinya mengatakan bahwa pihak PU dari Provinsi sudah menghubungi dirinya untuk memasang gorong-gorong.
"Tapi yang hendak dipasang itu ukurannya sangat kecil,jadi warga menolaknya.Karena percuma dipasang gorong-gorong kecil, sementara arus air cukup deras,yang nantinya apabila dipaksakan untuk dipasang,akan percuma," aku Kades.
Suwandi juga mengharapkan Pemprov agar secepatnya membangun kembali gorong-gorong yang putus."Jalan ini adalah jalan provinsi, penghubung dua Kabupaten.Dengan putusnya jalan ini maka menyulitkan warga untuk beraktivitas,oleh karena itu,kami minta secepatnya dibangun kembali,dan apabila dibangun,harus sesuai kondisi dilapangan, minimal dibuatkan plat deker ukuran besar,agar arus air bisa lancar," pintanya.(admin)
No comments:
Post a Comment