Gagasan itu mengemuka saat kegiatan silaturrahmi pengurus NU se-provinsi Sumatera Selatan di Ponpes Al-Azhar Kota Lubuk Linggau, yang disampaikan Ketua Tanfidziyah PWNU Provinsi Sumsel Heri Candra, Sabtu (28/4).
"NU tidak melulu mengurusi kitab saja, tetapi juga harus mampu membangun perekonomian masyarakat," ucap Heri Candra.
Karena dikatakan Heri Candra bahwa daerah lain saja bisa dan berkembang, dan itu harus ditiru dan dilakukan di Provinsi Sumsel. Karena, market sudah tersedia serta bakal pembeli juga sudah banyak.
"Belajar dari negara Bangladesh yang mampu bangun ekonomi Islam, kenapa kita tidak?. Padahal kita punya market, pembeli banyak, karena mayoritas konsumen ritel modern saat ini adalah warga NU. Kalau kita kembangkan, kita kompak dan dikelola secara profesional, saya yakin dua tahun kedepan akan terlihat maju," jelas Heri Candra.
Dijabarkan Heri Candra bahwa selain dikelola secara perseorangan dengan cara merubah merek toko atau menambah nama depan toko dengan nama NU Mart, juga bakal dikelola secara corporate, yang akan mampu bersaing dengan ritel modern saat ini.
"Saat ini paradigma kita selalu pesimis, mulai saat ini kita akan rubah itu, dan kalau takut mencoba kita tidak akan berhasil. Dengan NU Mart juga sarana kita membagun pasar. Bayangkan saja, kalau satu kecamatan minimal ada lima NU Mart, maka kita akan bangun distributor sendiri dari pabriknya," papar Heri Candra.
Nantinya, untuk pelaksanaan berdirinya NU Mart di Sumsel, PWNU bakal mengajak seluruh perwakilan pengurus PCNU untuk study banding ke daerah-daerah yang telah berhasil.
Silaturrahmi pengurus NU se-provinsi Sumatera Selatan dihadiri seluruh PCNU termasuk PCNU Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) yang langsung dipimpin ketua PCNU, Ustadz Erli dan H Nazib Fathoni. (red)
No comments:
Post a Comment