Pada lawatannya ke BPBD, Aka Cholik bakal mengusulkan ke pemerintah kabupaten PALI agar menambah armada tangki air. Sebab untuk saat ini, mobil tangki air hanya dimiliki Dinas Pemadam Kebakaran.
"Mobil tangki air sangat dibutuhkan oleh BPBD untuk antisipasi Karhutlah, karena saat ini, BPBD belum memiliki armada tersebut. Untuk itu kami bakal usulkan ke pemerintah untuk penambahan mobil tangki air khusus untuk BPBD," ungkapnya, Senin (9/7).
Untuk kesiapan BPBD hadapi musim kemarau dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutlah), Aka Cholik memberikan apresiasi terhadap OPD tersebut.
"Kami ketahui bahwa BPBD rutin patroli, baik lewat darat atau melalui udara. Ini kami rasa cukup bagus, karena selain menjaga lingkungan, juga bentuk dukungan mensukseskan even Asean Games yang bakal digelar di Palembang dan Jakarta Agustus mendatang," imbuhnya.
Sementara itu, Junaidi Anuar, kepala BPBD PALI membenarkan bahwa OPDnya belum memiliki mobil tangki air, tetapi kekurangan sarana tidak mengurungkan pihaknya untuk bekerja menjaga PALI menuju Zero hotspot.
"Kami lakukan patroli rutin, bahkan lewat darat kami berkeliling setiap saat. Untuk menunjang pemantauan Karhutlah, kami juga bakal dirikan posko di Desa Tempirai Kecamatan Penukal Utara," ujar Junaidi.
Diakuinya, selama kemarau berlangsung hingga saat ini, kondisi PALI masih aman terkendali dari bahaya Karhutlah.
"Memang masih kita temukan pembakaran lahan, tetapi masih skala kecil dan tidak membahayakan. Karena masyarakat sudah mulai tumbuh kesadarannya untuk tidak membakar lahan saat membuka ladang, kalaupun ada yang membakar, masyarakat melakukannya secara bertahap sehingga tidak menimbulkan bahaya," jelasnya.(red)
No comments:
Post a Comment