Naik Harganya, Pertamax Banyak Ditinggalkan

PALI -- Secara resmi pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax mulai Rabu malam (10/10) pukul 23.00 WIB, tak terkecuali di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) dari harga semula Rp 9.700/ lirer menjadi Rp 10.600/liter.

Imbasnya, warga PALI yang biasa mengisi BBM jenis Pertamax banyak beralih ke BBM jenis pertalite. Seperti terpantau di Agen Pengisian Minyak dan Solar (APMS) di Pendopo Kecamatan Talang Ubi, Kamis (11/10).

Banyak warga yang mengurungkan niatnya mengisi BBM jenis Pertamax."Kenaikan ini kami rasa memberatkan, sebab terlalu tinggi. Kalau naiknya Rp 10.000/liter mungkin kami terima. Daripada pengeluaran kami membengkak, kami pilih BBM jenis lain yang harganya lebih terjangkau," ungkap Herman, salahsatu warga yang hendak mengisi pertamax.

Sama halnya diutarakan Eko, warga lainnya yang mengeluhkan tingginya angka kenaikan pertamax. Sedangkan BBM jenis lain yang tidak naik susah didapat.

"Jangankan BBM yang disubsidi, seperti premium, jenis pertalite saja susah didapat, kalaupun ada, antriannya cukup panjang," keluhnya.

Eko khawatir, dengan naiknya harga BBM, akan mempengaruhi harga barang-barang kebutuhan pokok.

"Biasanya BBM naik seluruh harga Sembako juga naik. Tetapi kami berharap, jenis premium dan pertalite jangan dulu dinaikan," harapnya.

Sementara itu, Warno, salahsatu petugas APMS Talang Ubi akui bahwa sejak naik harganya, warga banyak yang memutar arah dan beralih ke pertalite.

"Mulai malam tadi harga pertamax naik, dan informasinya tidak lama lagi pertalite akan naik juga. Banyak juga diantara warga yang heran kenapa langsung naik tanpa ada pemberitahuan sebelumnya," katanya
Share:

No comments:

Post a Comment


Youtube SiniNews

Facebook SINI News

Followers

Subscribers

Postingan Populer

Blog Archive

Comments

Berita Utama

sitemap

Recent Posts