PALI - Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) terus menjalar di Desa Tempirai Kecamatan Penukal Utara Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), meski Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinkes telah melakukan penyemprotan atau fogging dan membagikan bubuk abate untuk menekan berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD, tetapi penderita penyakit tersebut terus bertambah.
Seperti dialami Nabila (8) kelas 3 SD putri pasangan Indra dan Eni, warga Desa Persiapan Tempirai Barat yang telah terbaring sakit selama tiga hari.
"Bidan desa menyatakan anak kami terkena demam berdarah, saat ini anak dirawat di rumah saja. Sebab, saat hendak dibawa ke rumah sakit, panas badannya naik turun. Tetapi, tadi ada saran dari pak Kades, bahwa anak kami harus segera dibawa ke rumah sakit, sebab, yang menderita DBD, bukan hanya anak kami saja, tetapi tetangga kiri dan kanan juga, anaknya mengalami hal sama," ucap Indra, orang tua Nabila, Senin (3/12).
Sementara itu, Dedi Handayani, kepala Desa Persiapan Tempirai Barat menyebutkan bahwa dari data dan laporan warganya, dalam dua minggu terakhir ini, sekitar 50 warga Tempirai keseluruhan yang terkena DBD, didominasi oleh anak-anak dan Balita.
"Harusnya pemerintah atau instansi terkait menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) di Desa Tempirai, sebab jumlah penderitanya sudah puluhan orang. Dan banyak diantara warga yang terjangkit DBD, hanya dirawat di rumah karena ketiadaan dana," terang Kades.
Terpisah, Lydwirawan, Plt Kepala Dinkes PALI menyarankan agar warga yang positif mengidap DBD agar segera dibawa ke rumah sakit. Sebab, apabila dibiarkan dirawat di rumah sangat berisiko tinggi dan bisa menyebabkan kematian.
"Selain itu, kami himbau jaga kebersihan dan terapkan 3 C. Sebab, apabila hanya dilakukan fogging dan menaburkan bubuk abate cuma bertahan dua hari," ujarnya (sn)
No comments:
Post a Comment