Akses PALI-Prabumulih Via Payu Putat Masih Terendam

PALI--Jalan penghubung PALI-Prabumulih via jembatan Payu Putat tepatnya di Kelurahan Payu Putat Kecamatan Prabumulih Barat sudah sepekan ini masih terendam banjir, aktivitas warga pun terhambat karena jalur tersebut nyaris putus. Pasalnya, diwilayah banjir terdapat jembatan darurat yang dibangun melalui swadaya masyarakat setempat dan selama banjir terjadi, jembatan tersebut tenggelam.

Warga yang menggunakan sepeda motor yang ingin menyeberang terpaksa harus merogoh kocek sebesar Rp 10.000 karena harus menggunakan jasa penyeberangan menggunakan perahu. Untuk pengendara roda empat, juga masih bisa melalui tetapi  harus ekstra hati-hati, karena jalur lintasan tertutup genangan air yang mencapai hampir satu meter serta jembatan darurat sama sekali tidak terlihat .

Keluhan beragam pun disampaikan warga karena apabila akses penghubung itu terputus, warga dua daerah tersebut terancam lumpuh, dan kalaupun harus mencari jalan lain, tentunya jarak tempuhnya cukup jauh.

Melihat kondisi ini, Aka Cholik Darlin SPdI MM Ketua umum Himpunan Masyarakat Lematang (Fakar Lematang) Kabupaten PALI, Prabumulih & Muara Enim ini mengharapkan Pemkot Prabumulih untuk dapat serius dan bekerja sama agar jalan tersebut segera di bangun dan di tingkatkan agar bebas banjir. Mengingat jalur tersebut adalah jalur segitiga emas penghubung dua daerah bahkan yang paling dekat adalah dua desa masyarakat Lematang yang berbeda wilayah namun satu suku yaitu suku Lematang.

Aka Cholik berencana dalam waktu dekat ini akan membawa surat resmi dan beraudensi dengan Pemkot Prabumulih untuk mengusulkan hal tersebut bersama ketua himpunan masyarakat Lematang Kota Prabumulih yang di ketua oleh Jon Kranoi dan Sekjen Murdani.

"Kita akan usulkan ke Pemkot Prabumulih agar kondisi ini kedepannya tidak terulang kembali," katanya.

Sementara itu, Ali Umar warga Kecamatan Prabumulih Barat yang mengelola jembatan darurat mengaku bahwa banjir tersebut akibat sungai Lematang meluap karena intensitas hujan cukup tinggi. Untuk jasa penyeberangan roda 4, dirinya memungut sukarela dari pengemudi karena jembatan darurat itu dibangun dengan swadaya masyarakat.

"Kalau tidak dibangun masyarakat, akses Prabu-PALI via Jembatan Payu Putat tidak bisa dilalui, pungutan tidak kami patok, sukarela dari pengemudi. Tetapi untuk pembangunan jembatan permanen, belum lama ini ada dari pemerintah provinsi mengukur jembatan yang telah kami bangun, dan menurut salahsatu pegawai Pemprov, jembatan ini bakal dibangun tahun ini juga, " terangnya.(SN) 
Share:

No comments:

Post a Comment


Youtube SiniNews

Facebook SINI News

Followers

Subscribers


Postingan Populer

Blog Archive

Comments

Berita Utama

sitemap

Recent Posts