PALI - Ngatemi (48) warga talang jepit kelurahan talang ubi Selatan kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), tewas tersambar petir saat sedang barsama dua cucunya.
Kejadian naas tersebut terjadi pada Sabtu (16/2/2019) sekitar pukul 16.00 WIB, dikebun korban diwilayah lubuk Guci kecamatan Talang ubi. Saat itu korban pergi ke kebun bersama suaminya Yatiman (52) dan dua cucunya, untuk menebang kayu.
Dari penjelasan Yatiman kondisi saat itu masih hujan rintik, korban dan dua cucunya berada di pondok yang berbentuk panggung, sedangkan dirinya berada sekitar 200 meter dari pondok untuk menebang kayu.
"Sepanjang hari ini memang gerimis, saat di kebun pun masih gerimis. Ketika saya akan menebang tiba-tiba ada suara petir, seketika saya ada firasat yang tidak enak, sehingga saya putuskan untuk kembali kepondok. Saya lihat istri saya (korban, red) sudah terbaring tepat didepan pintu pondok," ungkap Yatiman, saat dijumpai dirumah duka Sabtu malam (16/2/2019)
Lebih lanjut, dirinya menjelaskan bahwa saat itu istrinya akan memasakkan mie instan untuk kedua cucunya, saat itu kedua cucunya berada diteras dan tidak terjadi apa-apa, padahan salahsatu dari tiang pondok patah akibat sambaran petir.
"Mungkin mukzizat anak-anak, sehingga tidak terjadi apa-apa pada cucu kami. Setelah kejadian itu saya minta tetangga didekat kebun untuk membantu korban ke rumah, dan ada juga dibantu odengan kendaraan perusahaan yang melintas." pungkasnya.(SN)
Kejadian naas tersebut terjadi pada Sabtu (16/2/2019) sekitar pukul 16.00 WIB, dikebun korban diwilayah lubuk Guci kecamatan Talang ubi. Saat itu korban pergi ke kebun bersama suaminya Yatiman (52) dan dua cucunya, untuk menebang kayu.
Dari penjelasan Yatiman kondisi saat itu masih hujan rintik, korban dan dua cucunya berada di pondok yang berbentuk panggung, sedangkan dirinya berada sekitar 200 meter dari pondok untuk menebang kayu.
"Sepanjang hari ini memang gerimis, saat di kebun pun masih gerimis. Ketika saya akan menebang tiba-tiba ada suara petir, seketika saya ada firasat yang tidak enak, sehingga saya putuskan untuk kembali kepondok. Saya lihat istri saya (korban, red) sudah terbaring tepat didepan pintu pondok," ungkap Yatiman, saat dijumpai dirumah duka Sabtu malam (16/2/2019)
Lebih lanjut, dirinya menjelaskan bahwa saat itu istrinya akan memasakkan mie instan untuk kedua cucunya, saat itu kedua cucunya berada diteras dan tidak terjadi apa-apa, padahan salahsatu dari tiang pondok patah akibat sambaran petir.
"Mungkin mukzizat anak-anak, sehingga tidak terjadi apa-apa pada cucu kami. Setelah kejadian itu saya minta tetangga didekat kebun untuk membantu korban ke rumah, dan ada juga dibantu odengan kendaraan perusahaan yang melintas." pungkasnya.(SN)
Astagfirullah
ReplyDelete