PALI--Sabil anak yang baru berusia 3 tahun asal Desa Curup Kecamatan Tanah Abang Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) nyaris saja meregang nyawa karena lepas dari pengawasan kedua orang tuanya sebab tenggelam ditengah banjir yang melanda desa tersebut.
Beruntung, nyawa anak pasangan dari Kari (55) dan Ani (45) bisa diselamatkan setelah dua jam tidak sadarkan diri, karena cepat diketahui kedua orang tuanya.
"Aku tengah nyadap pak, dan istri aku sedang mencari kayu bakar. Saat kejadian, anak kami sedang bermain dengan kakaknya yang baru berumur 7 tahun di pondok. Kondisi pondok tergenang banjir," ujar Kari, kepada media ini, Selasa (26/2) saat di ruang UGD RSUD RSUD Talang Ubi.
Saat bermain, diceritakan Kari diduga kedua anaknya turun dari pondok. "Saat diketahui, anak kami yang kecil (Sabil) sudah terkulai lemas, dan dipeluk kakaknya diangkat dari air. Kami pun langsung berlari untuk menyelamatkannya," tuturnya.
Korban sempat tidak sadarkan diri lebih kurang dua jam, tetapi diakui Kari bahwa dirinya tidak menyerah. Setelah beberapa kali badan korban dibalik, lalu keluar air dari mulutnya, kemudian Kari melarikan anaknya ke Puskesmas Tanah Abang dibantu warga lainnya.
"Setelah di Puskesmas baru anak kami sadar dan muntah air. Saat dibawa dari kebun sampai Puskesmas, posisi anak kami tidak sadarkan diri. Kami sempat putus asa dan tidak menyangka akan hidup lagi. Setelah sadarkan diri, pihak puskesmas merujuk anak kami ke RSUD Talang Ubi," kenangnya.
Sementara itu, salahsatu petugas puskesmas Tanah Abang mengatakan bahwa korban diduga tenggelam selama dua atau tiga menit. "Beruntung cepat diketahui, lambat sedikit saja, bukan tidak mungkin nyawa korban tidak bisa diselamatkan," katanya.
Sebelumnya, Kepala BPBD Kabupaten PALI, Junaidi Anuar menyampaikan himbauan agar warga mengawasi anak-anaknya agar tidak mandi atau bermain ditengah banjir. "Meski warga Desa Curup sudah terbiasa banjir, tetapi tetap waspada untuk menjaga dan mengawasi anak-anaknya. Karena kedalaman air cukup tinggi dan arus banjir lumayan deras. Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," sarannya.(SN)
Beruntung, nyawa anak pasangan dari Kari (55) dan Ani (45) bisa diselamatkan setelah dua jam tidak sadarkan diri, karena cepat diketahui kedua orang tuanya.
"Aku tengah nyadap pak, dan istri aku sedang mencari kayu bakar. Saat kejadian, anak kami sedang bermain dengan kakaknya yang baru berumur 7 tahun di pondok. Kondisi pondok tergenang banjir," ujar Kari, kepada media ini, Selasa (26/2) saat di ruang UGD RSUD RSUD Talang Ubi.
Saat bermain, diceritakan Kari diduga kedua anaknya turun dari pondok. "Saat diketahui, anak kami yang kecil (Sabil) sudah terkulai lemas, dan dipeluk kakaknya diangkat dari air. Kami pun langsung berlari untuk menyelamatkannya," tuturnya.
Korban sempat tidak sadarkan diri lebih kurang dua jam, tetapi diakui Kari bahwa dirinya tidak menyerah. Setelah beberapa kali badan korban dibalik, lalu keluar air dari mulutnya, kemudian Kari melarikan anaknya ke Puskesmas Tanah Abang dibantu warga lainnya.
"Setelah di Puskesmas baru anak kami sadar dan muntah air. Saat dibawa dari kebun sampai Puskesmas, posisi anak kami tidak sadarkan diri. Kami sempat putus asa dan tidak menyangka akan hidup lagi. Setelah sadarkan diri, pihak puskesmas merujuk anak kami ke RSUD Talang Ubi," kenangnya.
Sementara itu, salahsatu petugas puskesmas Tanah Abang mengatakan bahwa korban diduga tenggelam selama dua atau tiga menit. "Beruntung cepat diketahui, lambat sedikit saja, bukan tidak mungkin nyawa korban tidak bisa diselamatkan," katanya.
Sebelumnya, Kepala BPBD Kabupaten PALI, Junaidi Anuar menyampaikan himbauan agar warga mengawasi anak-anaknya agar tidak mandi atau bermain ditengah banjir. "Meski warga Desa Curup sudah terbiasa banjir, tetapi tetap waspada untuk menjaga dan mengawasi anak-anaknya. Karena kedalaman air cukup tinggi dan arus banjir lumayan deras. Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," sarannya.(SN)
No comments:
Post a Comment