PALI -- Untuk pertama kalinya di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Tanah Abang lalukan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) menggunakan android yang bakal dilaksanakan pada 11 sampai dengan 19 Maret 2019 mendatang.
Yulisa Mandasari, kepala SMKN 1 Tanah Abang mengatakan bahwa sekolahnya telah siap lakukan USBN menggunakan android.
"Mekanismenya telah kita atur dengan memakai aplikasi tersendiri, setiap peserta ujian nanti mengunduh aplikasi tersebut kemudian soal dan jawaban melalui aplikasi yang telah disiapkan," ungkap Yulisa, Senin (11/3).
Untuk jaringan, diakui Yulisa bahwa pihak sekolah telah menyiapkan Wi-Fi sendiri. "Insyaallah untuk jaringan internet kita punya tower sendiri. Untuk peserta ujian ada 36 pelajar," tukasnya.
Aplikasi untuk USBN dijelaskan Yulisa sudah disiapkan untuk meminimalisir kecurangan, yakni saat ujian dan peserta sudah masuk diaplikasi tersebut tidak bisa lagi keluar sebelum jawaban semuanya selesai.
"Banyak yang mengkhawatirkan adanya kecurangan saat ujian, karena alat yang digunakan dengan handphone android. Karena sewaktu-waktu peserta bisa saja mencari jawaban melalui google. Namun, aplikasi yang disiapkan secara otomatis akan menyatakan peserta menyelesaikan jawaban apabila keluar dari aplikasi. Jadi kami rasa, USBN akan berjalan transparan," jelasnya.
Ujian sendiri ditambahkan Yulisa berdurasi 160 menit, dalam satu hari ada dua pelajaran yang diujikan.
"Jawaban peserta akan direkap ke Provinsi, standar kompetensi kelulusan minimal 70, dan yang tidak lulus ada kesempatan untuk mengulannya," tutupnya. (SN)
Yulisa Mandasari, kepala SMKN 1 Tanah Abang mengatakan bahwa sekolahnya telah siap lakukan USBN menggunakan android.
"Mekanismenya telah kita atur dengan memakai aplikasi tersendiri, setiap peserta ujian nanti mengunduh aplikasi tersebut kemudian soal dan jawaban melalui aplikasi yang telah disiapkan," ungkap Yulisa, Senin (11/3).
Untuk jaringan, diakui Yulisa bahwa pihak sekolah telah menyiapkan Wi-Fi sendiri. "Insyaallah untuk jaringan internet kita punya tower sendiri. Untuk peserta ujian ada 36 pelajar," tukasnya.
Aplikasi untuk USBN dijelaskan Yulisa sudah disiapkan untuk meminimalisir kecurangan, yakni saat ujian dan peserta sudah masuk diaplikasi tersebut tidak bisa lagi keluar sebelum jawaban semuanya selesai.
"Banyak yang mengkhawatirkan adanya kecurangan saat ujian, karena alat yang digunakan dengan handphone android. Karena sewaktu-waktu peserta bisa saja mencari jawaban melalui google. Namun, aplikasi yang disiapkan secara otomatis akan menyatakan peserta menyelesaikan jawaban apabila keluar dari aplikasi. Jadi kami rasa, USBN akan berjalan transparan," jelasnya.
Ujian sendiri ditambahkan Yulisa berdurasi 160 menit, dalam satu hari ada dua pelajaran yang diujikan.
"Jawaban peserta akan direkap ke Provinsi, standar kompetensi kelulusan minimal 70, dan yang tidak lulus ada kesempatan untuk mengulannya," tutupnya. (SN)
No comments:
Post a Comment