Terima Berita Tidak Jelas, Hapus Saja Karena Picu Perpecahan

PALI--Banyaknya berita hoaks terkait Pemilu pasca pesta demokrasi 17 April lalu yang tersebar melalui berbagai macam media sosial, dibahas Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial (Timdu), pada rapat koordinasi Timdu kemarin, Selasa (23/4) di aula kantor Bupati PALI yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). 

Berita bohong atau hoaks agar secepatnya diantisipasi dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa percaya dengan setiap berita bohong akan memicu perpecahan.

"Berita bohong atau hoaks yang beredar bebas di media sosial dan disebar secara berantai di group-group whatsApp harus kita tangkal. Timdu harus cepat memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait berita-berita bohong yang dapat memecah belah kesatuan bangsa. Sebab apabila dibiarkan dan membuat masyarakat awam percaya terhadap berita hoaks itu, maka bisa memicu people power," ungkap Yunitha Arifin, Kepala Kejaksaan Negeri PALI.

Mewaspadai banyaknya berita hoaks juga disampaikan Danki Brimob PALI, Iptu Adi Cahyadi. Dia menghimbau agar setiap adanya berita hoaks yang masuk ke grup WA jangan disebarkan lagi, langsung hapus karena bisa memicu konflik.

"Telusuri kebenaran setiap berita yang kita terima, hapus saja langsung kalau berita itu isinya tidak jelas dan mengandung unsur mengadu domba. Jangan kita terlibat menyebarkan berita bohong dengan ikut menyebarkannya," himbau Danki Brimob.

Sementara itu, Bupati PALI melalui staf ahli Arya Darmawan menyampaikan bahwa warga PALI patut bersyukur karena proses Pemilu terlaksana dengan aman tanpa adanya gejolak.

"Ini berkat partisipasi seluruh elemen dan masyarakat. Tetapi kita tetap waspasa, melalui sinergitas antar lembaga, diharapkan situasi kondusif di PALI tetap terjaga," kata Staf ahli. (sn)
Share:

No comments:

Post a Comment


Youtube SiniNews

Facebook SINI News

Followers

Subscribers

Postingan Populer

Blog Archive

Comments

Berita Utama

sitemap

Recent Posts