Bayar pett Listrik PLN di Bulan Ramadhan Uji Kesabaran Warga PALI

"Foto : ilustrasi /mudanews"
PALI - ‎Ujian umat muslim di Bumi Serepat Serasan pada bulan suci Ramadhan rupanya bukan hanya menahan lapar dan haus saja, tetapi ketika listrik PLN mati yang sering terjadi saat warga berpuasa bahkan pernah saat hendak berbuka dan makan sahur mengalami gelap gulita menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat untuk menahan ocehan dan sumpah serapah terhadap petugas PLN yang seharusnya menjaga dan menjamin listrik terus menyala.

"Seharusnya pihak PLN meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan. Karena dari dulu sampai kini  tidak ada perubahan yang berarti. Alasan mereka mematikan aliran listrik, pasti karena gangguan. Jadi jangan salahkan pelanggan kalau mereka sering menumpahkan kekesalannya secara lisan maupun melalui media sosial," ungkap Harmoko, warga Tempirai, Minggu (12/5).

Karena, diakui Harmoko, ketika mati lampu, bukan hanya gelap gulita, tetapi berimbas juga pada sinyal Handphone (HP) yang turut mengalami gangguan di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).

"Terkadang saat penting hendak menghubungi keluarga, sinyal putus karena listrik padam. Bahkan tidak jarang, rezeki lewat karena jaringan internet lelet. Kami telah melayangkan surat terbuka terhadap Bupati, DPR dan pihak terkait lainnya agar mengevaluasi kinerja PLN," tukasnya.

Menanggapi permasalahan ini, selain pihak PLN, juga pihak provider dari Telkomsel, turut angkat bicara. Pihak Telkomsel mengklaim bahwa servis tingkatan kuat atau tidaknya sebuah jaringan HP memang tergantung dari pasokan listrik PLN.

Melalui Coorporate Communication Sumbagsel Telkomsel, Gumilar mengatakan, bahwa tower Telkomsel (Satuan Daya) atau disebut BTS kekuatannya masih harus terkoneksi dengan jaringan PLN.

Dimana, BTS membutuhkan listrik untuk mengoperasionalkanya, sehingga jika pasokan listrik padam, maka secara otomatis‎ sinyal juga akan mati atau tidak bekerja dan mengalami gangguan servis jaringan.

"Memang BTS Power kita koneksinya tergantung dari PLN.
Kalau listrik padam jaringannya akan off juga, meski kita ada pasokan batre sendiri, namun kemungkinan hanya bisa bertahan 2-3‎," ungkap Gumilar.


‎Meski begitu lanjutnya, selain memiliki Genset khusus guna mengantisipasi pemadaman listrik, pihak Provider Telkomsel juga memiliki program (MBP) Mobile Backup Power.

Proses kerja MBP ini membekap seperti batre. Hanya saja ketahanannya maksimal 1-2 jam guna mengantisipasi sementara jika listrik padam.

"Dari itu, kita selalu berkoordinasi dengan pihak PLN untuk mengoperasionalkan jaringan kita, sehingga sama-sama lancar," jelasnya. ‎

Terpisah, Tasili Manager PLN ULP (Unit Layanan Pelanggan) Pendopo memberikan alasan bahwa jarak gardu induk (GI) yang jauh dari pusat ibukota PALI.

"Kita tidak punya gardu induk, saat ini jaringannya masih tersambung di wilayah Gunung Megang Muara Enim sekitar 56 KM jaraknya kesini. Kita ada rencana membangun gardu induk PLN di simpang Belimbing, namun tinggal menunggu kapan pelaksanaannya," kata Tasili.


Selain itu, ditambahkan Tasili bahwa adanya tanam tumbuh yang roboh saat cuaca buruk dan menimpa kabel listrik menjadi gangguan yang menyebabkan matinya aliran listrik.

"Banyak juga faktor alam, seperti adanya hewan dan pohon yang tersangsut pada kabel listrik, yang menyebabkan pemadaman. Dalam mengatasi hal tersebut, dalam satu bulan sekali, kita melakukan pemangkasan dahan pohon yang dirasa menggangu arus kabel listrik," pungkasnya. (sn)
Share:

No comments:

Post a Comment


Youtube SiniNews

Facebook SINI News

Followers

Subscribers


Postingan Populer

Blog Archive

Comments

Berita Utama

sitemap

Recent Posts