JAKARTA--Tema yang diangkat dalam peringatah hari pendidikan Nasional tahun 2019, adalah Menguatkan Pendidikan, memajukan kebudayaan. Pendidikan dan kebudayaan sangat erat kaitannya, dua hal ini seakan tidak bisa dipisahkan, karena yang satu menyangkut prosesnya yang satunya lagi menyangkut produknya.
Pendidikan merupakan sesuatu yang dipelajari dalam waktu tertentu dengan metode tertentu sehinggi menjadi produk dari buah pendidikan yang dipelajari. Bila seseorang mengenyam pendidikan dengan bagus, maka akan membuat produk tindakan yang bagus pula. Tindakan ini yang bisa mengartikan perilaku kebudayaan, maka arti kebudayaan bisa berkembang dan membuat budaya itu lentur dan dinamis.
Pendidikan merupakan pondasi kemajuan sebuah bangsa. Hasil dari pendidikan itu sendiri secara holistik akan berpengaruh ke sektor-sektor lainnya di dalam perkembangan sebuah Negara.
Pendidikan juga diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah sosial, budaya dan persamaan hak dan gender. Masalah budaya contohnya, di Indonesia masalah ini begitu popular dimana Indonesia memiliki keberagaman yang begitu kompleks dibanding negara lainnya dari adat istiadat, bahasa, agama dan wilayah.
Masalah pendidikan di Indonesia bukan sesuatu yang baru dan bukan pula sesuatu yang tidak dapat diselesaikan. Dari banyak penelitian sebelum-sebelumnya, ada beberapa masalah dalam pendidikan di Indonesia seperti masalah infrastruktur, sumber belajar, tenaga pendidik dan peran orangtua.
Penguatan Pendidikan Karakter
Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter adalah fondasi dan ruh utama pendidikan,” pesan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Tak hanya olah pikir (literasi), Penguatan Pendidikan Karakter mendorong agar pendidikan nasional kembali memperhatikan olah hati (etik dan spiritual) olah rasa (estetik), dan juga olah raga (kinestetik).
Keempat dimensi pendidikan ini hendaknya dapat dilakukan secara utuh-menyeluruh dan serentak. Integrasi proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler di sekolah dapat dilaksanakan dengan berbasis pada pengembangan budaya sekolah maupun melalui kolaborasi dengan komunitas-komunitas di luar lingkungan pendidikan.
Terdapat lima nilai karakter utama yang bersumber dari Pancasila, yang menjadi prioritas pengembangan gerakan Penguatan Pendidikan Karakter; yaitu religius, nasionalisme, integritas, kemandirian dan kegotongroyongan. Masing-masing nilai tidak berdiri dan berkembang sendiri-sendiri, melainkan saling berinteraksi satu sama lain, berkembang secara dinamis dan membentuk keutuhan pribadi.
Nilai karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain. Implementasi nilai karakter religius ini ditunjukkan dalam sikap cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama dan kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri, kerja sama antar pemeluk agama dan kepercayaan, anti perundungan dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak, mencintai lingkungan, melindungi yang kecil dan tersisih.
Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
Sikap nasionalis ditunjukkan melalui sikap apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, unggul, dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku, dan agama.
Adapun nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral. Karakter integritas meliputi sikap tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran. Seseorang yang berintegritas juga menghargai martabat individu (terutama penyandang disabilitas), serta mampu menunjukkan keteladanan.
Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita. Siswa yang mandiri memiliki etos kerja yang baik, tangguh, berdaya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan/pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan. Diharapkan siswa dapat menunjukkan sikap menghargai sesama, dapat bekerja sama, inklusif, mampu berkomitmen atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolong menolong, memiliki empati dan rasa solidaritas, anti diskriminasi, anti kekerasan, dan sikap kerelawanan.
Memajukan Kebudayaan
Di zaman yang modern ini perkembangan ilmu pengetahuan sudah semakin maju. Perlu untuk disadari bahwa dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin maju juga perlu mempertimbangkan aspek budaya yang ada. Terutama dalam hal nilai-nilai positif yang ada dalam budaya masyarakat. Jangan sampai perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin maju malah menenggelamkan aspek nilai-nilai postif kebudayaan yang ada di dalam masyarakat.
Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah yang luas.
Sehingga tidak heran bila wilayah Indonesia yang tercakup mulai dari Sabang sampai Merauke menyimpan banyak kebudayaan yang multikultural. Aspek kebudayaan yang multikultural di Indonesia harus berada dalam satu nilai positif yang dapat dijalankan bersama. Hal tersebut perlu dilakukan agar persatuan dan kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat tetap terjaga.
Pancasila merupakan ideologi yang menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia. Nilai-nilai luhur positif yang ada di dalam Pancasila perlu terus ditransformasikan kepada generasi muda bangsa Indonesia agar persatuan dan kesatuan di dalam corak masyarakat Indonesia yang multikultural dapat terus terjaga. Oleh karena itu, mengembangkan nilai-nilai positif bagi generasi muda sangatlah perlu untuk dilakukan mengingat di masa sekarang ini ideologi bangsa barat telah banyak merasuki generasi muda bangsa Indonesia.
Kebudayaan sebagai hasil budi manusia, dalam hal berbagai bentuk dan menifestasinya, dikenal sepanjang sejarah sebagai milik manusia yang tidak kaku, melainkan selalu berkembang dan berubah dan membina manusia untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan kultural dan tantangan zaman tradisional untuk memasuki zaman modern.
Manusia sebagai mahluk berakal dan berbudaya selalu berupaya untuk mengadakan perubahan-perubahan. Dengan sifatnya yang kreatif dan dinamis manusia terus berevolusi meningkatkan kualitas hidup yang semakin terus maju, ketika alamlah yang mengendalikan manusia dengan sifatnya yang tidak iddle curiousity (rasa keinginantahuan yang terus berkembang) makin lama daya rasa, cipta dan karsanya telah dadpat mengubah alam menjadi sesuatu yang berguna, maka alamlah yang dikendalikan oleh manusia.
Budaya diartikan sebagai keseluruhan sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan (belief) manusia yang dihasilkan masyarakat. Sistem berpikir, nilai, moral,norma, dan keyakinan itu adalah hasil dari interaksi manusia dengan sesamanya dan lingkungan alamnya. Sistem berpikir, nilai, moral, norma dan keyakinan itu digunakan dalam kehidupan manusia dan menghasilkan sistem sosial, sistem ekonomi, sistem kepercayaan, sistem pengetahuan, teknologi, seni, dan sebagainya. Manusia sebagai makhluk sosial menjadi penghasil sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan; akan tetapi juga dalam interaksi dengan sesama manusia dan alam kehidupan, manusia diatur oleh sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan yang telah dihasilkannya.
Ketika kehidupan manusia terus berkembang, maka yang berkembang sesungguhnya adalah sistem sosial, sistem ekonomi, sistem kepercayaan, ilmu, teknologi, serta seni. Pendidikan merupakan upaya terencana dalam mengembangkan potensi peserta didik, sehingga mereka memiliki sistem berpikir, nilai, moral, dan keyakinan yang diwariskan masyarakatnya dan mengembangkan warisan tersebut ke arah yang sesuai untuk kehidupan masa kini dan masa mendatang.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk memajukan, memelihara dan melestarikan nilai-nilai dari budaya bangsa.
Hal yang perlu mendapatkan perhatian serius adalah generasi muda bangsa. Karena generasi muda masih sangat labil dan mudah terkonstruk oleh nilai-nilai budaya yang bukan merupakan budaya bangsa Indonesia. Maraknya penggunaan internet oleh kalangan muda perlu mendapatkan perhatian yang serius bagi seluruh elemen bangsa ini. Pengawasan orang tua didik sangatlah berperan penting dalam menghadapi hal ini. Pembimbingan sejak dini bagi generasi muda juga sangatlah penting demi terciptanya bangsa yang besar yang mau menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsanya.
Usaha-usaha yang perlu dilakukan untuk memajukan dan mengembangkan nilai-nilai luhur bangsa bagi generasi muda antara lain:
(1) Mengembangkan nilai-nilai moral yang dilandasi nilai-nilai dalam agama. Hal ini perlu dilakukan agar generasi muda dapat hidup berdasarkan nilai-nilai yang diajarkan di dalam agama.
(2) Mengembangkan sikap saling menghargai dan mnghormati antar sesama. Generasi perlu diajarkan untuk hidup saling menghormati dan menghargai antar sesama agar kerukunan hidup antar sesama dapat terwujud.
(3) Mengembangkan cara hidup tolong-menolong dalam kebersamaan. Hal ini perlu dilakukan karena bangsa Indonesia pada dasarnya bukanlah bangsa yang individualis. Jadi pola hidup tolong menolong itu sangatlah perlu dilakukan.
(4) Mengembangkan sikap peduli antar sesama masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
(5) Menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam ikatan bangsa Indonesia. hal ini sangat perlu dilakukan agar integrasi bangsa dapat terjaga dengan baik.
Mengembangkan nilai-nilai luhur bangsa kepada generasi muda masa depan merupakan hal yang perlu dilakukan demi kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam suatu negara. Perlu diketahui bahwa banyak dari generasi muda saat ini telah terasuki pemikiran barat yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa Indoensia yang terkandung di dalam Pancasila.
Untuk itu, kebersamaan dalam membangun bangsa yang berdasarkan atas nilai-nilai luhur bangsa sangatlah perlu dilakukan. Agar impian untuk mewujudkan negara yang sejahtera dapat tercapai.
Oleh: BAYUMIE SYUKRI, AP., SE., M. Si
(Praktisi dan Pemerhati Pendidikan)
(Praktisi dan Pemerhati Pendidikan)
Keren sekali Pak Bayu tulisannya
ReplyDelete