PALI -- Pembangunan Jembatan penghubung PALI-Simpang Belimbing Muara Enim yang letaknya di Desa Talang Bulang Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI kembali dikeluhkan warga lantaran kondisinya mengancam keselamatan pengguna jalan.
Dimana papan yang menjadi lantai jembatan sementara sudah lapuk dan besi penjepit papan tersebut juga banyak yang patah.
Dari pengakuan Perry, salah satu pengguna jalam bahwa sejak dua hari belakangan ini, jembatan sementara semakin parah, terlebih saat diguyur hujan.
"Terkadang kalau hujan, aktivitas lalulintas macet, lantaran jembatan licin. Banyak pengendara sepeda motor yang harus ektra hati-hati, bahkan penumpangnya terpaksa turun dan berjalan kaki menyeberang jembatan sementara itu," ungkap Perry, Kamis (14/11).
Ditambahkan Perry bahwa pihak pelaksana memang langsung lakukan perbaikan, tapi hanya sebatas memberikan paku pada papan yang lepas.
"Jembatan itu akses antar kabupaten, jadi pelaksana harus memperhitungkan bobot kendaraan yang sering melintas. Kalau saat ini, jembatan sementara itu kurang layak dibuat di jalan lintas meskipun sifatnya sementara. Mengingat pelaksanaan pembangunan jembatan memakan waktu cukup lama," tambahnya.
Terpisah, Menriadi, Kepala Desa Talang Bulang akui pihak Pemerintah desa kerap menegur pihak pelaksana untuk membuat lantai jembatan dari plat besi.
"Kami dari pemerintah desa sudah sering menegur, tapi tidak pernah digubris. Padahal, pembangunan dari APBD provinsi Sumsel itu tidak sedikit anggarannya," kata Kades.
Sementara itu, pihak pelaksana sampai saat ini belum bisa dihubungi. (sn)
Dimana papan yang menjadi lantai jembatan sementara sudah lapuk dan besi penjepit papan tersebut juga banyak yang patah.
Dari pengakuan Perry, salah satu pengguna jalam bahwa sejak dua hari belakangan ini, jembatan sementara semakin parah, terlebih saat diguyur hujan.
"Terkadang kalau hujan, aktivitas lalulintas macet, lantaran jembatan licin. Banyak pengendara sepeda motor yang harus ektra hati-hati, bahkan penumpangnya terpaksa turun dan berjalan kaki menyeberang jembatan sementara itu," ungkap Perry, Kamis (14/11).
Ditambahkan Perry bahwa pihak pelaksana memang langsung lakukan perbaikan, tapi hanya sebatas memberikan paku pada papan yang lepas.
"Jembatan itu akses antar kabupaten, jadi pelaksana harus memperhitungkan bobot kendaraan yang sering melintas. Kalau saat ini, jembatan sementara itu kurang layak dibuat di jalan lintas meskipun sifatnya sementara. Mengingat pelaksanaan pembangunan jembatan memakan waktu cukup lama," tambahnya.
Terpisah, Menriadi, Kepala Desa Talang Bulang akui pihak Pemerintah desa kerap menegur pihak pelaksana untuk membuat lantai jembatan dari plat besi.
"Kami dari pemerintah desa sudah sering menegur, tapi tidak pernah digubris. Padahal, pembangunan dari APBD provinsi Sumsel itu tidak sedikit anggarannya," kata Kades.
Sementara itu, pihak pelaksana sampai saat ini belum bisa dihubungi. (sn)
No comments:
Post a Comment