Hj Sri Kustina Kukuhkan Duta Cegah Stunting TP.PKK Tingkat Kecamatan

PALI -- Ketua TP.PKK kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) sekaligus duta cegah stunting Kabupaten PALI, Ir Hj Sri Kustina mengukuhkan lima orang duta cegah stunting TP.PKK tingkat Kecamatan, Senin (23/12) di Gedung Serbaguna Kecamatan Talang Ubi disaksikan Bupati PALI H Heri Amalindo dan sejumlah kepala OPD dilingkungan Pemkab PALI.

"Tugas kita cukup berat sebagai duta cegah stunting untuk mengurangi bahkan menghilangkan kasus stunting di PALI. Nantinya, duta cegah stunting tingkat kecamatan bisa diteruskan ke tingkat desa," pasan istri Bupati PALI usai menyematkan selendang duta cegah stunting.

Dijelaska Hj Sri Kustina bahwa stunting merupakan isu nasional yang harus dicegah.

"Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun. Untuk itu saya percayakan pada duta cegah stunting tingkat kecamatan agar bertekad untuk mengentaskan kasus stunting di PALI," tukasnya.

Dalam pencegahan kasus stunting, dijabarkan Hj Sri Kustina bahwa melalui program PKK sudah berjalan sejak lama, yakni pada Posyandu remaja melalui TTD dan pola asuh anak mulai dalam kandungan. Ada lagi BKB atau Bina Keluarga Balita, pembinaan guru PAUD, hatinya PKK, menu serba ikan, B2SA, rumah sehat dan layak huni.

"Juga ada program UP2K untuk meningkatkan penghasilan keluarga yang nantinya bisa memperbaiki asupan gizi bagi keluarganya. Dalam hal ini PKK sebagai mitra pemerintah harus mampu berpartisipasi dalam menunjang program-program pemerintah termasuk cegah stunting," jelas Ketua TP.PKK PALI.

Sementara itu, Bupati PALI H Heri Amalindo mengaku bahwa mencegah stunting tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah.

"Melalui TP.PKK salah satunya, peranannya sangat dibutuhkan karena PKK langsung bersentuhan dengan masyarakat. Selain itu, yang paling berperan adalah para orangtua yang setiap hari mengetahui perkembangan dan pertumbuhan anak. Orangtua harus memperhatikan asupan gizi. Melengkapi gizi tidak harus mahal. Jangan kita bisa merokok setiap hari sementara kebutuhan makan anak kita tidak diperhatikan," ujar Bupati.

Pada duta cegah stunting, Bupati berpesan agar duta yang telah dikukuhkan untuk memberi contoh kepada masyarakat.

"Kita harus berbuat, seperti memelihara ikan, bertanaman sayuran atau toga, memelihara ikan agar kita menjadi contoh warga lainnya supaya warga meniru. Setelah itu hasilnya minimal bisa memenuhi kebutuhan gizi keluarganya," harap Bupati.

Ditempat sama, Mudakir, Plt Kepala Dinas Kesehatan menyebutkan bahwa kasus stunting di PALI data tahun 2018 ada 112 kasus.

"Kedepan kita bekerja keras bersama TP.PKK untuk menekan kasus stunting. Kami akan rutin melakukan sosialisasi pembagian makanan tambahan," kata Mudakir.(sn) 
Share:

No comments:

Post a Comment


Youtube SiniNews

Facebook SINI News

Followers

Subscribers

Postingan Populer

Blog Archive

Comments

Berita Utama

sitemap

Recent Posts