Pedagang Jagung Menjamur Jelang Pergantian Tahun

PALI -- Separti tahun-tahun sebelumnya, momentum malam pergantian tahun dijadikan ajang mendulang rezeki bagi sebagian warga Bumi Serepat Serasan. Sebab ada kebiasaan yang dilakukan sebagian warga Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) dalam menunggu detik-detik datangnya tahun baru, mereka (warga) lakukan ritual tidak tidur sebelum pukul 00.00 WIB sembari membakar jagung.

Imbas dari kebiasaan itu pedagang jagung pun mulai menjamur. Seperti terlihat di sepanjang jalan di Kota Pendopo Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI. Pedagang jagung mulai bermunculan menjajakan dagangannya dengan berbagai cara.

"Jagung ini kami peroleh dari daerah Curup Kota Linggau pak. Kalau jagung lokal ukurannya kecil-kecil dan jarang petani lokal  yang tanam jenis jagung manis," ungkap Habibi, salah satu pedagang jagung yang mangkal di depan lapangan Golf, Senin (30/12).

Dia berharap saat malam pergantian tahun tidak turun hujan agar dagangannya laris manis. 

"Kalau tahun lalu alhamdulillah kami bisa menghabiskan 500 kg jagung, dan tahun ini kami juga telah mengambil 600 kg jagung dengan harapan bakal habis sebelum malam tahun baru. Kami juga optimis akan habis kalau tidak diguyur hujan," tukasnya. 

Sementara itu, Feby salah satu pembeli mengemukakan bahwa dirinya sengaja membeli jagung sebelum malam tahun baru karena biasanya apabila sudah mendekati momen itu, pedagang menaikkan harganya. 

"Kalau saat ini harganya hanya Rp 6.000/kg, tapi kalau pas malam tahun baru, pembeli ramai dan dimanfaatkan pedagang untuk menaikkan harganya," ucap Feby. (sn) 






Share:

No comments:

Post a Comment



Youtube SiniNews

Facebook SINI News

Followers

Subscribers


Postingan Populer

Blog Archive

Comments

Berita Utama

sitemap

Recent Posts