PALI -- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) menerima puluhan warga Desa Persiapan Madu Kincing Kecamatan Penukal Utara Kabupaten PALI yang mengeluhkan bantuan sosial ditengah wabah virus corona, Senin (8/6).
Kedatangan puluhan warga tersebut langsung disambut ketua DPRD PALI H Asri AG didampingi wakil ketua I, Devi Haryanto, ketua Komisi III Edi Eka Puryadi, anggota komisi III, Husni Thamrin, anggota komisi I, Safirin, Khoirillah, Darmadi Suhaimi, Budi Hoiru, Aswawi Mansyur dan anggota kemisi II Afias.
Keluhan warga pun ditampung dengan menggelar pertemuan di ruang rapat paripurna DPRD PALI, yang selain anggota dewan, turut hadir Kepala DPMD, A Gani Ahmad dan perwakilan Dinas Sosial. Yang mana salah satu warga mengungkapkan bahwa sedikitnya ada 45 kepala keluarga desa tersebut yang tidak pernah tersentuh bantuan.
"Padahal kami tergolong tidak mampu. Profesi kami hanya petani karet bahkan hanya buruh tani. Tapi selama ini belum pernah mendapat bantuan apa pun bahkan saat corona ini kami juga hanya bisa nonton," ujar Mawarni, salah satu warga yang datangi kantor dewan PALI.
Sama halnya diutarakan Kusni warga lainnya bahwa dirinya bersama yang lainnya datang dan temui anggota dewan PALI untuk meminta keadilan.
"Pernah kami didata dan dipinta foto kopi KK oleh perangkat desa, tapi sampai saat ini tidak ada ceritanya. Untuk itu kami minta dewan PALI untuk memperjuangkan nasib kami untuk mendapat bantuan dari pemerintah," harapnya.
Sementara itu, ketua DPRD PALI menyatakan bahwa selaku wakil rakyat siap menampung aspirasi masyarakat.
"Kami dukung seluruh warga mendapat bantuan asal memenuhi syarat. Tetapi andai ada pendataan ulang, kami minta penuhi syarat yang dipinta," saran Ketua DPRD PALI.
Pada pertemuan itu, H Asri AG menyimpulkan bahwa bakal menyandingkan data penerima antara penerima di seluruh desa tersebut dan desa Induk dalam hal ini Desa Kota Baru.
"Nantinya apabila data warga yang datang ke dewan tidak terdaftar, maka akan diusulkan mendapat bantuan penanganan Covid-19 dari Dinsos berupa paket sembako. Adapun untuk usulan PKH, BLT atau BST itu melalui proses panjang, namun untuk jangka pendek terima dahulu bantuan dari Dinsos. Kades induk juga kami pinta untuk usulkan penerima BLT dana desa baru sesuai kriteria yang ada," terang H Asri. (sn/red)
No comments:
Post a Comment