Polemik Jalan Tol, Tanah Pemakaman di Tanjung Rambang disoal Warga

PRABUMULIH, SININEWS.COM – Polemik Tanah Pekuburan di Kelurahan Tanjung Rambang Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT) Kota Prabumulih yang akan menjadi jalur tol Inderalaya – Linggau masih terus bergulir, kamis (11/3/21).

Pasalnya sejumlah warga Tanjung Rambang mengaku tak menyetujui jika tanah keramat (kuburan) akan digusur menjadi jalur tol.

Hal tersebut diungkap beberapa warga Rt.01 Rw.02 Cukroni Bin Yahya (54) dan Eka Indarsa (48) yang merasa keberatan jika Dusun Lama (Duson Buhok) yang dulu disebut "Tebing Peguruan” akan dijadikan jalan tol.

"Kami sangat keberatan tapi setidaknya perusahaan bisa memberi solusi, atau makamnya dipindahkan" tutur keduanya yang juga buruh tebas jalur tol yang kini belum mendapat upah dari pihak perusahaan"

Dari keterangan warga sekitar Dusun Buhok merupakan tempat tinggal yang dulu pernah ada penghuninya 400 tahun silam dan kini sudah ditinggal warga dan berpindah tempat yang tak jauh dari lokasi lama atau bergeser sekitar 2 kilometer (perkiraan). 

Namun demikian tanah tersebut masih ditinggali beberapa pemakaman sakral yang dipercayai sebagai Puyang (Leluhur) yang memiliki kharismatik dan diagungkan atau di Tokohkan kala itu oleh warga Desa setempat yang konon memiliki kekuasaan atas tanah tersebut. 

Menurut keterangan Adawi (89) keturunan Puyang disana dan salah satu orang yang memiliki hak atas tanah tersebut yang menurutnya dibuktikan dalam surat tanah yang dia miliki.

“Didalam kuburan itu ade Puyang Serampu, Puyang Rebion, Puyang Lagan, Puyang Rie Elang Laut serta Puyang Akas yang kini dimakam disana yang akan dijadikan jalur tol” jelasnya.

Sementara itu, Bandar Alam (57) warga setempat yang juga merupakan keluarga garis keturunan Puyang Serampu mengaku keberatan jika pemakaman tersebut akan hilang, menurutnya tanah tersebut menjadi saksi sejarah berdirinya Desa Tanjung Rambang.

Terpisah, Camat Rambang Kapak Tengah (RKT) Kota Prabumulih Satria Karsa saat dikonfirmasi mengenai polemik makam yang akan dijadikan jalan tol mengaku sudah menengahi beberapa pihak warga dengan perusahaan PT.Hutama Karya dalam acara yasinan sekaligus musyawarah dengan warga. 

"waktu lalu saya pernah diundang oleh pihak perusahaan sekaligus yasinan, dalam musyawarah tersebut pihak perusahaan bersedia memindahkan makam yang ada disana” jelas Camat seraya mengatakan pemilik tanah kuburan itu juga bersedia mewakafkan tanah miliknya untuk dijadikan pemindahan pemakaman di puyang tersebut. 

Ditempat terpisah, tim sininews.con mencoba mengkonfirmasi pihak perusahaan PT.Hutama Karya dan PT.Waskita Karya yang merupakan perusahaan pemenang tender pembangunan jalan tol namun dari keduanya tim belum bisa bertemu langsung dan belum bisa meminta keterangan terkait polemik pemakaman itu

“mohon maaf pak saya tidak bisa memberikan keterangan, Humasnya semua ada dilapangan” ucap salah satu Security disana.

Hingga berita ini diterbitkan tim media ini terus mencoba menelusuri dan mencoba untuk mengkonfirmasi pihak perusahaan yang kini terkesan menghindar. (tau/sn)

Video lainnya bisa disimak disini /Bantu Subscribe



Share:

No comments:

Post a Comment


Youtube SiniNews

Facebook SINI News

Followers

Subscribers


Postingan Populer

Blog Archive

Comments

Berita Utama

sitemap

Recent Posts