FOTO : Taufik/ sininews.com : Salah satu tower (BTS) yang disegel, selasa (13/7/21)
PRABUMULIH, SININEWS.COM – Tiga Tower jaringan selular atau
Base
Transceiver Station (BTS) disegel Dinas Komunikasi dan
Informatika (Kominfo) Kota Prabumulih dan jajaran tadi pagi yang disaksikan
langsung oleh Assiten I Drs. Aris Priadi, SH, M.Si beserta jajaran, selasa (13/7/21).
Sebanyak
tiga tower BTS dilakukan penyegelan karena diduga tidak memiliki izin
mendirikan bangunan (IMB) ke Pemerintah Kota Prabumulih
Penyegelan
tower jaringan (BTS) dibeberapa tempat diantaranya di Kelurahan
Cambai, Anak Petai dan Sukajadi yang hingga saat ini belum ada laporan izin mendirikan
bangunan (IMB). Penyegelan yang dilakukan oleh beberapa instansi terkait seperti
Dinas PU, Pol PP, Sintap, Bapenda dan DLH meminta pihak pengembang jaringan
untuk segera mengurus IMB.
Dinas
Informatika dan Informasi (Diskominfo) Drs.Mulyadi Musa, M.Si melalui Kepala Bidang
(Kabid) Tehnologi Informasi dan Komunikasi Wingky, S.Kom, M.Si mengatakan pihaknya
bersama dinas terkait untuk sementara telah melakukan penyegelan tiga tower BTS
di tiga wilayah Berbeda dan masih akan menyegel 6 tower
BTS yang bermasalah.
“kita masih memberi sanksi teguran, jika masih tidak mengurus Adminitrasi untuk izin bangunan maka sesuai Perda Kota Prabumulih nomor 2 tahun 2014 akan dilakukan pembongkaran tower” jelasnya.
Tower
BTS di Kelurahan Cambai Kecamatan Cambai berdasarkan pantauan dilapangan telah berdiri
setahun lalu, pihak perusahaan hanya meminta izin warga dan Kelurahan sekitar tanpa
mengurus berkas ke Sintap.
Terpisah,
Mardinata warga Cambai yang rumahnya tak jauh dari bangunan tower jaringan disebutnya milik Smartfren menurutnya tower tersebut berdiri setahun lalu dan dirinya menceritakan pernah
diberi kompensasi oleh pihak tower untuk warga sekitar bangunan.
“itu Tower Smartfren, dulu pernah waktu itu disuruh tanda tangan oleh mereka dan diberi uang Rp.300 ribu untuk 12 tahun”
jelasnya seraya mengatakan pihaknya sebenarnya sangat keberatan dengan bangunan
tower yang sangat dekat dengan rumahnya.
“Kalu biso robohke bae, kami takut banyak petir dan radiasinyo dak baek bagi kesehatan kami” tutupnya (tau/sn)
No comments:
Post a Comment