PALI. SININEWS.COM -- Dalam rangka menyikapi keluhan Masyarakat dan berupaya menyeselesaikan Permasalahan Amblasnya Jalan Poros Desa Tempirai - Air itam yang terjadi pada 15 september 2021 yang lalu.
Tim Reaksi Cepat ( TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PALI, tidak tinggal diam dan terus berupaya mencari pendampingan baik dari tingkat Provinsi Sumatera Selatan bahkan sampai ke Badan Penanggulangan Bencana Pusat Jakarta.
Dalam keseriusan nya Pemda PALI mengakomudir keluhan Masyarakat yang terdampak Bencana, Kepala BPBD Kabupaten PALI Junaidi Anwar melalui Kepala Bidang Rekonstruksi Penanggulangan Bencana Sandy, ST menjelaskan pada awak Media ini (5/10/2021).
Menurut Sandy, BPBD pasca Bencana amblasnya jalan Tempirai ini terus berupaya berkoordinasi ke berbagai instansi di Kabupaten PALI termasuk ke tingkat Provinsi sumsel bahkan ke BPBD Pusat.
Maka pada kunjungan hari ini sengaja Diturunkan Tim tehnis Konsultan Perencana Pembangunan dari Provinsi sumatera selatan.
Adapun tujuan kehadiran tim ini akan mengidentifikasi kerusakan ambalasnya jalan Tempirai, sehinga desainnya nanti akan dikemas dalam skema gambar dan Rencana Anggaran Belanja ( RAB) sesuai kebutuhan kerusakan badan jalan dan dinding penahan tanah ( Turap).
Dilokasi kejadian, Kepala Bidang Rekonstruksi ini, menghimbau pada Masyarakat Se Tempirai Raya dan para pengguna jalan untuk bersabar serta berhati hati saat melintas jalan tersebut, "Sehingga pada waktunya nanti masalah ini dapat diselesaikan dengan baik," ujar Sandy.
Senada disampaikan Marta selaku Tim tehnis konsultan Perencana, yaitu telah meng estimasi dengan rincian panjang sekitar 100 - 150 meter, dan Lebar jalan tetap standar jalan Kabupaten ditambah dinding jalan (turap) sedikit miring melebar kebawah dibantu tiang cor beton.
Lanjut Marta, Desain pembangunan penanggulangan bencana infrastruktur yang harus diperhitungkan adalah kekuatan bangunan dan dampak penyebab rentannya kerusakan bangunan,
Sehingga alumnus Serjana Teknik (ST) ini, menyimpulkan pada pembangunannya nanti akan dibuat sekitar 5 - 7 box cover sebagai perlintasan pembuangan debet air dari hulu ke hilir, "mengingat jalan Tempirai ini berada pada kultur tanah yang sedikit labil alias tanah timbunan rawa rawa," ungkap Marta didampingi tim lainnya.
Demikian Ikhsan Suharto Ketua LPMD Tempirai Timur mewakili Pemerintah setempat dan Masyarakat, menyambut baik atas perhatian serius Pemda PALI rencana pembangunan kerusakan jalan ini.
Namun Tokoh Pemberdayaan Masyarakat ini, mengisyaratkan pada pihak terkait, bahwa pasca bencana ini ada dua persoal mendesak untuk kebutuhan Masyarakat,
Antara lain, penyambungan pipa induk air bersih PDAM Anugerah unit IKK Tempirai masih terputus sehingga hampir 4000 Pelanggan mengalami kesulitan air untuk Masak dan Mandi.
Kedua badan jalan sudah patah sehingga kesulitan pengguna jalan untuk melintas dikhawatirkan jalan akan ambruk lebih parah.
Lanjut Ikhsan suharto, sebagai penyambung lidah Masyarakat, berikan saran pada Pemda PALI,
Terkait aliran air bersih, pihak unit IKK Tempirai butuh pipa induk (Pvc) panjang 8 meter dengan diameter 8 inchi dan double klep penyambung pipa.
"Untuk badan jalan, Masyarakat minta dibuatkan jalan /Jembatan sementara (darurat) baik berbahan kayu maupun besi, dengan Taksiran panjang 10 meter dan lebar 4 meter, sertai rambu rambu darurat untuk keselamatan pengguna jalan," harap Ikhsan suharto didampingi Andre Kepala unit IKK Tempirai (PDAM)
(Bung Harto/SN)
No comments:
Post a Comment