Awal Puasa Kemarau Harga Getah Turun, Petani di PALI 'Nyerenging


PALI. SININEWS.COM -- Petani karet yang ada di Bumi Serepat Serasan kembali harus menelan pil pahit saat memasuki bulan suci Ramadhan ini. Pasalnya harga hasil sadapannya alami penurunan meski angkanya tidak terlalu jauh, namun sangat berpengaruh pada penghasilan petani. 


Amrin, salah satu petani karet asal Desa Karta Dewa kecamatan Talang Ubi kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) mengaku bahwa harga getah mingguan pada Senin (4/4/22) di desanya hanya Rp 10.300 per kilogram, turun dari minggu lalu yang dihargai Rp 10.500 per kilogram. 


"Ditengah melonjaknya harga bahan pangan, justru harga getah karet menurun. Ini sangat menyulitkan kami terlebih saat bulan puasa ini yang mana kebutuhan hidup bertambah," ujarnya. 


Juga diutarakan Andi, petani lainnya yang menyatakan bahwa turunnya harga getah diperparah dengan kondisi cuaca yang mulai memasuki musim kemarau. 


"Saat memasuki musim kemarau, duan karet mulai gugur. Tentu saja hal ini  menurunkan produktivitas tanaman karet. Kami berharap pemerintah membantu kami mencari solusi ditengah himpitan ekonomi saat ini," pintanya. 


Sementara itu, Ahmad Jhoni Plt Kepala Dinas Pertanian menyarankan agar petani karet jangan hanya bergantung pada satu komoditi saja. Banyak cara dilakukan dalam menambah pendapatan keluarga melalui Sumber daya alam sekitar. 


"Saat waktu senggang, coba bercocok tanam sayuran atau yang lainnya di kebun atau di lahan pekarangan. Bahkan ada komoditas tanaman lain yang mudah ditanam diantara tanaman karet atau ditumpang sari, salah satunya dengan tanaman talas beneng. Jenis tanaman itu sangat bernilai dan perawatan sangat mudah. Sehingga apabila itu dilakukan selain menghasilkan pendapatan, kebun karet bersih dan tidak mengganggu pencaharian pokok petani," sarannya. (sn/perry)

Share:

No comments:

Post a Comment


Youtube SiniNews

Facebook SINI News

Followers

Subscribers


Postingan Populer

Blog Archive

Comments

Berita Utama

sitemap

Recent Posts