Lawan Sifat Malas Kalau Ingin Sejahtera




PALI. SININEWS.COM -- Program pemerintah sebagus apapun dalam mendongkrak ekonomi kerakyatan tidak akan berjalan apabila masyarakatnya masih bekutat pada pekerjaan itu-itu saja atau bahkan memelihara sifat malas yang tentunya selain mempengaruhi tatanan ekonomi warga yang bersangkutan juga berdampak pada mandegnya pertumbuhan ekonomi. 


Pasalnya, tanah Indonesia termasuk di kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) dianugerahi kesuburan untuk dikelola sebagai lahan pertanian berbagai macam jenis tanaman selain karet dan kelapa sawit serta masih banyak lahan yang belum dimanfaatkan.

Untuk itu, Bupati PALI H Heri Amalindo mengajak masyarakat yang ada di Bumi Serepat Serasan agar mengelola lahan tidur atau lahan pekarangan untuk tidak ditelantarkan. 

Menurut Bupati PALI yang meskipun dasar pendidikannya dari Teknik Sipil tetapi dirinya telah menggeluti dunia pertanian karena hobi. Saat ini, orang nomor satu di Bumi Serepat Serasan  telah merasakan manfaat bercocok tanam dari lahan yang sempit hingga mengelola lahan cukup luas dengan berbagai macam komoditi. 

"Masih banyak petani kita yang memiliki lahan perkebunan karet atau kelapa sawit, namun saat harga kebutuhan pangan melambung mereka menjerit dan menyalahkan pemerintah. Padahal kalau kita mau tanam tanaman yang menjadi kebutuhan dasar di lahan yang ada atau kalau tidak memiliki lahan luas bisa di pekarangan rumah, tentunya tidak akan ada lagi permasalahan tersebut," ucap Bupati, Senin (11/4/22).

Solusi untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi saat ini diterangkan suami dari Ir Hj Sri Kustina itu adalah masyarakat harus mampu melawan sifat malas. 

"Kalau kita ingin kebutuhan hidup tercukupi atau sejahtera, kita harus mampu lawan sifat malas. Dalam artian, apabila sepulang beraktivitas dari kebun, coba bercocok tanam seperti cabai, jahe, kunyit serta tanaman jenis sayuran lainnya. Pastinya, apabila tanaman kita dirawat dengan baik dan menghasilkan, akan mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa harus membeli," imbuhnya. 

Atau apabila ingin mengembangkan menjadi usaha tambahan, Bupati menyarankan masyarakat PALI untuk memanfaatkan lahan diantara tanaman karet atau kelapa sawit. 

"Banyak tanaman bernilai ekonomi tinggi bisa ditanam dengan cara tumpang sari diantara tanaman karet atau kelapa sawit. Yang tentunya  selain masyarakat memiliki penghasilan dari getah karet juga ditopang dengan adanya tanaman tumpang sari tersebut," ajaknya. 

Artinya diungkapkan Bupati bahwa untuk keluar dari kesulitan ekonomi atau mendongkrak perekonomian harus ada kemauan dari masyarakat itu sendiri karena banyak cara bisa dilakukan untuk bisa meningkatkan taraf hidup.  

"Kalau seluruh masyarakat bergerak, walaupun masih banyak yang tidak memiliki lahan luas, pastinya akan sejahtera. Seperti contoh daerah  Indramayu, yang terkenal dengan mangganya. Padahal daerah tersebut tidak ada kebun mangga yang luas, tetapi karena masyarakatnya kompak dan mau menanam mangga di halaman rumah masing-masing, mereka mampu terkenal dan bisa memasok mangga ke daerah-daerah lainnya," jelasnya. (sn/perry)
Share:

No comments:

Post a Comment



Youtube SiniNews

Facebook SINI News

Followers

Subscribers


Postingan Populer

Blog Archive

Comments

Berita Utama

sitemap

Recent Posts