Pasar di PALI Ramai Jelang Lebaran, Tapi Harga Pangan Mahal


PALI. SININEWS.COM -- Sudah menjadi tradisi yang melekat di masyarakat terutama umat muslim di wilayah Bumi Serepat Serasan setiap jelang hari raya Idul Fitri mempersiapkan hari kemenangan setelah menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh dengan menghidangkan makanan spesial juga memakai baju serba baru. 


Tak ayal, dalam mempersiapkan lebaran itu, masyarakat pun menyerbu pasar-pasar terdekat untuk berbelanja dalam memenuhi kebutuhan saat lebaran nanti. 


Seperti terlihat di pasar Inpres Pendopo kecamatan Talang Ubi kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) pada Kamis (28/4/22), pasar mulai dipadati pengunjung namun sejumlah pengunjung mengeluhkan harga bahan pangan sebagian besar alami kenaikan. 


"Lebaran tahun ini kami harus mengeluarkan badget lebih lantaran harga kebutuhan pokok serba naik," ujar Udin, salah satu pengunjung pasar asal Talang Ubi.


Keluhan sama disampaikan Masita, warga asal Talang Akar yang sengaja jauh-jauh datang ke pasar Pendopo untuk berbelanja dengan harapan harganya lebih murah dibandingkan di pasar kalangan dekat rumahnya.


"Harga sama saja mahal, malah harga minyak goreng, telur, tepung dan susu sepertinya naik lagi. Kami harapkan adanya upaya pemerintah untuk menekan harga kebutuhan pokok. Karena biasanya setelah hari raya lebih dekat, harga bahan pangan tambah naik," pintanya. 


Lain halnya dengan Yudi, pengunjung pasar yang mengeluhkan lalulintas pasar yang semrawut lantaran lonjakan pengunjung tidak dibarengi dengan pengaturan lalulintas dari pihak terkait sehingga kendaraan roda dua atau pun roda empat terparkir dibadan jalan mempersempit lalulalang masyarakat. 


"Kenyamanan kami terganggu akibat parkir kendaraan yang kurang tertata. Harapan kami dari pihak Dishub agar mengatur lalulintas di jalur arah pasar supaya tidak terjadi penumpukan kendaraan bermotor," harapnya. 


Sementara itu, Maidi M Iman Plt kepala dinas Perdagangan kabupaten PALI mengatakan bahwa kenaikan harga pangan masih standar. Terutama minyak goreng diangka Rp 15.500 sampai Rp 17.000 per kilogram. 


"Untuk pasokan pangan aman jelang lebaran ini. Kenaikan harga memang ada disejumlah komoditi, tetapi nilainya masih standar. Untuk harga minyak goreng, mudah-mudahan dengan kebijakan presiden yang melarang ekspor CPO dan turunannya bisa menurunkan harganya," terang Maidi. 


Terpisah, menyikapi keluhan kenyamanan pengunjung pasar terganggu lantaran parkir kendaraan tidak ditata, Slamet Suhartopo, Plt Kepala Dinas Perhubungan kabupaten PALI menyatakan pihaknya akan melakukan patroli pasar. 


"Sudah kami siapkan traffic block agar ketika terjadi kemacetan, maka arus lalulintas arah pasar akan ditutup dan parkir kendaraan akan dialihkan didalam terminal," tandasnya. (sn/perry)

Share:

No comments:

Post a Comment



Youtube SiniNews

Facebook SINI News

Followers

Subscribers


Postingan Populer

Blog Archive

Comments

Berita Utama

sitemap

Recent Posts