PALI Mampu Turunkan Angka Stunting



Foto. Kepala Perwakilan BKKBN Sumsel didampingi Kepala DPPKBPPPA PALI berikan bantuan makanan tambahan bagi ibu hamil dalam rangka cegah Stunting 


PALI. SININEWS.COM -- Pemerintah kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) melalui Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) sudah berhasil menurunkan angka kasus stunting di wilayah Bumi Serepat Serasan.


Hal itu disampaikan Kepala DPPKBPPPA kabupaten PALI Dra Yenni Nopriani saat menyampaikan laporan kegiatan program Pelayanan KB serentak sejuta akseptor, Rabu (15/6/22) di Desa Sukamaju kecamatan Talang Ubi. 


Menurut Yenni Nopriani bahwa dalam rangka percepatan penurunan Stunting di kabupaten PALI telah dilaksanakan antara lain 8 aksi integrasi intervensi penurunan Stunting di kabupaten PALI telah dilaksanakan 100 persen dimana terlihat penurunan prevalensi balita stunting dari tahun 2018 sebesar 39,5 persen menjadi 20,2 persen tahun 2021.


"Adanya tim pendamping keluarga (TPK) berjumlah 423 orang, 141 tim yang terdiri dari PKK, Kader KB dan bidan desa. Kemudian MoU dengan Kementerian Agama, dinas kesehatan, dinas pendidikan tentang pendewasaan usia perkawinan, ketahanan keluarga dalam penurunan Stunting dengan pemahaman kesehatan reproduksi bagi calon pengantin. Telah membentuk kelompok Dahsat atau dapur sehat atasi Stunting di desa/kelurahan yang diketahui oleh ketua TP.PKK desa. Meluncurkan inovasi Gajah Persia atau gerakan remaja cegah perkawinan usia anak. Inovasi Sister Pelkon atau sistem terpadu pelayanan kontrasepsi dan Kepiting atau Keluarga Pintar cegah Stunting," jabarnya. 



Sementara itu, Mediheryanto Kepala Perwakilan BKKBN Sumsel yang berkesempatan hadir pada acara pelayanan KB serentak sejuta akseptor menyatakan bahwa salah satu program utama pemerintah pusat adalah mewujudkan SDM yang berkualitas. Namun dalam mewujudkan program itu ada satu kendala yang harus dituntaskan yakni stunting yang masih tinggi dimana angkanya di Indonesia masih 24,4 persen. Pemerintah pusat menargetkan  tahun 2024 angka stunting harus turun  diangka 14 persen. 


"Dalam rangka penurunan Stunting, kita utamakan pada pencegahan. Salah satu upaya pencegahan dengan melakukan pendekatan keluarga terutama keluarga dari siklus Stunting. Salah satunya terhadap pasangan calon pengantin. Sebab usia pasangan calon pengantin masih usia anak, kehamilan usia muda, kehamilan diatas usia 35 tahun, hamil jarak terlalu dekat, melahirkan terlalu sering sangat berisiko lahirkan anak stunting," urai Kepala perwakilan BKKBN Sumsel. 


Diungkapkan Mediheryanto bahwa di kabupaten PALI sudah ada tim pendamping keluarga, dimana tugas pertama melakukan screaning, lalu  penyuluhan, dan kalau ada perlu penanganan bisa diberikan rujukan serta pengawalan bantuan. 


"Kita berharap dukungan dari pemerintah daerah serta upaya yang telah dilakukan selama ini kami yakin PALI zero penambahan Stunting," harapnya. (sn/perry)

Share:

No comments:

Post a Comment



Youtube SiniNews

Facebook SINI News

Followers

Subscribers


Postingan Populer

Blog Archive

Comments

Berita Utama

sitemap

Recent Posts