Petani Karet di PALI Lesu, Jelang Idul Adha Harga Getah Turun

foto. petani karet di pasar getah Desa Karta Dewa terlihat lesu, Senin (27/6/22)



PALI. SININEWS.COM -- Raut wajah yang tidak bersemangat terlihat pada sebagian besar petani karet yang ada di Pasar Karet Desa Karta Dewa kecamatan Talang Ubi kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Senin (27/6/22). Pasalnya, harga hasil sadapan petani karet pada minggu ini kembali menurun ditengah melonjaknya harga-harga kebutuhan pokok terlebih saat ini sudah mendekati hari raya Idul Adha. 


Terpantau, harga karet kualitas mingguan di pasar Desa Karta Dewa dikisaran Rp 9.800 per kilogram, yang menurun dibanding minggu sebelumnya yang masih bertahan di harga Rp 10.000 per kilogram. 


Hal ini membuat petani karet lesu dan tidak bersemangat, karena selain harga menurun cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini juga mempengaruhi menurunnya pendapatan petani. 


Seperti diungkapkan Amrin, petani asal Dusun I Desa Karta Dewa bahwa petani hanya bisa pasrah meski harga getah tidak stabil bahkan cenderung terus menurun dalam dua pekan terakhir ini. 


"Padahal kami dapat informasi bahwa harga karet membaik, tetapi kenapa ditingkat petani malah menurun. Ada yang menyarankan agar menjual getah ikut koperasi setiap bulan apabila ingin harga mahal, namun kami bingung lantaran terdesak kebutuhan sehari-hari yang tidak bisa kami tunda," ujar Amrin. 


Dia pun mengaku saat ini memutar otaknya agar mendapat penghasilan lain diluar dari getah karet dengan cara memanfaatkan lahan yang ada. 


"Kami coba budidaya ikan dengan menggali lahan tidur untuk dibuatkan kolam. Saat ini benih ikan baru masuk kolam dan rencananya dibantu juga dari dinas perikanan kabupaten PALI. Kami yakin upaya kami ini dapat menghasilkan dan menjadi tambahan pendapatan keluarga. Namun demikian, kami tetap butuh pendampingan dari instansi terkait karena budidaya ikan yang dilakukan hanya didapat secara otodidak," imbuhnya. 


Juga dikemukakan Ali, petani karet lainnya yang mengaku bahwa harga getah saat ini jauh tidak sebanding dengan harga pangan. "Harga cabai saja sudah mencapai Rp 100 ribu, belum lagi beras dan harga sembako lainnya. Terus terang kami saat ini harus mengencangkan ikat pinggang agar pendapatan kami setiap minggu bisa cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Harapan kami semoga minggu depan harga karet kembali meningkat lantaran minggu depan kami harus menyiapkan kebutuhan untuk merayakan lebaran kurban," harapnya. (sn/perry)

Share:

No comments:

Post a Comment


Youtube SiniNews

Facebook SINI News

Followers

Subscribers


Postingan Populer

Blog Archive

Comments

Berita Utama

sitemap

Recent Posts