Antisipasi Tindak Pidana 3C, Polsek Talang Ubi Lakukan Giat KRYD

PALI -- Ciptakan rasa aman dan nyaman terhadap masyarakat di wilayah Bumi Serepat Serasan, Polres Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) menggerakkan seluruh Polsek yang ada untuk melakukan berbagai kegiatan, dengan turun langsung ke tengah-tengah masyarakat, baik itu berbentuk sosialisasi, razia maupun aksi sosial. 

Seperti pada Jumat malam (10/1) sekitar pukul 20.30 WIB, jajaran Polsek Talang Ubi lakukan giat KRYD (Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan) yang dipimpin Kasat Shabara, AKP Harsono,  Kasat Binmas dan Kapolsek Talang Ubi, Kompol Yuliansyah bersama 20 personil Polsek Talang Ubi.

"Sebelum Pelaksanaan Giat dilakukan Apel di Mako Polsek Talang Ubi yang dipimpin oleh Kasat Shabara Polres PALI dengan kuat personil terdiri dari 4 personil perwira dari Polres PALI dan dari Polsek Talang Ubi ada 20 personil," ungkap Kapolres PALI AKBP Yudi Suharyadi melalui Kabag Ops Kompol Okto Iwan, Sabtu (11/1).

Dijelaskan Kabag Ops bahwa selain bertujuan memberikan rasa nyaman dan aman bagi masyarakat, giat tersebut juga sebagai upaya antisipasi tindak pidana 3C, penyalahgunaan Senpi atau Sajam, Premanisme, Prostitusi, Narkotika, Judi, Miras, dan Street Crime.

"Pada giat yang dipusatkan di sekitar wilayah hukum Polsek Talang ubi tidak ditemukan Senpi, Sajam, Narkotika, ataupun Miras. Pada giat itu juga anggota kita memberikan himbauan Kamtibmas terhadap Masyarakat atau anak muda yang masih nongkrong agar segera pulang kerumah masing-masing serta memberikan himbauan kepada masyarakat atau anak muda agar melengkapi identitas dan perlengkapan kendaraan bermotor. Giat KRYD tersebut berakhir sekira pukul 22.00 WIB, situasi berjalan aman dan kondusif," terang Okto. (sn) 

Share:

Lestarikan Budaya, Masyarakat Timor Jakarta Akan Gelar Festival Budaya TTS

JAKARTA | Memasuki era digitalisasi 4.0 serta globalisasi, masyarakat dunia dihadapkan pada satu tantangan besar, yaitu perubahan yang sangat cepat, masif dan luar biasa yang tidak terhindarkan oleh siapa pun.

Segala sesuatu mengalami perubahan yang begitu hebat, termasuk budaya dan kebiasaan-kebiasaan hidup manusia. Hal tersebut dituturkan oleh Kolonel TNI Simon kepada media yang tergabung dalam IMO-Indonesia, Jumat 10/01/20 sore di Jakarta.

Simon juga mengatakan, salah satu bagian yang sepertinya akan tereliminasi akibat arus gerakan perubahan global adalah budaya lokal dan kearifan lokal masyarakat adat.

Bahwasanya akan semakin banyak masyarakat lokal yang mulai meninggalkan kebiasaan-kebiasaan
hidup (kearifan lokal-red) masyarakat yang merupakan warisan leluhur selama ratusan tahun atau mungkin saja lebih. Ujar Simon.

Hal tersebut berdampak kepada kemunduran atau bahkan hilangnya peminat dan pengguna bahkan pelaku pengembang produk budaya lokal pun mulai dirasakan, uniknya hal ini tidak hanya terjadi di masyarakat urban, di desa pun sudah banyak masyarakat yang mulai meninggalkan penggunaan produk budayanya apalagi kegiatan pelesetarian budayanya. Imbuhnya.

Dan apabila dibiarkan Hal ini akan terus berlanjut dan ancamannya adalah mungkin saja produk budaya lokal warisan para leluhur akan hilang. Terang Simon

Maka dalam rangka mengantisipasi fenomena tersebut. Kami sebagai masyarakat diaspora asal Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS-NTT) yang saat ini bermukim di wilayah Jakarta dan sekitarnya mencoba untuk memulai melakukan gerakan pengembalian budaya lokal agar mendapatkan ruang di hati masyarakat. Ungkap Simon.

Adapun hal tersebut merupakan hasil diskusi antara para sesepuh, senior dan kalangan milenial TTS Jakarta, yang kemudian memunculkan konsepsi bersama agar gagasan ini dapat direalisasikan melalui kegiatan festival budaya yang Kami sebut sebagai Festival Budaya TTS yang akan diadakan pada Hari minggu 12 Januari 2020 dari pukul 09.00 WIb yang bertempat di Anjungan TMII.

Kegiatan festival tersebut merupakan manifestasi dari ide, gagasan dan konsep seluruh masyarakat diaspora di Jakarta yang rindu pada kampung halaman dan rindu pada eksistensi budaya masyarakat Dawan-TTS.

Saat ditanyakan maksud dan tujuan kegiatan dari fersival budaya TTS tersebut Kepada Kolonel TNI Simon, bahwasanya semangat dari kegiatan festival ini adalah Menghadirkan budaya lokal di era global dan memperkenalkan budaya lokal TTS kepada masyarakat luas di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Serta menghadirkan spirit kecintaan pelestarian budaya pada masyarakat diaspora asal kabupaten TTS di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Festival TTS ini juga sekaligus sebagai ajang untuk memperkenalkan kembali produk-produk budaya asli TTS yang mulai terlupakan dengan membangun komitmen bersama masyarakat diaspora dalam melesatarikan budaya lokal TTS.

Adapun jenis kegiatan yang akan disuguhkan dalam acara tersebut meliputi penayangan Video Tron Promosi wisata dan budaya TTS, penampilan aneka tarian (bonet, maekat, dansa), pameran pembuatan tenus TTS, pameran kuliner khas TTS, fashion show pakaian adat TTS, Prosesi peminangan, pembuatan jagung bose, serta Tradisi Oko Mama dan seterusnya, pungkas Simon.

Share:

Banjir Bandang di Lahat, BPBD PALI Keluarkan Himbauan Waspada Banjir Kiriman

PALI -- Warga yang bermukim didekat bantaran sungai Lematang harus mawas diri sejak dini terkait cuaca yang cukup ekstrem akhir-akhir ini. Sebab curah hujan yang tinggi mengguyur dihampir seluruh wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) terlebih saat ini banjir bandang melanda wilayah Kabupaten Lahat juga dikhawatirkan berdampak pada kondisi di Kabupaten PALI. 

Pasalnya, hulu sungai Lematang berada di Lahat dan biasanya apabila pada hulu sungai terjadi hujan deras bahkan banjir, dalam tempo yang tidak lama, debit air Sungai Lematang akan bertambah. 


"Ada 10 desa di Kecamatan Tanah Abang yang berada di daerah aliran sungai Lematang, dan yang paling berdampak apabila air sungai Lematang naik adalah Desa Curup," kata Juniadi Anuar Kepala BPBD PALI, Jumat (10/1).

Antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PALI mengeluarkan himbauan adanya banjir kiriman, terutama bagi warga yang berada di dekat Sungai Lematang. 

"Kepada masyarakat khususnya yang desanya terletak di aliran sungai lematang hendaknya berhati-hati dan waspada kemungkinan terjadinya bencana banjir yang extrim, jaga anak dari banjir dan dampak dari banjir tersebut. Laporkan segera ke BPBD bila ada hal-hal yang tidak diinginkan," himbau Junaidi. (sn) 
Share:

Banjir Bandang di Lahat, BPBD PALI Keluarkan Himbauan Waspada Banjir Kiriman

PALI -- Warga yang bermukim didekat bantaran sungai Lematang harus mawas diri sejak dini terkait cuaca yang cukup ekstrem akhir-akhir ini. Sebab curah hujan yang tinggi mengguyur dihampir seluruh wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) terlebih saat ini banjir bandang melanda wilayah Kabupaten Lahat juga dikhawatirkan berdampak pada kondisi di Kabupaten PALI. 

Pasalnya, hulu sungai Lematang berada di Lahat dan biasanya apabila pada hulu sungai terjadi hujan deras bahkan banjir, dalam tempo yang tidak lama, debit air Sungai Lematang akan bertambah. 

"Ada 10 desa di Kecamatan Tanah Abang yang berada di daerah aliran sungai Lematang, dan yang paling berdampak apabila air sungai Lematang naik adalah Desa Curup," kata Juniadi Anuar Kepala BPBD PALI, Jumat (10/1).

Antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PALI mengeluarkan himbauan adanya banjir kiriman, terutama bagi warga yang berada di dekat Sungai Lematang. 

"Kepada masyarakat khususnya yang desanya terletak di aliran sungai lematang hendaknya berhati-hati dan waspada kemungkinan terjadinya bencana banjir yang extrim, jaga anak dari banjir dan dampak dari banjir tersebut. Laporkan segera ke BPBD bila ada hal-hal yang tidak diinginkan," himbau Junaidi. (sn) 
Share:

Tanggul Sungai Lematang Longsor, Puluhan Rumah Warga Desa Pandan Terancam Rusak

PALI -- Intensitas hujan saat ini cukup tinggi mengguyur hampir seluruh wilayah Bumi Serepat Serasan, hal itu berimbas debit air Sungai Lematang mulai naik. Bahkan, di pinggiran sungai yang membentang sepanjang wilayah Kecamatan Tanah Abang itu ada beberapa titik alami longsor. 

Salah satunya di Desa Pandan Kecamatan Tanah Abang Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) 

Tentu kondisi itu mengancam puluhan rumah milik warga yang berada persis dibantaran sungai Lematang.

"Hal ini membuat warga yang berada di pingiran sungai Lematang sangat cemas, bahkan sebagian warga mengungsikan barang-barang mereka ke tempat yang aman untuk menghidari terjadinya longsor susulan," tulis Apri Jen yang diunggah di akun facebooknya, Jumat (10/1).

Apri Jen juga menuliskan harapannya agar pemerintah cepat tanggap. "warga sangat butuh perhatian. kepada pemerintah yang bersangkutan, untuk dapat memberikan solusi, agar bencana ini dapat teratasi," harapnya. (sn) 
Share:

Inilah Baksos Ala Polisi PALI

PALI -- Rupanya dibalik tegasnya tugas polisi tersimpan jiwa sosial yang tinggi, terbukti pada Jumat (10/1) jajaran Polsek Tanah Abang dan Polsek Penukal Utara sambangi warga yang kurang mampu dengan bagi-bagi paket sembako. 

"Kami datangi warga di Desa Sedupi Kecamatan Tanah Abang. Kegiatan Jumat Barokah Bhayangkara ini insyaallah bakal kita laksanakan secara rutin," ungkap Kapolres PALI AKBP Yudi Suharyadi melalui Kapolsek Tanah Abang Iptu Roni Hermawan. 

Sementara jajaran Polsek Penukal Utara mendatangi warga yang membutuhkan bantuan di Desa Madu Kincing juga dengan membawa paket sembako. 

"Kita bersama beberapa anggota sambangi warga yang benar-benar membutuhkan. Kita berharap dengan kegiatan Jumat Barokah Bhayangkara bisa sedikit meringankan beban warga yang kurang mampu serta lebih mendekatkan lagi hubungan antara polisi dengan masyarakat," kata Iptu Napitupulu, Kapolsek Penukal Utara. (sn) 


Share:

Ciptakan Kamtibmas, Satlantas Polres PALI Turun ke Jalan

PALI -- Demi terciptanya Keamanan dan Ketertiban ditengah-tengah masyarakat di wilayah hukum Polres Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Satuan Lalu lintas (Satlantas) Polres PALI laksanakan kegiatan rutin BLP (Blue Light Patrol)  dari pukul 19.30 WIB sampai dengan 21.00 WIB pada Kamis (9/1) menggunakan kendaraan R4.

Dikatakan Kapolres PALI AKBP Yudi Suharyadi bahwa Satlantas melaksanakan kegiatan tersebut dibeberapa titik-titik rawan kejahatan dan objek vital di sepanjang jalan Simpang Lima Kecamatan Talang Ubi.

"Situasi sepanjang jalan simpang Lima dari Handayani  sampai dengan Sp. Lima terpantau lenggang dan lancar," ungkap Kapolres, Jumat (10/1).

Disamping lakukan BLP, Kapolres juga menjelaskan Satlantas Polres PALI juga melakukan Giat pengaturan lalu lintas dan tegoran kepada pengguna jalan untuk tertib lalu lintas serta melaksanakan giat penling dan himbauan tertib lalin untuk menekan angka kecelakaan di wilkum Polres PALI. 

"Kegiatan strong poin sore kemarin dilakukan dalam rangka menciptakan Kamseltibcarlantas pada saat aktivitas  masyarakat di Kota PALI. Kegiatan itu dilaksanakan oleh personel Satlantas Polres PALI dibantu instansi samping. Dengan tujuan memberikan keamanan dan ketertiban kepada masyarakat dalam melaksanakan aktivitas di luar rumah," jelas Yudi Suharyadi. (sn) 
Share:

Permudah Pelayanan, Polres Prabumulih Luncurkan Mobil Sekling

 Foto : Kapolres Serahkan secara simbolis kunci SKCK Keliling (Sekling) kepada Kasat Intelkam
PRABUMULIH, SININEWS.COM – Untuk menunjang kinerja pelayanan pembuatan dan pelayanan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), Polres Prabumulih melalui Kapolres I Wayan Sudarmaya, Sik.MH serahkan mobil SKCK Keliling, kamis (9/1/20)

Dalam Lounching Penyerahan satu unit mobil khusus pembuatan SKCK Keliling (Skeling) itu merupakan hadiah dari keberhasilan Program SIDAKA Polres Prabumulih yang dipilih langsung oleh Polda Sumsel dengan menunjung langsung beberapa Polres di wilayah Polda Sumatera Selatan

“Mobil Skeling diharapkan dapat mempermudah pelayanan bagi masyarakat untuk membuat skck” ucap Kapolres Prabumulih AKBP I Wayan Sudarmaya, Sik.MH saat Lounching di halaman Polres Prabumulih

Perlu diketahui, Polres Prabumulih saat ini pemegang predikat WBK atau Wilayah Bebas Korupsi karena pelayanan terhadap masyarakat dinilai baik diantaranya pelayanan pembuatan skck dengan program Sidaka yang mampu menjakau masyarakat pelosok dalam pembuatan skck

Kinerja mobil Skeling akan mendatangi beberapa tempat yang dapat dijangkau masyarakat diantaranya Kantor pemerintahan, DPRD Prabumulih, lingkungan kerja, terminal, stasiun, jalan umum, perbelanjaan citi mall, gedung pertandingan hingga kepelosok desa dengan jadwal yang akan dibuat sesuai lebutuhan masyarakat (sn1)

Share:

Duh Teganya! Sang Kades Tabrak Warganya Hingga Tewas, Begini Tuntutan Anak Korban

PALI -- Kejadian tragis dialami Akri (52) warga Desa Talang Mandung Kecamatan Jirak Jaya Kabupaten Muba yang meninggal dunia akibat aksi koboi Husni Thamrin, yang tak lain adalah Kepala desanya sendiri. Korban meninggal akibat ditabrak ditengah jalan menggunakan mobil milik Kades tersebut, pada Sabtu (14/12/20219) lalu dengan TKP jalan Talang Padang Desa Benakat Minyak Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI. 

Atas kejadian itu, pelaku kini harus menghuni sel tahanan Polsek Talang Ubi, dan anak korban Rizki meminta penegak hukum untuk memberi hukuman seberat-beratnya. 

"Kejadian itu berawal adanya masalah lahan, tapi pak Kades rupanya menyelesaikan masalah itu dengan cara yang kejam. Untuk itu saya sebagai anak korban meminta agar pak Kades dihukum seberat-beratnya," pinta Rizki, usai memberi kesaksiannya pada reka ulang yang digelar Polsek Talang Ubi, Kamis (9/1/2020) di halaman Mapolsek Talang Ubi. 

Sementara itu, Kapolres PALI, AKBP Yudi Suharyadi melalui Kapolsek Talang Ubi Kompol Yuliansyah menjelaskan bahwa kasus meninggalnya Akri memang disebabkan adanya permasalahan lahan. 

Dan untuk melengkapi berkas penyidikan, Polsek Talang Ubi lakukan rekonstruksi kejadian yang menewaskan korban. 

"Ada 16 adegan pada rekonstruksi meninggalnya korban Akri, dan pada adegan ke-12 diketahui penyebab meninggalnya korban akibat ditabrak pelaku. Atas perbuatannya itu, pelaku dijerat pasal 338 junto 351 KUHP ayat 3 dengan ancaman kurungan penjara diatas 15 tahun," tandas Kapolsek. 

Terpisah, tersangka Husni Thamrin mengaku bahwa tidak ada niat menghilangkan nyawa salah satu warganya. 

"Itu kecelakaan, saya sudah Haji, tidak mungkin lakukan hal itu," kilahnya. 

Sebelumnya diketahui bahwa Husni Thamrin (45) yang saat ini menjabat Kepapa Desa Talang Mandung Kecamatan Jirak Jaya Kabupaten Muba terpaksa meringkuk di sel tahanan Polsek Talang Ubi lantaran diduga telah menghilangkan nyawa Akri (52) tercatat  masih satu desa dengan pelaku. 

Kejadian tersebut berlangsung pada Sabtu (14/12/2019) dengan lokasi kejadian di Jalan cor depan lokasi BKB 233 Dusun Talang Padang Desa Benakat Minyak Kec. Talang Ubi Kabupaten PALI.

Dari data kepolisian bahwa kejadian itu berawal saat pelaku mengecek lahan miliknya di Desa Talang Mandung Muba.

Saat berada dilokasi tersebut ternyata pohon kayu dilahan miliknya telah ditebang oleh anak korban (Rizky) yang katanya disuruh oleh korban. Kemudian pelaku menuju Talang mandung dengan menggunakan 1 (satu) unit mobil Ford Ranger miliknya lalu melaporkan kejadian tersebut kepada paman pelaku (Desi Irwansyah), karena lahan kayu miliknya juga ikut tertebang oleh korban.

Setelah itu pelaku hendak pulang dan sekira pukul 16.00 WIB ketika  berada di jalan Talang Padang pelaku bertemu dengan korban dan terjadi cekcok mulut mengenai lahan tersebut. Lalu korban mengajak pelaku untuk mengecek lokasi namun dalam perjalanan, yang mana posisi korban berada didepan pelaku sehingga pelaku khilaf dan langsung menabrak korban dari belakang sehingga terlindas dan terseret hingga lebih kurang 7 ( tujuh) meter. (sn/yogi) 
Share:

Petani Cabai di PALI Merugi, Harga di Pasar Meroket

PALI -- Buntut dari tanaman cabai milik petani di Bumi Serepat Serasan yang terserang penyakit keriting daun berimbas pasokan cabai untuk memenuhi kebutuhan warga di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) terpaksa harus sepenuhnya  mendatangkan dari luar PALI. 

Tentu saja dengan kondisi itu, memberi dampak pada harga cabai di pasaran yang kini mulai merangkak naik. Dari pantauan media ini di Pasar Inpres Pendopo, Kamis (9/1) harga cabai merah dibanderol Rp 60 ribu/kilogram, artinya naik dari harga minggu lalu yang dijual dikisaran Rp 30 ribu- Rp 35 ribu/kilogram.

"Iya pak naik, karena memang sudah dari pengepulnya sudah naik. Penyebabnya sudah pasti pasokan kurang dan mungkin juga akibat hasil panen cabai di PALI tidak maksimal," kata Mista, salah satu pedagang di Pasar Pendopo.

Kenaikan harga cabai di pasar Pendopo diprediksi bakal kembali terjadi, lantaran diakui Mista untuk saat ini saja, pasokan cabai ditingkat pengepul kekurangan. 

"Kalau hujan terus menerus dan terjadi banjir dimana-mana terutama pada daerah pertanian cabai, pastinya produksi cabai bakal jauh berkurang, dan keadaan itu bakal mematik harga cabai terus melonjak," tukasnya. 

Sementara itu, Risti salah satu pengunjung pasar yang berprofesi sebagai pedagang makanan hanya pasrah dengan naiknya harga cabai di pasaran. 

"Walau naik tetap kami harus beli, karena kalau tidak ada cabai pasti rasa masakan kami tidak akan ada peminatnya. Dikurangi saja, banyak yang protes, jadi kami hanya bisa pasrah yang penting masih ada untung," ucapnya.  

Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten PALI Erizon berjanji bakal mencari tahu penyebab serangan penyakit keriting daun yang dialami petani cabai di PALI.

"Kami akan tentukan langkah apa untuk membantu petani cabai setelah mengetahui penyebabnya," katanya. (sn) 
Share:

Youtube SiniNews

Facebook SINI News

Followers

Subscribers

Postingan Populer

Blog Archive

Comments

Berita Utama

sitemap

Recent Posts