Targetkan Tempat Transaksi Keuangan, Sat Samapta Polres PALI Patroli Perintis Presisi



PALI. SININEWS.COM — Satuan Samapta Polres Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) kembali menggelar Patroli Perintis Presisi dalam rangka menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), khususnya di wilayah yang dinilai rawan, seperti kawasan perbankan dan pusat keramaian.


Kegiatan patroli kali ini dilaksanakan pada hari Senin, 14 Juli 2025, dimulai pukul 13.00 hingga 16.00 WIB, menyasar area sekitaran Bank BRI Unit Simpang 4 Kabupaten PALI, yang kerap menjadi titik konsentrasi aktivitas masyarakat. Patroli dipimpin oleh AIPDA Wawan Agus Handoko, A.Md., bersama tiga personel lainnya yakni BRIPDA Achmad Alhadi, BRIPDA Muhamad Vijai, dan BRIPDA Dion Vima A.


Dengan berpedoman pada Sprint Patroli Nomor: Sprin / 18 / VI / 2025 / SAMAPTA, tim menyisir area strategis dan berdialog langsung dengan petugas keamanan Bank BRI serta warga sekitar. Tujuannya adalah mengidentifikasi potensi gangguan kamtibmas seperti premanisme, serta mencegah tindak kriminalitas melalui pendekatan humanis dan kehadiran fisik personel berseragam di lapangan.


“Seluruh kegiatan berjalan aman, tertib dan terkendali. Tidak ditemukan adanya indikasi premanisme maupun gangguan kamtibmas selama patroli berlangsung. Situasi umum di wilayah tersebut dalam keadaan kondusif,” terang AIPDA Wawan saat dihubungi usai patroli.


Melalui patroli ini, diharapkan kehadiran Polri benar-benar dirasakan oleh masyarakat sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan yang responsif terhadap potensi kerawanan.


Kasat Samapta Polres PALI, AKP Asri Basarudin, S.H., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk implementasi dari atensi langsung Kapolres PALI dalam menjaga rasa aman masyarakat.


“Patroli Presisi adalah bentuk nyata langkah preventif Polri dalam merespons dinamika Kamtibmas. Kegiatan ini bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi menjadi bukti bahwa Polres PALI hadir di tengah masyarakat untuk memberi rasa aman,” ujarnya.


Lebih lanjut, AKP Asri menyampaikan pesan dari Kapolres PALI, AKBP Yunar Hotma Parulian Sirait, S.H., S.I.K., M.I.K., yang menegaskan bahwa jajaran Polres PALI akan terus meningkatkan intensitas patroli dan kehadiran polisi di ruang publik.


> “Kami komit untuk terus hadir dalam setiap aktivitas masyarakat. Patroli bukan hanya tentang kehadiran fisik, tetapi juga membangun kepercayaan dan memberikan rasa aman secara menyeluruh. Polres PALI akan terus memperkuat langkah-langkah preventif untuk menjaga stabilitas keamanan di wilayah hukum kami,”pungkas Kapolres sebagaimana disampaikan oleh Kasat Samapta.(sn/perry)

Share:

Masih Ada Ribuan TKS di PALI Belum Diangkat PPPK, DPRD Siap Berjuang

Ketua DPRD PALI H. Ubaidillah didampingi Wakil ketua H. Kristian dan Firdaus Hasbullah 


PALI. SININEWS COM -- Masih adanya Tenaga Kerja Sukarela (TKS) yang belum diangkat atau lolos seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK) diW wilayah Bumi Serepat Serasan  memantik reaksi dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).


Jumlah TKS yang mencapai 1.430 orang yang belum lolos seleksi PPPK di bahas DPRD PALI pada Senin 14 Juli 2025 serta melalui Ketua DPRD H. Ubaidillah menyatakan bahwa pihaknya komitmen memperjuangkan nasib ribuan TKS agar diangkat PPPK.


"Kami sepakat dengan anggota DPRD lainnya melalui Komisi I mendukung penuh apa yang menjadi tuntutan rekan-rekan R3T, R3, R4 untuk diangkat," ujar H. Ubaidillah didampingi Wakil ketua H. Kristian dan Firdaus Hasbullah.


Ditambahkan Ketua DPRD PALI bahwa pemerintah harus menganggarkan 1.430 TKS yang belum terangkat.


"Kami selalu konsisten memperjuangkan ini, karena ini adalah bagian dari perjuangan mereka bersama kami dan kami akan menjalankan amanah yang diberikan kepada kami untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat," tekadnya.


Dalam memperjuangkan hak TKS, H. Ubaidillah menyatakan siap membawa permasalahan itu ke pemerintah pusat setelah mendengarkan keluhan dari sejumlah pegawai yang belum lolos seleksi PPPK.


"Kami akan bawa ke pemerintah pusat, karena mereka sudah lama mengabdi di kabupaten PALI. Serta adanya dugaan ketidaktransparan penerimaan PPPK kami akan sampaikan ke pemerintah pusat," tandasnya.(sn/perry)

Share:

Bukan Omon-omon! Kades Menriadi Buktikan Komitmennya, Ratusan Seragam Sekolah Dibagikan


PALI. SININEWS.COM -- Sebagai bentuk nyata komitmen terhadap program pro rakyat, Kepala Desa Talang Bulang, Menriadi, kembali menunjukkan kepeduliannya pada dunia pendidikan.


Pada hari pertama masuk sekolah tahun ajaran 2025/2026, Senin (14/7/2025), ia membagikan seragam sekolah gratis kepada 127 siswa baru kelas 1 di SD Negeri 36 Talang Ubi.


Kegiatan pembagian seragam dilaksanakan di lapangan sekolah usai upacara bendera dan pemberian hadiah kepada 22 siswa berprestasi.



Hadiah tersebut diberikan langsung oleh Kades Menriadi didampingi Ketua TP PKK Desa Talang Bulang sebagai bentuk apresiasi atas capaian para siswa serta untuk memotivasi siswa lain agar berlomba meraih prestasi.


"Sesuai dengan janji saya saat mencalonkan diri sebagai kepala desa, saya terus merealisasikan program seragam sekolah gratis. Ini saya ambil dari 3 persen Dana Desa Tahun 2025. Selain itu, kami juga berikan reward kepada siswa yang berprestasi sebagai bentuk dukungan serta motivasi bagi dunia pendidikan," ujar Menriadi.



Kades Talang Bulang Menriadi saat menyerahkan hadiah ke siswa berprestasi secara langsung (Foto/Anas)

Ia menambahkan bahwa program ini bukan hanya bersifat sementara, tetapi telah menjadi agenda rutin setiap tahun selama masa kepemimpinannya.




"Alhamdulillah, ini sudah berjalan tiap tahun. Saya juga sangat berterima kasih kepada kepala sekolah dan seluruh dewan guru yang selalu mendukung program-program desa,” tambahnya.


Kepala SDN 36 Talang Ubi, Sunarti, SPd, menyampaikan apresiasi atas kontribusi dari Pemerintah Desa Talang Bulang yang secara konsisten membantu siswa dan sekolah.


"Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Pak Kades. Beliau bukan hanya membantu siswa, tapi juga meringankan beban orang tua murid. Semoga Pak Kades selalu diberi kesehatan dan kelancaran dalam memimpin desa," ucap Sunarti.




Ucapan terima kasih juga datang dari para wali murid. Salah satunya, Mardiana, yang mengaku sangat terbantu dengan adanya program seragam gratis tersebut.(sn/perry)

Share:

Gerakan Ayah Mengantar Anak Sekolah Sulit Diterapkan di PALI, Ternyata Bukan Hanya Faktor Kebiasaan Tapi Juga Angka Perceraian Yang Tinggi

(Ilustrasi) Kaum hawa masih mendominasi datang ke sekolah mengantar anaknya untuk belajar di hari pertama masuk tahun ajaran baru 



PALI. SININEWS.COM -- Adanya edaran Pemkab Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) tentang Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) atau ayah mengantar anak sekolah pada hari pertama masuk tahun ajaran baru ternyata masih minim partisipasi.


Terbukti dari pantauan tim media ini di sejumlah sekolah, kaum perempuan lah yang mendominasi datang ke sekolah menuntun anak-anaknya dari tingkat PAUD, SD hingga SMP mengantar anaknya untuk menempuh proses belajar mengajar.


Dari beberapa wawancara yang dilakukan tim media ini terhadap orang tua yang mengantar anaknya ke sekolah di hari pertama belajar diketahui bahwa bukan hanya faktor kesibukan yang dijalani kaum laki-laki dalam mencari nafkah, melainkan tingginya angka perceraian di wilayah kabupaten PALI.


Tingginya angka perceraian membuat orang tua anak berpisah dan beban pengasuhan anak sebagian besar dilakukan kaum hawa yang terpaksa setiap hari mengasuh bahkan mengantar anak sekolah untuk pertama kalinya belajar dilakukan oleh perempuan.


Memang sebagian ada yang kembali merajut rumah tangga dengan yang lain, namun hal itu tidak merubah perilaku anak untuk bisa beradaptasi dengan ayah barunya dan hampir 100 persen, anak yang mengalami hal demikian tidak mau dekat bahkan mau diantar ayah sambungnya.


"Kami sudah cerai dua tahun lalu, dan anak ikut saya. Ayahnya entah kemana dan sampai anak saya bersekolah tidak pernah memberikan nafkah kepada anak saya. Jadi jangankan mengantar anak ke sekolah, biaya hidup anak saja saya yang menanggung," ungkap salah satu ibu yang enggan disebutkan namanya kepada tim media ini, Senin 14 Juli 2025.


Sementara dari data yang diterima tim media ini, angka perceraian di kabupaten PALI jauh lebih tinggi dibanding yang tercatat di Pengadilan Agama Muara Enim menyebabkan kurangnya partisipasi masyarakat dalam mendukung GATI.


Pasalnya, warga kabupaten PALI dalam mengurus perceraian hanya sebatas tingkat desa yang disaksikan dua belah pihak tanpa mengurus ke Pengadilan Agama yang barada masih di kabupaten Muara Enim.


Hal itu disampaikan Sekretaris Pengadilan Agama Muara Enim, Hendri Suryana, S.Ag dikutip dari sejumlah media online beberapa waktu lalu.


“Banyak pasangan yang berpisah begitu saja tanpa mengajukan gugatan ke pengadilan. Padahal, perceraian seperti ini merugikan pihak perempuan dan anak-anak karena tidak ada dasar hukum untuk menuntut hak-haknya, seperti nafkah atau hak asuh anak,” ucap Hendri.


Sedangkan dari keterangan Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) PALI, Mariono SE menyebut bahwa memang angka perceraian di kabupaten PALI cukup tinggi, tetapi fenomena itu bukan hanya di daerah berjuluk Bumi Serepat Serasan saja, namun merata di Indonesia.


"Data perceraian di Indonesia hampir 35 persen dari angka pernikahan. Salah satu penyebabnya adalah Pernikahan usia muda yang seringkali berujung pada perceraian karena kurangnya kesiapan mental dan emosional pasangan, serta rentan terhadap masalah ekonomi dan perselisihan," ucap Mariono.


Meski demikian, pihak terus gencar mensosialisasikan dan mengajak masyarakat untuk menghindari kasus perceraian dengan mengedukasi masyarakat untuk tidak melakukan pernikahan di usia anak.


"Kita cegah sejak dini dengan mengerahkan Penyuluh KB ke masyarakat langsung," sebutnya.


Dan untuk mendukung gerakan ayah mengantar anak sekolah atau GATI, Mariono telah mensosialisasikan dengan menyebarkan ajakan melalui berbagai cara.


"Alhamdulillah meski belum maksimal, program GATI sudah ada dampak, dan sudah banyak kaum laki-laki mengantar anak sekolah pada hari pertama masuk tahun ajaran baru. Karena tujuannya sangat baik pada sistem pola asuh anak yang selama ini terpaku pada peran ibu," tutupnya.(sn/perry)

Share:

Bukan Tukar Posisi, Begini Sebenarnya Tujuan Gerakan Ayah Mengantar Anak Sekolah Menurut DPPKBPPPA PALI

Seorang ayah mengantar anak ke sekolah di hari pertama masuk tahun ajaran baru 



PALI. SININEWS.COM -- Adanya program Gerakan Ayah Mengantar Anak di hari pertama sekolah memang belum familiar, tetapi meski demikian Pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) merespon cepat adanya kebijakan itu dengan mengeluarkan edaran melalui Sekda yang menyarankan bapak-bapak dari berbagai profesi untuk mengantarkan anaknya ke sekolah di awal tahun ajaran baru.


Edaran dari Pemda PALI agar kaum Adam mengantar anaknya ke sekolah di hari pertama tahun ajaran baru tujuannya bukan untuk tukar posisi dengan emak-emak, namun sebagai upaya pemerintah mendorong kaum laki-laki terlibat langsung dalam pengasuhan anak.


Hal itu dikemukakan Plt Kepala Dinan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) PALI Mariono SE yang menjabarkan tujuan dari gerakan ayah mengantar anak di hari pertama masuk sekolah.


Menurut Mariono bahwa gerakan ayah mengantar anak di hari pertama sekolah adalah sebuah inisiatif simbolik dan strategis yang mendorong keterlibatan langsung ayah dalam pengasuhan dengan cara hadir dan mengantar anak di hari pertama sekolah pada tahun ajaran baru.


"Tujuannya memperkuat peran ayah dalam pengasuhan dan pendidikan sejak dini melalui momen yang penting tersebut," ujar Mariono, Senin 14 Juli 2025.


Dengan demikian diharapkan Mariono akan tercipta kedekatan emosional yang akan berdampak positif terhadap rasa percaya diri, kenyamanan dan kesiapan anak dalam menjalani proses belajar.


"Gerakan ini juga menjadi simbol perubahan budaya pengasuhan di Indonesia dari semula terpusat pada peran ibu menjadi kolaboratif dan setara," jelasnya.


Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Harun SH menyampaikan dukungannya terhadap program Gerakan Ayah Mengantar Anak Sekolah.


"Kami sangat mendukung gerakan tersebut, dan mengajak ke seluruh masyarakat untuk mendukung Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI). Gerakan ini khusus bagi ayah yang memilki anak bersekolah di tingkat PAUD hingga SMP," ucap Harun.(sn/perry)

Share:

Yatim Sejak Usia 2 Tahun, Anak Asal PALI Ini Murung Dihari Pertama Masuk Sekolah

Yatim Sejak Usia 2 Tahun, Anak Asal PALI Ini Murung Dihari Pertama Masuk Sekolah 



PALI. SININEWS.COM -- Adanya edaran dari Pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) yang menyarankan ayah mengantar anaknya di hari pertama masuk sekolah pada tahun ajaran baru ternyata menyisakan rasa pilu bagi Rangga Saputra, seorang anak kelahiran tahun 2019 yang telah menjadi yatim sejak usia 2 tahun.


Anak yang baru masuk Sekolah Dasar (SD) asal Kampung Jerambah Besi Desa Karta Dewa Kecamatan Talang Ubi tersebut sejak awal masuk diantar oleh sang Ibu dengan wajah murung meski berpakaian rapi dan serba baru.


Tak terlihat semangat dari wajahnya, meski semua teman-temannya tampak riang gembira ketika beberapa guru mengenalkan lingkungan sekolah sambil diselingi dengan bernyanyi.


Dari penelusuran tim media ini, Rangga Saputra saat ini tinggal bersama ibunya. Ayah kandung Rangga telah meninggal sejak tahun 2021 akibat kecelakaan lalulintas.


Dari pengakuan Yuli Ibu kandung Rangga bahwa dirinya telah mendengar adanya anjuran saat awal masuk sekolah untuk diantar oleh ayahnya.


Tetapi apa daya, karena ayahnya telah meninggal terpaksa dirinya yang mengantar Rangga masuk sekolah.


"Saya sudah siapkan baju, tas, sepatu dan buku untuk anak agar bersekolah. Dan hari pertama saya antar sendiri ke kelas agar anak saya semangat," ungkap Yuli, Senin 14 Juli 2025.



Namun setelah sampai di sekolah, diakui Yuli wajah Rangga nampak murung setelah melihat ada beberapa temannya diantar ayahnya.


"Entah kenapa wajah anak saya tidak bersemangat setelah melihat anak-anak lain diantar ayahnya. Meski wajah murung, tapi tidak mengurungkan Rangga masuk kelas dan saya beri semangat agar tetap bersekolah demi masa depannya," imbuhnya.


Sementara itu, Kepala SD Negeri 39 Talang Ubi, Alamsyah menyebut bahwa dari 38 murid baru ada satu anak didik baru berstatus anak yatim.


"Ada satu anak yatim yang tidak memiliki ayah. Pada hari pertama masuk sekolah, sebagian besar yang mengantar anaknya adalah emak-emak meski ada edaran dari Pemda PALI untuk mendukung gerakan ayah antar sekolah," sebut Alamsyah.


Pada hari pertama masuk sekolah, Alamsyah menyatakan bahwa proses belajar hanya melakukan pengenalan lingkungan sekolah terhadap anak didik baru.


"Kami memberi ruang pada orang tua anak didik baru untuk mengantarkan anaknya ke sekolah, namun tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar. Orang tua dipersilahkan mengantar dan menemani anaknya tetapi sebatas diluar kelas. Saat didalam kelas, anak didik baru dikenalkan dengan suasana sekolah dan beradaptasi dengan teman-teman lainnya," terang Kepala SDN 39 Talang Ubi.


Untuk kuota tahun ini, Alamsyah mengemukakan bahwa tidak terpenuhi, sebab hanya ada 38 anak didik baru dari kuota penerimaan sebanyak 56 siswa.


"Hanya ada 38 anak didik baru, tetapi jumlah maksimum satu kelas 28 orang, maka jumlah itu akan kita bagi dua kelas," tukasnya.


Diketahui bahwa pemerintah pusat meluncurkan program gerakan ayah mengantar anak di hari pertama sekolah yang langsung ditindaklanjuti oleh Pemerintah kabupaten PALI melalui Sekda yang mengeluarkan edaran untuk mendukung program Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI).


Pada pelaksanaannya, memang ada sejumlah kaum Adam atau bapak-bapak menuntun anaknya berangkat ke sekolah dan mendampinginya saat melakukan proses belajar mengajar saat hari pertama tahun ajaran baru.


Tetapi di lapangan, kaum emak-emaklah yang mendominasi datang ke sekolah mengantar anak-anaknya seperti tahun-tahun sebelumnya. Bahkan ada diantaranya masuk ke ruang kelas mendampingi anaknya belajar.(sn/perry)

Share:

Kemana Emak-emak! Tahun Ajaran Baru di PALI Banyak Kaum Adam Antar Anak Sekolah, Ternyata Ini Penyebabnya

Tahun Ajaran Baru di PALI Banyak Kaum Adam Antar Anak Sekolah


PALI. SININEWS.COM -- Tahun ajaran baru sudah tiba, seluruh sekolah mulai dari Taman Kanak-kanak (TK)/PAUD, SD, SMA hingga SMA sudah memulai dengan kegiatan belajar mengajar, namun ada yang unik pada tahun ajaran kali ini. Pasalnya tidak seperti biasanya yang dipenuhi emak-emak mengantar anaknya saat awal belajar melainkan banyak kaum Adam berjejal di sekolah menuntun putra atau putri mereka.



Setelah ditelusuri, ternyata peralihan profesi mengantar anak sekolah pada awal ajaran baru yang tidak lagi emak-emak adalah karena adanya edaran dari Pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) melalui Sekda yang menyarankan kepada seluruh kaum Adam, baik umum, ASN atau pegawai BUMN untuk mengantarkan anak didik saat hari pertama belajar.



Anjuran bagi kaum Adam mengantar anaknya untuk belajar di hari pertama pada sekolah tingkat TK/PAUD, SD dan SMP sebagai dukungan Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI).



Bukan hanya mengantar anak ke sekolah di awal hari belajar, surat edaran itu juga meminta agar seluruh Bapak-bapak atau kaum Adam untuk mendokumentasikan kegiatan mereka di sekolah dan mengunggahnya di media sosial masing-masing.


Tentu saja, dengan adanya edaran tersebut, sekolah-sekolah yang ada di kabupaten PALI saat ini terlihat beda, dan tampak sejumlah bapak-bapak duduk dan bahkan ada yang hanya berdiri kaku  melihat anaknya melakukan aktivitas di sekolah untuk pertama kalinya.


"Saya sengaja mengantar anak ke sekolah selain mendukung edaran Sekda, juga karena istri saya sibuk mengurus rumah," ujar Amrin, salah satu warga Desa Karta Dewa Kecamatan Talang Ubi, Senin 14 Juli 2025.


Meski demikian, menurut Amrin masih banyak juga emak-emak mengantarkan anaknya ke sekolah dengan alasan suaminya sibuk bekerja.


"Emak-emak juga masih banyak yang mengantar ke sekolah, bahkan kalau emak-emak ikut masuk ke dalam ruangan. Tapi hal itu lumrah saat awal-awal anaknya belajar untuk mendampinginya mengenal lingkungan sekolah," imbuh Amrin.


Sama halnya dikatakan Mang Didit warga Talang Ubi yang mengantar anaknya ke sekolah dengan menggunakan sepeda motor karena jaraknya lumayan jauh.


"Jarak ke sekolah agak jauh, jadi saya antar anak menggunakan sepeda motor sembari berangkat kerja. Dan saat pulang sekolah, saya akan jemput kembali," ucap Didit.


Dengan adanya edaran Sekda mendukung program GATI, Didit sangat apresiasi karena selama ini yang mengantar anak didominasi emak-emak kini perlahan kaum laki-laki juga turut andil.


"Gerakan ini sangat bermanfaat sebagai bentuk kepedulian pemerintah agar kaum laki-laki juga berperan aktif untuk menambah kedekatan emosional antara ayah dan anak juga untuk meningkatkan peran aktif ayah dalam pengasuhan, pendidikan, dan perlindungan anak sejak usia dini," harapnya.


Diketahui bahwa Gerakan Ayah Teladan Indonesia digaungkan untuk menciptakan keluarga yang harmonis, masyarakat yang ramah anak, dan generasi penerus bangsa yang berkualitas. (sn/perry)

Share:

Komitmen Ciptakan Rasa Aman, Polsek Talang Ubi Laksanakan Razia Terpadu



Talang Ubi. SININEWS.COM -- Dalam rangka menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Sitkamtibmas) yang kondusif, Polsek Talang Ubi kembali melaksanakan Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) pada Minggu malam, 13 Juli 2025. Kegiatan ini dimulai sejak pukul 20.30 WIB dan berlangsung hingga pukul 22.00 WIB dengan tetap mengedepankan pendekatan humanis dan preventif kepada masyarakat.


Pelaksanaan KRYD malam itu dipimpin langsung oleh AIPTU Mujito, S.H, dan melibatkan personel Polsek Talang Ubi sesuai surat perintah Kapolsek Talang Ubi Nomor: Sprin/70/VII/OPS.1.2.3/2025 tanggal 11 Juli 2025.


Adapun sasaran dalam patroli tersebut meliputi:


Area sekitar Lapangan Golf Talang Ubi


Bank BRI dan BSI di Handayani Mulya


Alfamart Simpang Bandara


Indomaret Handayani



Dalam kegiatan tersebut, petugas juga memberikan imbauan kepada kelompok remaja yang masih nongkrong hingga malam hari agar menghindari aktivitas yang berpotensi mengarah pada tindakan kriminalitas maupun menjadi korban kejahatan jalanan. Petugas dengan tegas namun tetap santun mengarahkan mereka untuk segera kembali ke rumah masing-masing jika tidak memiliki kepentingan mendesak.


Kapolsek Talang Ubi, AKP Ardiansyah, S.H, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen Polsek dalam menjaga stabilitas kamtibmas di wilayah hukum Kecamatan Talang Ubi.


> “Kami melaksanakan KRYD ini sebagai langkah antisipasi terhadap potensi gangguan kamtibmas, terutama kejahatan jalanan, premanisme, dan 3C (Curat, Curas, Curanmor). Ini juga bagian dari pelayanan Polri kepada masyarakat agar merasa aman dan nyaman di lingkungannya masing-masing,” ujar AKP Ardiansyah.




Menanggapi hasil pelaksanaan razia tersebut, Kapolres PALI AKBP Yunar Hotma Parulian Sirait, S.H., S.I.K., M.I.K, melalui Kapolsek Talang Ubi, menyampaikan apresiasinya atas dedikasi jajaran Polsek dalam menjaga keamanan.


> “Kami mengapresiasi langkah proaktif yang dilakukan oleh Polsek Talang Ubi. Kegiatan seperti ini harus terus dilakukan secara berkala sebagai bentuk kehadiran Polri di tengah masyarakat. Saya berharap kegiatan ini mampu menekan angka kriminalitas dan menciptakan lingkungan yang aman, khususnya di wilayah Kabupaten PALI,”pungkas AKBP Yunar melalui AKP Ardiansyah.(sn/Perry)

Share:

Razia Lagi, Polsek Talang Ubi Masih Temukan Pelanggar Lalulintas




PALI. SININEWS.COM – Dalam upaya  menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat serta menekan angka kriminalitas di wilayah hukumnya, Polsek Talang Ubi menggelar Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) pada Sabtu malam, 12 Juli 2025, mulai pukul 21.00 WIB hingga 22.30 WIB.


Kegiatan razia terpadu ini dilaksanakan berdasarkan sejumlah regulasi dan perintah institusional, di antaranya Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Surat Telegram Kapolda Sumsel tentang pelaksanaan KRYD. Dalam pelaksanaannya, kegiatan dipimpin langsung oleh AIPTU Sumaryono, S.H., dan melibatkan personel Polsek Talang Ubi sesuai dengan surat perintah tugas.


Rangkaian kegiatan dimulai dengan apel di Mapolsek Talang Ubi dan pengecekan kondisi tahanan. Petugas kemudian melanjutkan patroli dan razia ke sejumlah titik rawan dan lokasi strategis, antara lain Lapangan Golf Talang Ubi, Alfamart Simpang 5, serta Bank BRI dan BSI di Handayani Mulya.


Dalam kegiatan ini, petugas memberikan imbauan tegas kepada pengguna kendaraan roda dua dan roda empat agar tidak menggunakan knalpot brong serta selalu melengkapi diri dengan surat-surat kendaraan yang sah. Selain itu, edukasi juga diberikan kepada para pemuda yang nongkrong di area publik agar menghindari aksi tawuran serta segera pulang apabila tidak memiliki keperluan mendesak, sebagai upaya pencegahan tindak kejahatan.


Meski berjalan aman dan kondusif, petugas masih menemukan beberapa pengendara yang belum mematuhi aturan lalu lintas, khususnya dalam hal kelengkapan surat kendaraan. Atas temuan tersebut, petugas memberikan teguran humanis namun tetap tegas.


Kapolsek Talang Ubi, AKP Ardiansyah,S.H., menjelaskan bahwa kegiatan KRYD ini merupakan salah satu langkah preventif untuk menjaga keamanan wilayah. 


“Setelah kegiatan,kami lakukan apel konsolidasi untuk evaluasi dan peningkatan efektivitas giat ke depan,”ujarnya kepada awak media ini pada Minggu pagi (13/7). 


Menutup laporan kegiatan, AKP Ardiansyah menyampaikan pesan dari Kapolres PALI, AKBP Yunar Hotma Parulian Sirait,S.H.,S.I.K.,M.I.K.,yang menekankan pentingnya keberlanjutan kegiatan KRYD diwilayah hukum Polres PALI.


> “Polri harus hadir ditengah masyarakat,bukan hanya ketika terjadi tindak pidana,tapi juga dalam bentuk upaya pencegahan dan edukasi. KRYD seperti ini harus terus digelar secara konsisten,karena ini adalah bagian dari strategi menjaga stabilitas Kamtibmas dan membangun kepercayaan publik."pungkap AKBP Yunar sebagaimana disampaikan oleh Kapolsek Talang Ubi AKP Ardiansyah.(sn/perry)

Share:

Jaga Keamanan Tetap Kondusif, Polsek Penukal Abab Razia Terpadu


Polsek Penukal Abab Gelar Razia Terpadu KRYD: 30 Pengendara Ditegur, Situasi Kamtibmas Tetap Kondusif


Penukal Abab. SININEWS COM — Guna menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah hukumnya, Polsek Penukal Abab kembali mengintensifkan pelaksanaan Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD) melalui razia terpadu yang difokuskan pada pencegahan penyakit masyarakat (pekat), tindak kriminalitas 3C (Curat, Curas, dan Curanmor), serta gangguan kamtibmas lainnya.


Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu malam (12/7), dimulai pukul 20.00 WIB bertempat di depan Mako Polsek Penukal Abab. Apel persiapan dipimpin oleh Kanit Reskrim IPDA HARTOYO, S.H. bersama Kapolsek Penukal Abab AKP DEDY KURNIA, S.H., yang turut mengomandoi 10 personel gabungan UKL III dari jajaran Polsek Penukal Abab.


Dalam razia tersebut, petugas menyisir dan memeriksa kendaraan roda dua maupun roda empat yang melintas di depan mako serta memberikan imbauan kepada masyarakat agar segera kembali ke rumah jika tidak memiliki keperluan mendesak. Langkah ini dilakukan guna meminimalisir risiko menjadi korban tindak kejahatan malam hari.


Hasil dari kegiatan KRYD malam itu terbilang signifikan dalam aspek preventif. Tercatat 30 pengendara diberikan teguran karena tidak membawa kelengkapan surat kendaraan. Namun, tidak ditemukan adanya pelanggaran berat seperti kepemilikan senjata tajam (sajam), minuman keras (miras), atau kendaraan tanpa surat resmi.


Kapolsek Penukal Abab AKP DEDY KURNIA, S.H. menyampaikan bahwa pihaknya juga melakukan pembinaan langsung kepada sejumlah pemuda yang nongkrong di pinggir jalan. Mereka diimbau untuk tidak terlibat dalam aktivitas berisiko seperti judi online, balapan liar, tawuran, dan pulang larut malam.


> “Kami tidak hanya menindak, tetapi juga mengedukasi masyarakat, khususnya generasi muda, agar tidak terjebak dalam aktivitas negatif yang berpotensi mengganggu ketertiban umum,” ujar AKP Dedy.




Razia terpadu tersebut berakhir pukul 22.30 WIB dan dilanjutkan dengan patroli mobile di wilayah hukum Polsek Penukal Abab. Seluruh kegiatan berlangsung aman dan terkendali.


Menutup kegiatan, Kapolsek Penukal Abab juga menyampaikan pesan dari Kapolres PALI AKBP Yunar Hotma Parulian Sirait, S.H., S.I.K., M.I.K. yang menegaskan pentingnya kehadiran Polri di tengah masyarakat sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan.


> “Kapolres PALI AKBP Yunar Hotma Parulian Sirait menekankan bahwa kegiatan razia terpadu seperti ini harus dilakukan secara konsisten dan humanis. Tujuannya bukan sekadar menindak pelanggaran, tetapi membangun kepercayaan publik serta mewujudkan lingkungan yang aman dan tertib. Polri hadir bukan untuk menakuti, melainkan untuk melindungi dan melayani."pungkas AKP Dedy Kurnia mewakili Kapolres PALI.(sn/perry)

Share:

Youtube SiniNews

Facebook SINI News

Followers

Subscribers

Postingan Populer

Blog Archive

Comments

Berita Utama

sitemap

Recent Posts