-
Dalam Seminggu, 2.000 Paket Sembako Mengalir Dari PT Pertamina EP Asset 2 Limau Field
MUARA ENIM, SININEWS.COM - Sebagai wujud kepedulian dan membantu meringankan beban masyarakat ditengah pandemi Covid-19, PT Pertamina EP Asset 2 Limau Field
-
BPBD PALI Terus Pantau Kondisi Banjir
PALI-- Pantau kondisi banjir yang saat ini melanda hampir di seluruh wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Lematang Kecamatan Tanah Abang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
-
Gunakan Perahu, Dinsos PALI Bantu Korban Banjir
PALI--Sebanyak 110 paket sembako dibagikan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) pada Sabtu (16/2) diperuntukkan bagi korban banjir di Desa Curup Kecamatan Tanah Abang
-
Jalan Menuju Karang Bindu Prabumulih hancur, 2 Mobi truk nyaris Terguling
PRABUMULIH – Kemacaten Parah kembali terjadi Jalan lintas Baturaja-Kota Prabumulih, kali ini jalur yang terparah berada diwilayah Kota Nanas tepatnya di depan SPPBE Desa Karang Bindusalahan
-
Diintai Selama Dua Minggu, Polres Prabumulih Tangkap Warga Karang Agung PALI
PRABUMULIH--Asnawai ((40) warga Desa Karang Agung Kecamatan Abab Kabupaten PALI ditangkap Satuan Reserse Narkoba Polres Prabumulih pada Kamis (14/2) sekitar pukul 09.00 WIB
Pipa RIG Milik Subcont Pertamina Pecah, Satu Pekerja Tewas Dan Dua Lainnya Masuk Rumah Sakit
Sedih! Butuh Bantuan, 3 Bulan Sejak Lahir Febri tak Bisa Bawa Pulang Anak Kandungnya
Dilahirkan kebumi 23 September 2019 lalu Delfa Barqi Abbasy dan Dilfa Barqi Abbasy kedua putra kembar yang dilahirlkan dari rahim seorang ibu Yul Armi Kurniati (23) warga Kelurahan Tanjung Rambang Kecamatan RKT itu berharap besar untuk berkumpul dengan anaknya yang kini dipisahkan karena ekonomi
Ratusan Rumah di Curup PALI Terendam
Dikatakan Sunardi, salah satu warga setempat bahwa air masuk ke pemukiman penduduk sejak dua hari lalu.
"Banjir ini selain intensitas hujan yang tinggi juga kiriman dari Lahat yang belum lama ini terkena banjir bandang," kata Sunardi, Minggu (12/1).
Diakuinya bahwa kondisi banjir sudah biasa dialami warga Desa Curup. "Desa kami merupakan daerah paling rendah yang berada di sekitar sungai Lematang. Jadi apabila sungai Lematang meluap, desa kami yang pertama terendam. Dan kondisi banjir seperti ini biasa terjadi setiap tahun," tukasnya.
Sementara itu, M Tisar Kepala Desa Curup menyebut bahwa banjir kali ini masih belum seberapa dan aktivitas warga belum terganggu.
"Kondisi saat ini ada sekitar 280 rumah terendam, karena sebelah desa kami terimbas luapan sungai Lematang. Walau sudah masuk ke pemukiman penduduk, tapi banjir ini masih belum seberapa," ujar Kades.
Untuk atasi permasalahan yang setiap tahun dialami Desanya, Kades sudah ajukan surat permintaan pembuatan tanggul penahan dipinggiran sungai Lematang ke Pemkab PALI.
"Kami minta bangun tanggul langsung dibuat jalan diatasnya. Permintaan itu sudah kami sampaikan ke Bupati. Selain itu ditengah desa harus disodet agar air tidak menggenang. Kalau tahun ini tidak ada tanggapan dari Pemkab, kita bakal gunakan dana desa untuk bangun tanggul penahan tersebut, karena meski kami sudah terbiasa kebanjiran tetapi kami ingin terbebas dari masalah ini," tandas Kades. (sn)
Diduga Tak Sesuai Standar, Pembanguan Jalan di Desa Menanti Lubay Dipertanyakan
Sejumlah temuan diduga pengerjaan yang terkesan asal-asalan itu menjadi tanda tanya besar bagi warga Desa Menanti, pasalnya temuan pengerjaan jalan yang kurang standar seperti ukuran ketebalan yang tidak sesuai
Arya Ketua LSM Sikap saat bincangi mengatakan pihaknya akan segera melaporkan temuannya yang diduga tidak sesuai dengan RAB yang telah ditentukan, hingga saat ini menurutnya pihaknya telah berkordinasi dengan pemerintah setempat untuk melaporkan kejadian tersebut
Pamerkan Produk Binaan CSR, Pertamina EP Asset 2 Ajak Masyarakat Sehat dan Peduli Lingkungan
Berlangsung tiga hari dari Jumat hingga minggu, tanggal 10 hingga 12 januari 2020 pukul 8 hingga 5 sore, Pertamina EP Asset 2 mengajak mitra binaan CSR nya untuk mengisi stan. Tidak semata-mata berjualan, stand ini bermaksud juga mengedukasi pengunjung.
Mitra Binaan yang turut serta di stan Pertamina EP terdiri dari binaan CSR Prabumulih Field dengan prodak kompos dan kokedama, Field Limau dengan prodak bibit TOGA organik dan minuman olahan herbal, Field Pendopo dengan prodak KOPI Selangit dan sayuran organiknya, Field adera dengan andalan Beras Organiknya.
Sejak hari pertama, stan Pertamina EP dalam kegiatan yang diprakarsai Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) Dewan Pengurus Daerah (DPD) Sumatera Selatan (Sumsel) bersama Pemprov Sumsel tersebut nampak selalu ramai dari pagi. Pengunjung mengaku stan menawarkan prodak yang menawan dilengkapi dengan hadiah. “Asik, tiap pengunjung yang beli minimal lima puluh ribu pacak ambil undian. Belanja cuman 60ribu dapatnyo termos mahal.” Ujar Uli, salah satu pengunjung.
Stan Pertamina EP Asset 2 dibuat berkonsep ramah lingkungan. Dekorasi menggunakan material yang ramah lingkungan seperti kayu dan kertas. Pengunjung yang membeli prodak juga akan dikenakan charge apabila meminta asoy (kantong plastik). Hal ini untuk mengedukasi masyarakat agar mengurangi penggunaan kantong plastik serta biaya charge tersebut digunakan untuk penghijauan dan pemulihan lingkungan.
Stan juga dibuat dan dikerjakan oleh Mitra binaan itu sendiri, yang mana kreativitas yang ada di dalamnya mampu membuat pengunjung tertarik dengan konsep alam. Pengunjung merasa bagai sedang berada di kebun. Ditambah lagi pengunjung bisa langsung mencicipi prodak olahan toga maupun kopi yang diseduh langsung oleh Barista asli putra Sumsel, menambah sensasi serasa berwisata.
Asset 2 General Manager malalui CSR Analyst Imam Maulana menjelaskan, mitra CSR dan perusahaan dalam pameran kali ini fokus pada aspek kesehatan dan juga keberlangsungan kelestarian lingkungan. "Kalau buah-buahan sudah banyak disajikan di stand lain, maka stan ini memamerkan tanaman herbal untuk kesehatan dengan penjelasan cara penanaman secara organik. Mulai dari daun Keladi Tikus obat kanker hingga Rosela penurun berat badan ada lo, macam-macam."
Terlebih lanjut, Syamsul Asinar salah satu mitra binaan yang menjadi motor penggerak program, menjelaskan sayuran yang dipamerkan juga merupakan hasil tanam dengan sistemnya yang terintegrasi dengan program SARAH (Sampah Jadi Berkah). "Jadi dengan melibatkan masyarakat pada prosesnya, sampah dari kompleks perumahan dan perkantoran di Prabumulih disortir dan dikumpulkan. Lalu diintegrasikan juga dengan pengolahan sampah pemerintah Kota Prabumulih, sampah tersebut diproses hingga akhirnya menghasilkan pupuk kompos. Kompos ini kemudian selain dijual juga digunakan untuk menanam sayur organik. Ini sayur-sayurnya segar-segar gak pakai pestisida." tambahnya
Tujuan keikutsertaan PT Pertamina EP, salah satu Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) SKK Migas dalam ajang ini tak lain sebagai wujud komitmen perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat, sekaligus turut serta dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program-program CSR pemberdayaan usaha lokal, sebagai perwujudan nyata kepedulian sosial perusahaan.
Adapun mitra binaan yang turut berkontribusi berasal dari berbagai kabupaten/kota seperti Prabumulih, Muara Enim, PALI, Musi Rawas dan Musi Banyuasin.(SN)
Antisipasi Tindak Pidana 3C, Polsek Talang Ubi Lakukan Giat KRYD
Lestarikan Budaya, Masyarakat Timor Jakarta Akan Gelar Festival Budaya TTS
Segala sesuatu mengalami perubahan yang begitu hebat, termasuk budaya dan kebiasaan-kebiasaan hidup manusia. Hal tersebut dituturkan oleh Kolonel TNI Simon kepada media yang tergabung dalam IMO-Indonesia, Jumat 10/01/20 sore di Jakarta.
Simon juga mengatakan, salah satu bagian yang sepertinya akan tereliminasi akibat arus gerakan perubahan global adalah budaya lokal dan kearifan lokal masyarakat adat.
Bahwasanya akan semakin banyak masyarakat lokal yang mulai meninggalkan kebiasaan-kebiasaan
hidup (kearifan lokal-red) masyarakat yang merupakan warisan leluhur selama ratusan tahun atau mungkin saja lebih. Ujar Simon.
Hal tersebut berdampak kepada kemunduran atau bahkan hilangnya peminat dan pengguna bahkan pelaku pengembang produk budaya lokal pun mulai dirasakan, uniknya hal ini tidak hanya terjadi di masyarakat urban, di desa pun sudah banyak masyarakat yang mulai meninggalkan penggunaan produk budayanya apalagi kegiatan pelesetarian budayanya. Imbuhnya.
Dan apabila dibiarkan Hal ini akan terus berlanjut dan ancamannya adalah mungkin saja produk budaya lokal warisan para leluhur akan hilang. Terang Simon
Maka dalam rangka mengantisipasi fenomena tersebut. Kami sebagai masyarakat diaspora asal Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS-NTT) yang saat ini bermukim di wilayah Jakarta dan sekitarnya mencoba untuk memulai melakukan gerakan pengembalian budaya lokal agar mendapatkan ruang di hati masyarakat. Ungkap Simon.
Adapun hal tersebut merupakan hasil diskusi antara para sesepuh, senior dan kalangan milenial TTS Jakarta, yang kemudian memunculkan konsepsi bersama agar gagasan ini dapat direalisasikan melalui kegiatan festival budaya yang Kami sebut sebagai Festival Budaya TTS yang akan diadakan pada Hari minggu 12 Januari 2020 dari pukul 09.00 WIb yang bertempat di Anjungan TMII.
Kegiatan festival tersebut merupakan manifestasi dari ide, gagasan dan konsep seluruh masyarakat diaspora di Jakarta yang rindu pada kampung halaman dan rindu pada eksistensi budaya masyarakat Dawan-TTS.
Saat ditanyakan maksud dan tujuan kegiatan dari fersival budaya TTS tersebut Kepada Kolonel TNI Simon, bahwasanya semangat dari kegiatan festival ini adalah Menghadirkan budaya lokal di era global dan memperkenalkan budaya lokal TTS kepada masyarakat luas di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Serta menghadirkan spirit kecintaan pelestarian budaya pada masyarakat diaspora asal kabupaten TTS di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Festival TTS ini juga sekaligus sebagai ajang untuk memperkenalkan kembali produk-produk budaya asli TTS yang mulai terlupakan dengan membangun komitmen bersama masyarakat diaspora dalam melesatarikan budaya lokal TTS.
Adapun jenis kegiatan yang akan disuguhkan dalam acara tersebut meliputi penayangan Video Tron Promosi wisata dan budaya TTS, penampilan aneka tarian (bonet, maekat, dansa), pameran pembuatan tenus TTS, pameran kuliner khas TTS, fashion show pakaian adat TTS, Prosesi peminangan, pembuatan jagung bose, serta Tradisi Oko Mama dan seterusnya, pungkas Simon.
Banjir Bandang di Lahat, BPBD PALI Keluarkan Himbauan Waspada Banjir Kiriman
"Ada 10 desa di Kecamatan Tanah Abang yang berada di daerah aliran sungai Lematang, dan yang paling berdampak apabila air sungai Lematang naik adalah Desa Curup," kata Juniadi Anuar Kepala BPBD PALI, Jumat (10/1).