Pipa RIG Milik Subcont Pertamina Pecah, Satu Pekerja Tewas Dan Dua Lainnya Masuk Rumah Sakit

foto. Korban 


PALI -- Kecelakaan kerja terjadi di salah satu perusahaan Migas yang beroperasi di wilayah Kecamatan Tanah Abang Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) tepatnya pada RIG milik PT EPI yang dikontrak PT PPM. Dimana PT PPM tengah mengerjakan proyek pengeboran milik PT QEI (Queen Energy Indonesia) salah satu subcon Pertamina. 

Lokasi kejadian itu tepatnya di sumur Candi 03 Talang Gula Desa Sukamanis,  Kamis (9/1) sekitar pukul 11.00 WIB. 

Pada kejadian itu, dikabarkan satu pekerja meninggal dunia bernama Supriyadi (49) warga Rejosari Kelurahan Talang Ubi Utara Kabupaten PALI, dan dua pekerja lainnya terluka dan harus dilarikan ke rumah sakit. 

Kejadian itu terkuak dari pihak keluarga korban. 

"Kami dapat kabar pukul 13.00 WIB dari teman kerja suami aku bahwa suami aku alami kecelakaan kerja. Lalu kami berangkat ke Tanah Abang, tapi ditengah jalan kami dikabari bahwa suami aku meninggal," ungkap Erkomsiatun, istri korban Supriyadi, kepada sejumlah awak media, Senin (13/1).

Ditambahkannya bahwa korban telah dikebumikan dan ada pihak perusahaan sempat datangi rumah duka. 

"Pihak perusahaan memang sudah datang, ucapkan bela sungkawa dan memberikan gaji suami aku selama 10 hari. Karena suami aku statusnya masih pekerja harian, sebab masa kerja baru satu bulan, sejak tanggal 13 Desember 2019. Namun sangat disayangkan, pihak perusahaan tidak menceritakan kronologi kejadiannya," tambahnya. 
foto. Lokasi 


Mendapat kronologi kejadian diakui istri korban jurstu dari rekan kerja korban. 

"Dari keterangan teman kerja suami aku bahwa ada pipa gas pecah dan mengenai kepala suami aku dan dua rekannya. Lalu seluruh korban dilarikan ke Puskesmas Tanah Abang kemudian dirujuk ke RSU Prabumulih, namun suami aku meninggal dunia," kenangnya.

Pihak keluarga ditegaskan Erkomsiatun meminta pihak kepolisian mengusut masalah tersebut dan meminta pihak perusahaan bertanggung jawab.

"Suami aku itu tulang punggung keluarga, dia tutup usia meninggalkan empat anak yang masih sekolah. Untuk itu kami meminta pertanggungjawaban perusahaan," pintanya. 

Sementara pihak PT PPM hingga saat ini belum bisa dihubungi. (sn) 
Share:

Sedih! Butuh Bantuan, 3 Bulan Sejak Lahir Febri tak Bisa Bawa Pulang Anak Kandungnya

Foto : Febrianto (27) memperlihatkan foto anaknya yang masih dirawat di Rumah Sakit dan tak bisa dijemput karena terkendala biaya persalinan selama 3 bulan 
PRABUMULIH, SININEWS.COM – Kelahiran seorang anak sangatlah ditunggu-tunggu oleh seorang ayah dan ibu tak terkecuali keluarga besarnya, mendambakan kehadiran sang buah hati merupakan impian setiap orang, ditengah hiruk-pikuk dunia, melonjaknya bahan pangan hingga mahalnya biaya berobat menjadikan keluarga Febrianto (27) warga Jalan Mat Kuri Rt.01 Rw 05 Kelurahan Muara Dua Kecamatan Prabumulih Timur ini tak berdaya ketika sang buah hati yang telah pantas melihat bumi namun tak diizinkan tinggal bersama kedua orang tuannya

Dilahirkan kebumi 23 September 2019 lalu Delfa Barqi Abbasy dan Dilfa Barqi Abbasy kedua putra kembar yang dilahirlkan dari rahim seorang ibu Yul Armi Kurniati (23) warga Kelurahan Tanjung Rambang Kecamatan RKT itu berharap besar untuk berkumpul dengan anaknya yang kini dipisahkan karena ekonomi

Kelahiran sang buah hati di Rumah Sakit swasta di Prabumulih itu dengan keadaan mengalami kelahiran Prematur atau Sepsis Neonatorum yang disebabkan oleh Virus dan Bakteri sehingga kedua bayi tersebut harus dirawat intensif hingga dilakukan Inkubator agar bisa bertahan hidup di luar rahim dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Hal tersebut menambah beban biaya perawatan seorang keluarga yang hanya bergantung dengan pekerjaan yang tak menentu

Febri, ayah Delfa dan Dilfa yang merupakan seorang buruh bangunan itu tak sanggup menahan sedih dan rindu kepada sang buah hati yang hingga kini tak bisa tinggal bersama selama sekitar 3 bulan lebih lamanya karena tak sanggup membayar besarnya biaya perawatan sang bayi yang mencapai hingga Rp.30 juta

Tak hanya itu sebulan usai dilahirkan kedunia Dilfa, sang kembar pun pamit untuk selamanya sebelum sempat berkumpul dengan keluarga besarnya. Rasa haru, sedih dan ke tak sanggupan ekonomi keluarganya menambah penatnya fikiran sang ayah yang hanya mengandalkan pekerjaan sebagai kuli bangunan

Hitungan bulan terus berjalan sampai saat ini sang bayi pun sudah mulai aktif belajar (merangkak) namun dirinya tak mengenal hangatnya pelukan ayah dan manisnya air susu ibu (asi) 

Seiringnya waktu terus berjalan keluraga Febri terus melakukan upaya untuk melunasi hutang perawatan sang anak yang sampai saat ini tinggal Rp.17 juta untuk mengambil anaknya

“waktu lalu ada hamba Allah yang bantu, dan dari lembaga sosial yayasan IMI Prabumulih juga ikut bantu kami pak dan kito harap ado Pemerintah biso bantu kami” ucapnya sedih seraya mengatakan dirinya membutuhkan uluran tangan dari para Dermawan untuk mempertemukan anaknya

Sementara itu, Nunung Damayanti Ketua Yayasan Insan Merdeka Indonesia (YIMI) Kota Prabumulih pihaknya terus melakukan komunikasi dengan lembaga dan instansi terkait untuk membantu Delfa sang bayi prematur untuk bertemu keluarganya

“sebelumnya kita sudah melakukan survei ke rumah orang tua bayi dan saat ini kami telah berupaya mencarikan donatur untuk meringankan beban keluarga Febri” ucapnya

Perlu diketahui, saat ini pihak rumah sakit telah memberikan jatuh tempoh tanggal 17 Januari mendatang jika dalam tempo tersebut pihak keluarga tidak bisa melunasi adminitrasi dengan sangat terpaksa Delfa Barqi Abbasy akan diserahkan ke rumah sakit untuk di Adopsi (sn1)

Share:

Ratusan Rumah di Curup PALI Terendam

PALI -- Curah hujan yang cukup tinggi di wilayah Bumi Serepat Serasan akhir-akhir ini berimbas air sungai Lematang meluap. Akibat meluapnya sungai Lematang, sedikitnya 280 rumah di Desa Curup Kecamatan Tanah Abang Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) terendam.

Dikatakan Sunardi, salah satu warga setempat bahwa air masuk ke pemukiman penduduk sejak dua hari lalu.

"Banjir ini selain intensitas hujan yang tinggi juga kiriman dari Lahat yang belum lama ini terkena banjir bandang," kata Sunardi, Minggu (12/1).

Diakuinya bahwa kondisi banjir sudah biasa dialami warga Desa Curup. "Desa kami merupakan daerah paling rendah yang berada di sekitar sungai Lematang. Jadi apabila sungai Lematang meluap, desa kami yang pertama terendam. Dan kondisi banjir seperti ini biasa terjadi setiap tahun," tukasnya.

Sementara itu, M Tisar Kepala Desa Curup menyebut bahwa banjir kali ini masih belum seberapa dan aktivitas warga belum terganggu.

"Kondisi saat ini ada sekitar 280 rumah terendam, karena sebelah desa kami terimbas luapan sungai Lematang. Walau sudah masuk ke pemukiman penduduk, tapi banjir ini masih belum seberapa," ujar Kades.

Untuk atasi permasalahan yang setiap tahun dialami Desanya, Kades sudah ajukan surat permintaan pembuatan tanggul penahan dipinggiran sungai Lematang ke Pemkab PALI.

"Kami minta bangun tanggul langsung dibuat jalan diatasnya. Permintaan itu sudah kami sampaikan ke Bupati. Selain itu ditengah desa harus disodet agar air tidak menggenang. Kalau tahun ini tidak ada tanggapan dari Pemkab, kita bakal gunakan dana desa untuk bangun tanggul penahan tersebut, karena meski kami sudah terbiasa kebanjiran tetapi kami ingin terbebas dari masalah ini," tandas Kades. (sn) 
Share:

Diduga Tak Sesuai Standar, Pembanguan Jalan di Desa Menanti Lubay Dipertanyakan

Foto : arya lsm sikap / Diduga pembangunan jalan di Desa Menanti Kecamatan Lubai kabupaten Muara Enim yang tidak standar dan terkesan asal-asalan
MUARA ENIM, SININEWS.COM – Pembangunan jalan di Dusun II dan III Desa Menianti Kecamatan Lubai Kabupaten Muara Enim yang telah menelan dana miliaran rupiah dikeluhkan warga sekitar, kamis (9/1/20)

Sejumlah temuan diduga pengerjaan yang terkesan asal-asalan itu menjadi tanda tanya besar bagi warga Desa Menanti, pasalnya temuan pengerjaan jalan yang kurang standar seperti ukuran ketebalan yang tidak sesuai 

Arya Ketua LSM Sikap saat bincangi mengatakan pihaknya akan segera melaporkan temuannya yang diduga tidak sesuai dengan RAB yang telah ditentukan, hingga saat ini menurutnya pihaknya telah berkordinasi dengan pemerintah setempat untuk melaporkan kejadian tersebut

“kita masih koordinasi dengan pihak pemerintah desa, dan kita minta penjelasan dari pihak pemborong" ucapnya

Sementara itu, Kepala Desa Menanti Adi mengatakan jika pembangunan jalan tersebut dikerjakan oleh PT.Sehati Jaya Perkasa (SJP) yang sebelumnya pernah mendatangi dirinya saat akan mulai pembangunan jalan tersebut namun ungkapnya hingga saat ini pihak perusahaan tidak ada lagi koordinasi dengan Kepala Desa

“dulu pernah kesini tapi Cuma sekali datang kerumah, hingga selesai pembangunan tidak ada kabar lagi” ucapnya kepada tim media ini 

Terpisah, Pemilik Pekerjaan Putra Mada saat dikonfirmasi melalui via Whatsapp belum memberikan tanggapan mengenai dugaan pembangunan jalan tersebut dirinya hanya mejawab melalui pesan singkat (WA)

"Nanti kita koordinasi lagi pak, kita masih diluar kota" ucapnya singkat (sn1)

Share:

Pamerkan Produk Binaan CSR, Pertamina EP Asset 2 Ajak Masyarakat Sehat dan Peduli Lingkungan

PALEMBANG, SININEWS.COM - Festival Buah dan Pertanian Unggulan III tahun 2020 yang diselenggarakan di Halaman Griya Agung Palembang diikuti ratusan peserta yang memamerkan buah dan prodak unggulan dari berbagai macam daerah di Sumsel. Salah satu peserta yang ikut adalah PT Pertamina EP Asset 2.

Berlangsung tiga hari dari Jumat hingga minggu, tanggal 10 hingga 12 januari 2020 pukul 8 hingga 5 sore, Pertamina EP Asset 2 mengajak mitra binaan CSR nya untuk mengisi stan. Tidak semata-mata berjualan, stand ini bermaksud juga mengedukasi pengunjung.

Mitra Binaan yang turut serta di stan Pertamina EP terdiri dari binaan CSR Prabumulih Field dengan prodak kompos dan kokedama, Field Limau dengan prodak bibit TOGA organik dan minuman olahan herbal, Field Pendopo dengan prodak KOPI Selangit dan sayuran organiknya, Field adera dengan andalan Beras Organiknya.

Sejak hari pertama, stan Pertamina EP dalam kegiatan yang diprakarsai Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) Dewan Pengurus Daerah (DPD) Sumatera Selatan (Sumsel) bersama Pemprov Sumsel tersebut nampak selalu ramai dari pagi. Pengunjung mengaku stan menawarkan prodak yang menawan dilengkapi dengan hadiah. “Asik, tiap pengunjung yang beli minimal lima puluh ribu pacak ambil undian. Belanja cuman 60ribu dapatnyo termos mahal.” Ujar Uli, salah satu pengunjung.

Stan Pertamina EP Asset 2 dibuat berkonsep ramah lingkungan. Dekorasi menggunakan material yang ramah lingkungan seperti kayu dan kertas. Pengunjung yang membeli prodak juga akan dikenakan charge apabila meminta asoy (kantong plastik). Hal ini untuk mengedukasi masyarakat agar mengurangi penggunaan kantong plastik serta biaya charge tersebut digunakan untuk penghijauan dan pemulihan lingkungan.

Stan juga dibuat dan dikerjakan oleh Mitra binaan itu sendiri, yang mana kreativitas yang ada di dalamnya mampu membuat pengunjung tertarik dengan konsep alam. Pengunjung merasa bagai sedang berada di kebun. Ditambah lagi pengunjung bisa langsung mencicipi prodak olahan toga maupun kopi yang diseduh langsung oleh Barista asli putra Sumsel, menambah sensasi serasa berwisata.

Asset 2 General Manager malalui CSR Analyst Imam Maulana menjelaskan, mitra CSR dan perusahaan dalam pameran kali ini fokus pada aspek kesehatan dan juga keberlangsungan kelestarian lingkungan. "Kalau buah-buahan sudah banyak disajikan di stand lain, maka stan ini memamerkan tanaman herbal untuk kesehatan dengan penjelasan cara penanaman secara organik. Mulai dari daun Keladi Tikus obat kanker hingga Rosela penurun berat badan ada lo, macam-macam."

Terlebih lanjut, Syamsul Asinar salah satu mitra binaan yang menjadi motor penggerak program, menjelaskan sayuran yang dipamerkan juga merupakan hasil tanam dengan sistemnya yang terintegrasi dengan program SARAH (Sampah Jadi Berkah). "Jadi dengan melibatkan masyarakat pada prosesnya, sampah dari kompleks perumahan dan perkantoran di Prabumulih disortir dan dikumpulkan. Lalu diintegrasikan juga dengan pengolahan sampah pemerintah Kota Prabumulih, sampah tersebut diproses hingga akhirnya menghasilkan pupuk kompos. Kompos ini kemudian selain dijual juga digunakan untuk menanam sayur organik. Ini sayur-sayurnya segar-segar gak pakai pestisida." tambahnya

Tujuan keikutsertaan PT Pertamina EP, salah satu Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) SKK Migas dalam ajang ini tak lain sebagai wujud komitmen perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat, sekaligus turut serta dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program-program CSR pemberdayaan usaha lokal, sebagai perwujudan nyata kepedulian sosial perusahaan.

Adapun mitra binaan yang turut berkontribusi berasal dari berbagai kabupaten/kota seperti Prabumulih, Muara Enim, PALI, Musi Rawas dan Musi Banyuasin.(SN)
Share:

Antisipasi Tindak Pidana 3C, Polsek Talang Ubi Lakukan Giat KRYD

PALI -- Ciptakan rasa aman dan nyaman terhadap masyarakat di wilayah Bumi Serepat Serasan, Polres Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) menggerakkan seluruh Polsek yang ada untuk melakukan berbagai kegiatan, dengan turun langsung ke tengah-tengah masyarakat, baik itu berbentuk sosialisasi, razia maupun aksi sosial. 

Seperti pada Jumat malam (10/1) sekitar pukul 20.30 WIB, jajaran Polsek Talang Ubi lakukan giat KRYD (Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan) yang dipimpin Kasat Shabara, AKP Harsono,  Kasat Binmas dan Kapolsek Talang Ubi, Kompol Yuliansyah bersama 20 personil Polsek Talang Ubi.

"Sebelum Pelaksanaan Giat dilakukan Apel di Mako Polsek Talang Ubi yang dipimpin oleh Kasat Shabara Polres PALI dengan kuat personil terdiri dari 4 personil perwira dari Polres PALI dan dari Polsek Talang Ubi ada 20 personil," ungkap Kapolres PALI AKBP Yudi Suharyadi melalui Kabag Ops Kompol Okto Iwan, Sabtu (11/1).

Dijelaskan Kabag Ops bahwa selain bertujuan memberikan rasa nyaman dan aman bagi masyarakat, giat tersebut juga sebagai upaya antisipasi tindak pidana 3C, penyalahgunaan Senpi atau Sajam, Premanisme, Prostitusi, Narkotika, Judi, Miras, dan Street Crime.

"Pada giat yang dipusatkan di sekitar wilayah hukum Polsek Talang ubi tidak ditemukan Senpi, Sajam, Narkotika, ataupun Miras. Pada giat itu juga anggota kita memberikan himbauan Kamtibmas terhadap Masyarakat atau anak muda yang masih nongkrong agar segera pulang kerumah masing-masing serta memberikan himbauan kepada masyarakat atau anak muda agar melengkapi identitas dan perlengkapan kendaraan bermotor. Giat KRYD tersebut berakhir sekira pukul 22.00 WIB, situasi berjalan aman dan kondusif," terang Okto. (sn) 

Share:

Lestarikan Budaya, Masyarakat Timor Jakarta Akan Gelar Festival Budaya TTS

JAKARTA | Memasuki era digitalisasi 4.0 serta globalisasi, masyarakat dunia dihadapkan pada satu tantangan besar, yaitu perubahan yang sangat cepat, masif dan luar biasa yang tidak terhindarkan oleh siapa pun.

Segala sesuatu mengalami perubahan yang begitu hebat, termasuk budaya dan kebiasaan-kebiasaan hidup manusia. Hal tersebut dituturkan oleh Kolonel TNI Simon kepada media yang tergabung dalam IMO-Indonesia, Jumat 10/01/20 sore di Jakarta.

Simon juga mengatakan, salah satu bagian yang sepertinya akan tereliminasi akibat arus gerakan perubahan global adalah budaya lokal dan kearifan lokal masyarakat adat.

Bahwasanya akan semakin banyak masyarakat lokal yang mulai meninggalkan kebiasaan-kebiasaan
hidup (kearifan lokal-red) masyarakat yang merupakan warisan leluhur selama ratusan tahun atau mungkin saja lebih. Ujar Simon.

Hal tersebut berdampak kepada kemunduran atau bahkan hilangnya peminat dan pengguna bahkan pelaku pengembang produk budaya lokal pun mulai dirasakan, uniknya hal ini tidak hanya terjadi di masyarakat urban, di desa pun sudah banyak masyarakat yang mulai meninggalkan penggunaan produk budayanya apalagi kegiatan pelesetarian budayanya. Imbuhnya.

Dan apabila dibiarkan Hal ini akan terus berlanjut dan ancamannya adalah mungkin saja produk budaya lokal warisan para leluhur akan hilang. Terang Simon

Maka dalam rangka mengantisipasi fenomena tersebut. Kami sebagai masyarakat diaspora asal Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS-NTT) yang saat ini bermukim di wilayah Jakarta dan sekitarnya mencoba untuk memulai melakukan gerakan pengembalian budaya lokal agar mendapatkan ruang di hati masyarakat. Ungkap Simon.

Adapun hal tersebut merupakan hasil diskusi antara para sesepuh, senior dan kalangan milenial TTS Jakarta, yang kemudian memunculkan konsepsi bersama agar gagasan ini dapat direalisasikan melalui kegiatan festival budaya yang Kami sebut sebagai Festival Budaya TTS yang akan diadakan pada Hari minggu 12 Januari 2020 dari pukul 09.00 WIb yang bertempat di Anjungan TMII.

Kegiatan festival tersebut merupakan manifestasi dari ide, gagasan dan konsep seluruh masyarakat diaspora di Jakarta yang rindu pada kampung halaman dan rindu pada eksistensi budaya masyarakat Dawan-TTS.

Saat ditanyakan maksud dan tujuan kegiatan dari fersival budaya TTS tersebut Kepada Kolonel TNI Simon, bahwasanya semangat dari kegiatan festival ini adalah Menghadirkan budaya lokal di era global dan memperkenalkan budaya lokal TTS kepada masyarakat luas di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Serta menghadirkan spirit kecintaan pelestarian budaya pada masyarakat diaspora asal kabupaten TTS di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Festival TTS ini juga sekaligus sebagai ajang untuk memperkenalkan kembali produk-produk budaya asli TTS yang mulai terlupakan dengan membangun komitmen bersama masyarakat diaspora dalam melesatarikan budaya lokal TTS.

Adapun jenis kegiatan yang akan disuguhkan dalam acara tersebut meliputi penayangan Video Tron Promosi wisata dan budaya TTS, penampilan aneka tarian (bonet, maekat, dansa), pameran pembuatan tenus TTS, pameran kuliner khas TTS, fashion show pakaian adat TTS, Prosesi peminangan, pembuatan jagung bose, serta Tradisi Oko Mama dan seterusnya, pungkas Simon.

Share:

Banjir Bandang di Lahat, BPBD PALI Keluarkan Himbauan Waspada Banjir Kiriman

PALI -- Warga yang bermukim didekat bantaran sungai Lematang harus mawas diri sejak dini terkait cuaca yang cukup ekstrem akhir-akhir ini. Sebab curah hujan yang tinggi mengguyur dihampir seluruh wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) terlebih saat ini banjir bandang melanda wilayah Kabupaten Lahat juga dikhawatirkan berdampak pada kondisi di Kabupaten PALI. 

Pasalnya, hulu sungai Lematang berada di Lahat dan biasanya apabila pada hulu sungai terjadi hujan deras bahkan banjir, dalam tempo yang tidak lama, debit air Sungai Lematang akan bertambah. 


"Ada 10 desa di Kecamatan Tanah Abang yang berada di daerah aliran sungai Lematang, dan yang paling berdampak apabila air sungai Lematang naik adalah Desa Curup," kata Juniadi Anuar Kepala BPBD PALI, Jumat (10/1).

Antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PALI mengeluarkan himbauan adanya banjir kiriman, terutama bagi warga yang berada di dekat Sungai Lematang. 

"Kepada masyarakat khususnya yang desanya terletak di aliran sungai lematang hendaknya berhati-hati dan waspada kemungkinan terjadinya bencana banjir yang extrim, jaga anak dari banjir dan dampak dari banjir tersebut. Laporkan segera ke BPBD bila ada hal-hal yang tidak diinginkan," himbau Junaidi. (sn) 
Share:

Banjir Bandang di Lahat, BPBD PALI Keluarkan Himbauan Waspada Banjir Kiriman

PALI -- Warga yang bermukim didekat bantaran sungai Lematang harus mawas diri sejak dini terkait cuaca yang cukup ekstrem akhir-akhir ini. Sebab curah hujan yang tinggi mengguyur dihampir seluruh wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) terlebih saat ini banjir bandang melanda wilayah Kabupaten Lahat juga dikhawatirkan berdampak pada kondisi di Kabupaten PALI. 

Pasalnya, hulu sungai Lematang berada di Lahat dan biasanya apabila pada hulu sungai terjadi hujan deras bahkan banjir, dalam tempo yang tidak lama, debit air Sungai Lematang akan bertambah. 

"Ada 10 desa di Kecamatan Tanah Abang yang berada di daerah aliran sungai Lematang, dan yang paling berdampak apabila air sungai Lematang naik adalah Desa Curup," kata Juniadi Anuar Kepala BPBD PALI, Jumat (10/1).

Antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PALI mengeluarkan himbauan adanya banjir kiriman, terutama bagi warga yang berada di dekat Sungai Lematang. 

"Kepada masyarakat khususnya yang desanya terletak di aliran sungai lematang hendaknya berhati-hati dan waspada kemungkinan terjadinya bencana banjir yang extrim, jaga anak dari banjir dan dampak dari banjir tersebut. Laporkan segera ke BPBD bila ada hal-hal yang tidak diinginkan," himbau Junaidi. (sn) 
Share:

Tanggul Sungai Lematang Longsor, Puluhan Rumah Warga Desa Pandan Terancam Rusak

PALI -- Intensitas hujan saat ini cukup tinggi mengguyur hampir seluruh wilayah Bumi Serepat Serasan, hal itu berimbas debit air Sungai Lematang mulai naik. Bahkan, di pinggiran sungai yang membentang sepanjang wilayah Kecamatan Tanah Abang itu ada beberapa titik alami longsor. 

Salah satunya di Desa Pandan Kecamatan Tanah Abang Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) 

Tentu kondisi itu mengancam puluhan rumah milik warga yang berada persis dibantaran sungai Lematang.

"Hal ini membuat warga yang berada di pingiran sungai Lematang sangat cemas, bahkan sebagian warga mengungsikan barang-barang mereka ke tempat yang aman untuk menghidari terjadinya longsor susulan," tulis Apri Jen yang diunggah di akun facebooknya, Jumat (10/1).

Apri Jen juga menuliskan harapannya agar pemerintah cepat tanggap. "warga sangat butuh perhatian. kepada pemerintah yang bersangkutan, untuk dapat memberikan solusi, agar bencana ini dapat teratasi," harapnya. (sn) 
Share:

Youtube SiniNews

Facebook SINI News

Followers

Subscribers

Postingan Populer

Blog Archive

Comments

Berita Utama

sitemap

Recent Posts