Pemohon SKCK Membludak, Sat Intelkam Muara Enim Lembur dan Tambah Jam Kerja Hingga Malam

FOTO : TAUFIK JAYA / Kasat Intelkam Polres Muara Enim AKP Aan Sumardi, SE,MM rabu (24/3/21)

MUARA ENIM, SININEWS.COM – Ratusan Calon Pencari kerja dari berbagai daerah di Kabupaten Muara Enim datangi Polres untuk membuat Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), rabu (24/3/21).

Tampak terlihat beberapa anggota Polres Muara Enim Satuan Intelejen dan Keamanan (Sat Intelkam) Muara Enim sibuk memberikan pelayanan pembuatan SKCK yang membludak seminggu terakhir.

Dari pantauan media ini Pembuatan SKCK didominasi anak muda yang hendak melamar bekerja di salah satu perusahaan tambang batubara dan penerimaan anggota baru Polri tahun 2021.

“Buat SKCK untuk melamar kerja pak, soalnya ada lowongan di Subcont PT.Bukit Asam (PT.BAK) yang membuka pelamaran bagi SMA hingga Lulusan Sarjana” jelas Ade Setiawan salah satu warga yang ingin membuat SKCK.

Kasat Intelkam Polres Muara Enim AKP Aan Sumardi, SE.MM menjelaskan saat ini anggotanya bekerja lebih dari biasanya karena membludaknya para pelamar yang ingin membuat SKCK yang menjadi salah satu syarat wajib untuk melamar kerja diperusahaan maupun penerimaan anggota Polri 2021.

"saat ini Polres Muara Enim membuka pelayanan pembuatan SKCK, namun tidak seperti biasanya pemohon sangat ramai karena ada pembukaan loker di perusahaan PT.BA” jelas Kasat Intel Aan Sumardi.

Masih kata Aan, karena membludaknya antrian pemohon pembuatan SKCK pihaknya menambah jam kerja, yakni pelayanan dimalam hari namun tetap dengan tidak mengabaikan protokol kesehatan.

“Kalau untuk malam hari kita layani mulai pukul 19.00 wib sampai 22.00 wib” sambungnya. 

Disamping itu, Sat Intelkam Polres Muara Enim juga memberikan pelayanan kepada pemohon dengan memberikan hiburan musik akustik untuk melepas penat para pemohon, sesekali bisa sambil bernyanyi.

Diketahui, pada pelayanan siang hari sekitar 300 lembar SKCK telah berhasil dicetak dan 30 lembar SKCK dicetak pada pelayanan dimalam hari, pihak Polres Muara Enim juga menghimbau untuk para pemohon pembuatan SKCK untuk menggunakan masker, jaga jarak dan tak lupa lengkapi berkas sebelum mengajukan permohonan. (tau/sn)

SIMAK VIDEO LENGKAPNYA



Share:

Peletakan Batu Pertama Rumah Anggota Polres PALI di Perumahan Al-musyarofah



PALI. SININEWS.COM --  Mendukung program Kapolri dalam memenuhi kebutuhan rumah murah untuk anggota Polri, Polres PALI melakukan MOU dengan perumahan al-musyarofah yang dikelola PT Naurah Surya Persada sebagai salah satu pengembang perumahan di kabupaten PALI, dipimpin  Ibu Sari Widyawati, A.Md. 

Menindaklanjuti MOU tersebut yang telah dilaksanakan pada Senin lalu di Polres PALI, maka pada Rabu (24/3/21) dilaksanakan peletakan batu pertama rumah anggota Polres PALI sebanyak 10 anggota Polres akan difasilitasi kredit oleh Bank melalui pengembang perumahan PT Naurah Surya Persada yang beralamat di jl. Merdeka km.10 kelurahan Handayani, Talang Ubi.

"Peletakan batu pertama seharusnya dilakukan oleh pak Kapolres, namun karena beliau mendadak dipanggil oleh kapolda maka di wakilkan oleh Wakapolres kabupaten PALI ibu Fitri, dan juga dihadiri oleh Ketua DPD REI Muara Enim-Pali, bapak Andika Pratama" ungkap direktur PT.Naurah Surya Persada, ibu Sari Widyawati,A.md.


Dalam sambutannya, PT. Naurah Surya Persada di wakili oleh komisaris perusahaan, yaitu Ferdian Andreas Lacony yang juga merupakan wakil bupati PALI periode 2016-2021 mengatakan sangat menyambut baik kerjasama pembangunan rumah sederhana namun berkualitas untuk anggota polres PALI melalui fasilitas kredit oleh pihak Bank, berharap akan memberikan kenyamanan tempat tinggal bagi anggota polres PALI di perumahan al-musyarofah. 

Dalam sambutannya kapolres PALI AKBP Rizal Agus Triyadi yang diwakilkan oleh Wakapolres PALI Kompol Fitriyanti,SH. menyatakan perumahan al-musyarofah menjadi salah satu alternatif bagi anggota polres PALI untuk  mendapatkan rumah sederhana TEMANKU, yaitu Terjangkau, Aman dan berkualitas melalui pembiayaan fasilitas kredit melalui Bank dengan harga yang terjangkau, 


"Dan berharap anggota Polres yang nantinya tinggal di perumahan al-musyarofah dapat berbaur dengan warga serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga," harap Wakapolres. 

Setelah melakukan peletakan batu pertama, Wakapolres di dampingi oleh Ketua DPD REI Muara Enim-PALI serta direktur PT Naurah Surya Persada melakukan peninjauan unit rumah yang sudah dibangun. (sn/yogi)
Share:

Situasi Terkini Covid - 19 Maret 2021






 

Share:

FK2DP Bertekad Jaga Situasi Tetap Kondusif



PALI, SININEWS.COM --  Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa PALI (FK2DP) Abul Rustoni meminta kepada semua Kepala Desa dan Perangkat Desa agar bersabar dan tetap berpedoman pada hasil kesepakatan pertemuan pada Jumat (5/3/2021) lalu, dan tetap menjaga situasi tetap aman dan kondusif.

“Kami meminta kepada Kepala Desa dan Perangkat Desa agar tetap sabar dan kita harus menghormati hasil kesepakatan pertemuan jumat kemaren, di bulan April 2021 ini akan dilakukan pembayaran, setelah dana bagi hasil sudah di transfer dari Pemerintah Pusat, kita bersama-sama tetap mengedepankan ketenteraman dan kondusifitas.” Kata Abul sapaan akrabnya saat di bincangi usai melakukan pertemuan di Rumah Makan Sejahtera, Rabu (17/03/2021).

Masih kata Abul selaku Ketua Forum FK2PD Abul Rostoni siap menjaga kondusifitas di tengah masyarakat besama seluruh Kades dan Perangkat Desa, dan berharap di Bumi Serepat Serasan tetap kondusif dan selalu mengedepankan jalur musyawarah dalam mengambil tindakan, kita akan selalu memberikan penjelasan yang terbaik terkait apapun masalah yang kami hadapi Bersama Pada desa masing masing.

“Kami siap menjaga kondusifitas di tengah masyarakat bersama seluruh Kades dan Perangkat Desa, dan berharap di Bumi Serepat Serasan tetap kondusif, Kami sangat yakin masyarakat kita sudah cerdas, dan selalu mengedepankan jalur musyawarah dalam mengambil tindakan demi kebaikan dan keamanan di Kabupaten PALI yang sama kami cintai ini.” tambahnya.

Sementara Plt Kepala BPKAD PALI Saparudin mengatakan, terkait hal yang menjadi tuntutan para kades dan BPD akan dibayarkan pada April mendatang.

“Kami menunggu transfer dari pusat. Terkait pemotongan anggaran akan kami koordinasikan dahulu ke pimpinan,” katanya.

Kondisi keuangan daerah yang minim juga dibenarkan Kepala BPKAD PALI, Saparudin. Diterangkannya, pengajuan DPMD untuk membayar tunjangan dan operasional kades dan perangkatnya selama enam bulan belum bisa terealisasi. Namun, dijelaskannya, apabila berkenan dan diterima kades, tunjangan itu baru bisa direalisasikan dua bulan dahulu, sama halnya saat pencairan tahap pertama.

“Kami tidak bermaksud menghambat penyaluran ADD. Tapi ini, karena keuangan daerah yang sangat minim. Saat ini, untuk penyaluran ADD baru mampu dibayar dua bulan dahulu. Sebab, untuk membayar tunjangan kades dan perangkatnya saja membutuhkan anggaran hampir Rp 5 Miliar,” jelasnya.

Saparudin mengakui jika pernah ada perwakilan dari forum kades yang meminta untuk menunda pencairan apabila hanya dibayar dua bulan. “Kalau anggaran memadai, pasti langsung kami salurkan. Meski demikian kami tetap mengupayakan dengan kondisi saat ini kami minta seluruh kepala desa bersabar.” Pungkasnya. (sn/ril)

Share:

MPPDT Minta Dinas LH, Lakukan REVITALISASI Paye-Paye Di Tempirai Agar Jadi Sumber Air Bersih

 




PALI. SININEWS.COM -- Alkisah kenapa di daerah Tempirai banyak paye, konon kabarnya dahulu kala leluhur Wang Tempirai pengrajin/pembuat perahu lunas (istilah buat perahu tradisional yang terbuat dari sebatang pohon besar tanpa sambungan), proses pembuatannya ditengah hutan belantara disekitar pohon yang ditebang untuk bahan perahu tersebut. 


Setiap habis kerja sipengrajin meletakkan peralatan kerjanya berupa beliung, kapak dan sejenisnya disekitar perahu. Setiap keesokan harinya hasil kerjanya ada perubahan seperti ada orang lain yang mengerjakan perahu tersebut. 

Suatu hari sipengrajin mengintip dari kejauhan karena ingin tahu siapa gerangan yang mengerjakan perahu itu, terlihat dalam bayangan samar-samar seperti ada orang dengan gerakan yang mengikuti prilaku si pengrajin. 

Pengrajin memutuskan mahluk aneh itu ditangkap dengan cara dijerat, alhasil cara itu berhasil dan makhluk aneh itu kena jerat, mahluk aneh itu mengaku dari bangsa YAU dan meminta ampun dan minta nyawa kepada sipengrajin agar tidak dibunuh, terjadi negosiasi mahluk YAU memberikan kesempatan kepada  sipengrajin dan mempersilahkan sampaikan permintaannya asalkan melepaskan dia dari jeratannya. 

Si pengrajin melepaskan tali jeratan sambil menyampaikan kata-kata permintaan "Nak Sugi Kaye-Kaye Nak ILoh ke Palembang" mahluk YAW sambil loncat pergi dia mendengar kata-kata si pengrajin itu "Nak Sugi Paye-Paye, Nak Rutan Panjang-Panjang". Dari legenda ini maka di daerah Tempirai banyak Paye dan dahulu jika wang Tempirai ambil rotan dihutan biar rotan yang diambil panjang ada ritual yang dilakukan yaitu pancung bongkot rotan, sambil teriak Wang Tempirai ngambik rutan, dengan pandangan tidak keatas.

Dahulu Paye-paye Tempirai yang masih asli banyak memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat Tempirai sebagai tempat sumber air bersih untuk kehidupan, paye juga menghasilkan Ikan Keli (lele paye), Ikan Kiung, Ikan Buju dan lain-lain sebagainya. Paye juga tempat tumbuh pohon rumbai untuk dibuat kerajinan tikar untuk keperluan perabotan rumah tangga.

Air bersih yang tidak tercemar merupakan sumber utama (pokok) kehidupan baik manusia atau kehidupan flora-fauna, Hal ini sangat beralasan bahwa dalam Al-Qur'an ALLAH SWT menciptakan alam semesta ini dalam 6 masa sebagai tanda mulai ada kehidupan dengan diciptakannya air inilah yang membedakan Bumi dengan planet Mars dan Planet lainnya.

Kondisi saat ini seiring dengan tingginya kompetisi kehidupan masyarakat Tempirai yang mayoritas menggantungkan hidupnya dari hasil karet. 

Maka Paye-paye di Tempirai tetap menjadi tempat yang sangat strategis sebagai sumber kekuatan ekonomi dan  diubah fungsinya secara umum jadi pangkalan tempat penyimpanan getah karet, kondisi itu telah mengubah keseimbangan alam yang asli sehingga Tempirai sekarang secara tidak kita sadari kesulitan sumber air  bersih untuk kehidupannya. Jika ada yang menggunakan air rendaman karet untuk mandi bisa terkena penyakit kulit seperti panu, kurap, kudis dan bahkan konon kabarnya sudah ada yang terkena kusta.

Menindaklanjuti isi proposal MPPDT tentang peningkatan kesejahteraan petani karet di PALI khususnya pada aspek penyimpanan karet yang diusulkan dari cara penyimpanan karet basah menjadi penyimpanan karet kering  yang pembuatan fasilitasnya dibantu oleh PemKab PALI agar memenuhi standar pengendalian pencemaran lingkungan.

Revitalisasi fungsi paye-paye kembali kepada keseimbangan alam asli memberikan banyak manfaat kepada masyarakat Tempirai yaitu sumber air bersih, kolam-kolam rendaman getah bisa diubah jadi kolam budidaya ikan air tawar maka Desa Tempirai Raya bisa menjadi sentra penghasil ikan air tawar di PALI.

Semoga proposal MPPDT menjadi sumbangsih pemikiran untuk mewujudkan kehidupan Wang Tempirai Raya yang Adil, Sejahtera dan Bermartabat.

(Tim MPPDT) 
Share:

MPPDT Meminta Dinas LH, Lakukan REVITALISASI Paye-Paye di Tempirai Agar Jadi Sumber Air Bersih

PALI. SININEWS.COM -- Alkisah kenapa di daerah Tempirai banyak paye, konon kabarnya dahulu kala leluhur Wang Tempirai pengrajin/pembuat perahu lunas (istilah buat perahu tradisional yang terbuat dari sebatang pohon besar tanpa sambungan), proses pembuatannya ditengah hutan belantara disekitar pohon yang ditebang untuk bahan perahu tersebut. 


Setiap habis kerja sipengrajin meletakkan peralatan kerjanya berupa beliung, kapak dan sejenisnya disekitar perahu. Setiap keesokan harinya hasil kerjanya ada perubahan seperti ada orang lain yang mengerjakan perahu tersebut. 

Suatu hari sipengrajin mengintip dari kejauhan karena ingin tahu siapa gerangan yang mengerjakan perahu itu, terlihat dalam bayangan samar-samar seperti ada orang dengan gerakan yang mengikuti prilaku si pengrajin. 

Pengrajin memutuskan mahluk aneh itu ditangkap dengan cara dijerat, alhasil cara itu berhasil dan makhluk aneh itu kena jerat, mahluk aneh itu mengaku dari bangsa YAU dan meminta ampun dan minta nyawa kepada sipengrajin agar tidak dibunuh, terjadi negosiasi mahluk YAU memberikan kesempatan kepada  sipengrajin dan mempersilahkan sampaikan permintaannya asalkan melepaskan dia dari jeratannya. 

Si pengrajin melepaskan tali jeratan sambil menyampaikan kata-kata permintaan "Nak Sugi Kaye-Kaye Nak ILoh ke Palembang" mahluk YAW sambil loncat pergi dia mendengar kata-kata si pengrajin itu "Nak Sugi Paye-Paye, Nak Rutan Panjang-Panjang". Dari legenda ini maka di daerah Tempirai banyak Paye dan dahulu jika wang Tempirai ambil rotan dihutan biar rotan yang diambil panjang ada ritual yang dilakukan yaitu pancung bongkot rotan, sambil teriak Wang Tempirai ngambik rutan, dengan pandangan tidak keatas.

Dahulu Paye-paye Tempirai yang masih asli banyak memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat Tempirai sebagai tempat sumber air bersih untuk kehidupan, paye juga menghasilkan Ikan Keli (lele paye), Ikan Kiung, Ikan Buju dan lain-lain sebagainya. Paye juga tempat tumbuh pohon rumbai untuk dibuat kerajinan tikar untuk keperluan perabotan rumah tangga.

Air bersih yang tidak tercemar merupakan sumber utama (pokok) kehidupan baik manusia atau kehidupan flora-fauna, Hal ini sangat beralasan bahwa dalam Al-Qur'an ALLAH SWT menciptakan alam semesta ini dalam 6 masa sebagai tanda mulai ada kehidupan dengan diciptakannya air inilah yang membedakan Bumi dengan planet Mars dan Planet lainnya.

Kondisi saat ini seiring dengan tingginya kompetisi kehidupan masyarakat Tempirai yang mayoritas menggantungkan hidupnya dari hasil karet. 

Maka Paye-paye di Tempirai tetap menjadi tempat yang sangat strategis sebagai sumber kekuatan ekonomi dan  diubah fungsinya secara umum jadi pangkalan tempat penyimpanan getah karet, kondisi itu telah mengubah keseimbangan alam yang asli sehingga Tempirai sekarang secara tidak kita sadari kesulitan sumber air  bersih untuk kehidupannya. Jika ada yang menggunakan air rendaman karet untuk mandi bisa terkena penyakit kulit seperti panu, kurap, kudis dan bahkan konon kabarnya sudah ada yang terkena kusta.

Menindaklanjuti isi proposal MPPDT tentang peningkatan kesejahteraan petani karet di PALI khususnya pada aspek penyimpanan karet yang diusulkan dari cara penyimpanan karet basah menjadi penyimpanan karet kering  yang pembuatan fasilitasnya dibantu oleh PemKab PALI agar memenuhi standar pengendalian pencemaran lingkungan.

Revitalisasi fungsi paye-paye kembali kepada keseimbangan alam asli memberikan banyak manfaat kepada masyarakat Tempirai yaitu sumber air bersih, kolam-kolam rendaman getah bisa diubah jadi kolam budidaya ikan air tawar maka Desa Tempirai Raya bisa menjadi sentra penghasil ikan air tawar di PALI.

Semoga proposal MPPDT menjadi sumbangsih pemikiran untuk mewujudkan kehidupan Wang Tempirai Raya yang Adil, Sejahtera dan Bermartabat.

(Tim MPPDT) 
Share:

Giliran Dewan PALI Disuntik Vaksin


PALI. SININEWS.COM -- Proses pemberian vaksin sinovac dalam menangkal penyebaran virus corona di Bumi Serepat Serasan oleh Dinas Kesehatan untuk pelayan publik sudah menyasar pada lembaga legislatif. Pemberian vaksin ke anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) dilaksanakan sejak Senin kemarin dan dilanjutkan pada Selasa (23/3/21).


Dikatakan Mudakir, Plt Kepala Dinas Kesehatan bahwa untuk pemberian dosis pertama anggota dewan yang berjumlah 25 orang telah selesai di vaksin dan dilanjutkan istri-istrinya. 


"Pada hari ini dijadwalkan istri anggota dewan dan staf yang ada dilingkungan Sekwan. Karena anggota dewan sering berinteraksi langsung dengan masyarakat dan menjadi prioritas pemberian vaksin sinovac," ujar Mudakir.


Selanjutnya, ditambahkan Mudakir bahwa pemberian vaksin akan menargetkan kalangan Lansia. 


"Kami dapat arahan selesai pemberian vaksin ke pelayan publik, akan dilanjutkan ke warga lansia. Untuk pelaksanaannya masih kita koordinasikan," tukasnya. 


Menjelang pemberian vaksin ke kalangan Lansia, Mudakir mengimbau agar warga mendukungnya dan jangan takut untuk di vaksin. 


"Vaksin ini telah dinyatakan pemerintah aman serta ditetapkan halal oleh MUI. Jadi masyarakat tidak usah khawatir apalagi takut. Sukseskan vaksinasi covid-19 ini agar PALI dan negeri ini cepat terbebas dari wabah ini," ajaknya. 


Sementara itu, Husni Thamrin, anggota komisi III DPRD PALI yang telah menerima vaksin mengaku bahwa setelah divaksin dirinya merasa lebih percaya diri. 


"Badan terasa lebih ringan dan tidak ada efek samping setelah disuntik vaksin. Dan kami mengajak masyarakat jangan takut untuk divaksin. Sebab Dinkes PALI telah menyiapkan dosisnya juga vaksinator yang telah teruji," ungkapnya.(sn/perry)

Share:

Budi Hairu Resmi Dilantik Jabat Wakil Ketua DPRD PALI


PALI. SININEWS.COM -- Muhammad Budi Hairu secara resmi dilantik dan diambil sumpah dan janjinya pada Selasa (23/2/21) melalui rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menggantikan Devi Haryanto sebagai wakil ketua II DPRD PALI. Dimana sebelumnya, Devi Haryanto telah mengundurkan diri karena mencalonkan diri sebagai calon bupati pada Pilkada 9 Desember 2020 lalu. 


Rapat paripurna pengambilan sumpah dan janji Budi Hairu sebagai wakil ketua DPRD PALI masa bakti 2019-2024 dipimpin langsung ketua DPRD PALI H Asri AG didampingi wakil ketua I Irwan ST dan diikuti 18 orang anggota dewan dari 25 dewan PALI dihadiri Plh Bupati PALI Syahron Nazil serta sejumlah kepala OPD dan FKPD dilingkup Pemkab PALI. 

Pengambilan sumpah dan janji Budi Hairu sebagai wakil ketua DPRD PALI dipandu kepala Pengadilan Negeri Muara Enim. Sementara SK Gubernur tentang pengangkatan Budi Hairu dibacakan Plt Sekwan, Zulkenedy.


Menurut Ketua DPRD PALI bahwa pengangkatan Budi Hairu sebagai wakil ketua II DPRD PALI berdasarkan SK Gubernur Sumatera Selatan  nomor 189/kpts/I/2021.

"Mudah-mudahan dengan terisinya jabatan wakil ketua DPRD PALI, Insyaallah menambah erat kemitraan dewan dan pemerintah daerah," kata ketua DPRD PALI. 

Ditempat sama, Plh Bupati PALI Syahron Nazil menyampaikan ucapan selamat atas dilantiknya Budi Hairu mengisi kekosongan wakil ketua II.


"Kami berharap dengan dilantiknya wakil ketua DPRD PALI ini akan dapat lebih meningkatkan hubungan baik antara legislatif dan eksekutif. Serta meski pun dalam pandemi covid-19 ini, PALI masih bertahan. Berdasarkan BPS, indeks  kemiskinan dan penggangguran di PALI menurun. Namun demikian masih banyak program yang harus dijalankan yang perlu sinergitas antara eksekutif dan legislatif agar program tersebut berjalan sesuai harapan," harapnya. (sn/yogi)
Share:

Terkait Jalan Desa Air Keruh Rusak, Camat Rambang : Tak Ada Kordinasi Sedikitpun

FOTO : Camat Rambang Kabupaten Muara Enim Herry Mulyansah mengaku tak ada kordinasi dengan perusahaan s-form dan seminang jaya, senin (22/3/21)

MUARA ENIM, SININEWS.COM – Terkait polemik keresahan warga dua desa di Kecamatan Rambang Kabupaten Muara Enim akibat jalan Desa Air Keruh menuju Sukarami yang mengalami rusak dan berlumpur beberapa waktu lalu, Camat Rambang Herry Mulyansah ikut berkomentar, senin (22/3/21).

Ditemui dikantornya, Camat Rambang mengaku belum pernah ada komunikasi dengan pihak Subcont proyek pengerjaan jalan Tol Trans Sumatera (Prabumulih – Muara Enim) itu mengatakan tak ada kordinasi dari pihak perusahaan pengerjaan wilayah zona satu (STA 71).

“Sampai saat ini bisa ku sampaikan belum ada kordinasi dan komunikasi untuk kegiatan-kegiatan pelaksanaan tapi, kami tau ada kegiatan dari perusahaan, namun sejauh ini belum ada kordinasi yang kekantor maupun menghubungi sedikitpun lewat HP” jelas camat.

Diketahui, diberitakan sebelumnya warga keberatan dengan adanya aktifitas perusahaan yang melewati jalan desa yang mereka tuding menjadi telah merusak jalan tersebut, hingga tersiar kabar telah ditanggapi oleh Pemerintah Kabupaten Muara Enim.

“besok rencananya Sekretaris Daerah (Sekda) Muara Enim akan meninjau langsung kelapangan, ini barusan saya dapat kabat” lanjut Herry diselah perbincangan. 

Terpisah, Kepala Desa Sukarami Herman Zainal beberapa waktu lalu ditemui dikediamannya mengaku sudah ada kordinasi langsung dengan pihak perusahaan diantaranya Subcont PT.Waskita (S-Form dan Semidang Jaya) dan sudah ada beberapa poin kesepakatan antara kepala desa dan pihak perusahaan diantaranya perekrutan tenaga kerja, yang menurutnya sudah disepakati oleh dua kades (Air Keruh dan Sukarami), sabtu (20/3/21).

“sebelumnya sudah ada kordinasi dengan kita dan sudah ada kesepakatan yang ditandatangani, itu ada beberapa poin diantaranya tenaga kerja” papar kades.

Namun dirinya tetap berharap kepada pihak perusahaan Subcont yang bekerja diwilayah zona satu yang melewati jalan desa harus memperbaiki karena jalan tersebut merupakan akses warga setempat untuk bertani.

“kami memohon kepihak perusahaan yang baru masuk (jalan) tolong diperbaiki karena jalan itu akses produksi masyarakat aku, yang lebih kurang 1400 warga melewati jalan itu” tegasnya seraya mengatakan banyak masyarakat yang dirugikan jika jalan tersebut rusak.(tau/sn)

SIMAK VIDEO LENGKAPNYA



Share:

Situasi Terkini Covid - 19 Pertanggal 22 Maret 2021






 

Share:

Youtube SiniNews

Facebook SINI News

Followers

Subscribers

Postingan Populer

Blog Archive

Comments

Berita Utama

sitemap

Recent Posts