-
Dalam Seminggu, 2.000 Paket Sembako Mengalir Dari PT Pertamina EP Asset 2 Limau Field
MUARA ENIM, SININEWS.COM - Sebagai wujud kepedulian dan membantu meringankan beban masyarakat ditengah pandemi Covid-19, PT Pertamina EP Asset 2 Limau Field
-
BPBD PALI Terus Pantau Kondisi Banjir
PALI-- Pantau kondisi banjir yang saat ini melanda hampir di seluruh wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Lematang Kecamatan Tanah Abang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
-
Gunakan Perahu, Dinsos PALI Bantu Korban Banjir
PALI--Sebanyak 110 paket sembako dibagikan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) pada Sabtu (16/2) diperuntukkan bagi korban banjir di Desa Curup Kecamatan Tanah Abang
-
Jalan Menuju Karang Bindu Prabumulih hancur, 2 Mobi truk nyaris Terguling
PRABUMULIH – Kemacaten Parah kembali terjadi Jalan lintas Baturaja-Kota Prabumulih, kali ini jalur yang terparah berada diwilayah Kota Nanas tepatnya di depan SPPBE Desa Karang Bindusalahan
-
Diintai Selama Dua Minggu, Polres Prabumulih Tangkap Warga Karang Agung PALI
PRABUMULIH--Asnawai ((40) warga Desa Karang Agung Kecamatan Abab Kabupaten PALI ditangkap Satuan Reserse Narkoba Polres Prabumulih pada Kamis (14/2) sekitar pukul 09.00 WIB
DPRD PALI Turut Serta Lawan Corona
Perangi Corona, Seluruh Dewan PALI Dibekali Alat Pengukur Suhu Tubuh
Juarsah Jabat Plt Bupati Muara Enim
Paripurna Bahas LKPJ Bupati PALI Tahun 2019 Digelar
Pada penyampaian nota pengantar tersebut, Bupati PALI H Heri Amalindo menyampaikan keberhasilannya yang mana meski baru seumur jagung, namun pada tahun 2019 Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) telah mampu menurunkan angka kemiskinan di Bumi Serepat Serasan berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang angkanya sebesar 13,47 persen turun sebesar 0,34 persen dari tahun 2018. Prestasi itu menghantarkan Kabupaten PALI menjadi kabupaten kedua di Provinsi Sumatera Selatan tertinggi dalam menurunkan angka kemiskinan.
Selain memaparkan keberhasilan Pemerintah PALI dalam menurunkan angka kemiskinan di Bumi Serepat Serasan, Bupati juga menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi di Kabupaten PALI sebesar 6,16 persen diatas laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Selatan sebesar 5,71 persen.
Atas capaian itu pula, PALI bertengger diposisi kedua menjadi kabupaten dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Provinsi Sumatera Selatan.
"Disamping itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencapai 64,33 poin, naik hampir satu poin dibandingkan tahun 2018. Ini menjadi kabupaten tertinggi capaian IPM di Sumsel," jelas Bupati.
Untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan, Bupati juga menyatakan bahwa Pemkab PALI telah menggunakan manajemen berbasis elektronik.
"Antara lain penerapan e-purchasing dalam rangka pengadaan barang dan jasa. Ada juga e-planning dalam proses perencanaan dan e-budgeting dalam proses penganggaran," paparnya.
Atas prestasi kinerja Pemkab PALI ketua DPRD PALI H Asri AG yang pimpin rapat paripurna tersebut menyampaikan aspirasinya.
"Tentu dengan capaian itu, kinerja pemerintah menujukan kemajuan. Dan kami berharap kedepan semakin ditingkatkan," saran H Asri AG.
Pada rapat paripurna VIII DPRD Kabupaten PALI dalam rangka Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati PALI tahun anggaran 2019 dengan agenda penyampaian nota pengantar bupati PALI terhadap LKPJ tahun anggaran 2019 dihadiri 21 orang anggota dewan dari 25 anggota dewan yang ada.
Setelah mendengarkan penyampaian nota LKPJ dari Bupati PALI, rapat diskor dan akan dilanjutkan kembali dengan agenda memberikan kesempatan fraksi-fraksi dewan dalam menyikapi dan merekomendasikan LKPJ Bupati PALI tahun anggaran 2019.(Adv)
Pemkab OKU Gelar Malam Ramah Tamah Dengan Kajati
Bupati OKU Hadiri RUPS Bank Sumselbabel di Bangka
Program Heri Amalindo Jadi Motivasi Kota Bengkulu
Salah satunya, program asuransi Jiwa PALI Sejahtera. Program yang diinisiasi Heri Amalindo ini mampu menjamin warga Bumi Serepat Serasan untuk mendapat bantuan atau santunan kematian sebesar Rp 1 juta. Meski nominalnya tidak terlalu besar, tetapi santunan dari asuransi jiwa PALI Sejahtera mampu membantu keluarga yang ditinggalkan.
Suksesnya asuransi jiwa PALI Sejahtera tentu menjadi motivasi daerah lain untuk mengadopsi kebijakan yang dinilai sangat pro dengan rakyat. Salah satu daerah yang berminat mencontoh program tersebut adalah Kota Bengkulu.
Ketertarikan Kota Bengkulu untuk meniru program asuransi jiwa PALI Sejahtera dibuktikan dengan mendatangi Kabupaten PALI pada Sabtu (30/11) langsung Wali Kota (Wako) Bengkulu H Helmi Hasan dan mengajak Pemerintah kabupaten PALI untuk bekerjasama.
Saat penandatanganan MOu antara Pemkot Bengkulu dengan Pemkab PALI, di aula rumah Dinas Bupati PALI, Wali Kota (Wako) Bengkulu H. Helmi Hasan mengaku tertarik dengan program Bupati PALI asuransi Jiwa PALI Sejahtera yang mana, bagi warga PALI yang meninggal akan mendapat santunan senilai Rp 1 juta.
Selain program asuransi jiwa PALI Sejahtera, Helmi Hasan juga mengaku tertarik dengan program Bupati PALI yang memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan ketimbang membangun kantor Bupati dan rumah Bupati.
"Banyak program baik yang bisa dicontoh dari Pemerintah Kabupaten PALI, yang mana ketika ada warga berduka kemudian mendapat santunan dari Bupati serta bagaimana pak bupati mementingkan kepentingan masyarakat dalam sektor infrastruktur. Ini nantinya yang akan kita contoh di kota Bengkulu," ungkap Helmi Hasan saat ditanyai sejumlah media.
Akibat ketertarikan tersebut, Wako Bengkulu dan Bupati PALI sepakat untuk menjalin kerjasama. "Ketika ada kebaikan di kabupaten lain, kami akan cari dan akan ditiru. Jadi kebaikan tersebut juga terjadi di kota Bengkulu," tambahnya.
Setelah terjalin kerjasama antara Pemkab PALI dan Pemkot Bengkulu, Helmi berharap bisa menghadirkan kebahagiaan untuk masyarakat Kota Bengkulu dan kabupaten PALI.
"Kongkritnya adalah, setelah hari ini kita melakukan kesepahaman, kedua pemerintah sepakat akan melihat apa yang bisa dilakukan kerjasama. Turunannya secara teknis nanti bagaimana OPD dari kedua pemerintah akan melihat program, dan memilih program yang cocok diterapkan di kedua daerah masing-masing," imbuhnya.
Sementara itu, Bupati PALI H. Heri Amalindo menyambut baik kerjasama antara Pemkot Bengkulu dan Pemkab PALI.
Ia juga tidak menampik akan meniru program yang ada di Pemkot Bengkulu untuk diterapkan di kabupaten PALI.
"Nantinya,, Apa yang cocok, yang baik akan kita tiru, untuk dijalankan, melalui OPD-OPD yang akan menindaklanjuti. Bagaimana caranya, bagaimana sistemnya. Sesuai dengan kata Wako Bengkulu tadi, yang mana ada kebaikan, akan kita tiru," jelas Heri Amalindo.
Heri Amalindo mengaku baru pertama kali bertemu dengan Wako Bengkulu hari ini (Sabtu, 30/11). "Kalau kenal, sudah lama, karena tertulis di langit. Namun kalau bertemu baru kali ini. InshaAllah satu Minggu ke depan atau satu bulan ke depan, kami akan berkunjung ke kota Bengkulu," tukasnya.
Bupati PALI juga memuji program Wako Bengkulu yang meminjamkan mobil dinas miliknya untuk dipakai pada acara pernikahan warganya.
Dalam penandatanganan MOu tersebut, tampak hadir Sekda PALI, kepala OPD di ruang lingkup Pemkab PALI dan Pemkot Bengkulu dan tokoh masyarakat serta tokoh agama. (SN/ADV)
Plt Bupati Juarsah Terima Predikat Kepatuhan Standar Pelayanan Publik Tahun 2019
Penilaian kepatuhan dilakukan terhadap produk layanan Kabupaten Muara Enim yang didasarkan pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
Penilaian dan pemeriksaan tingkat kepatuhan dipilih karena standar pelayanan publik menjadi ukuran baku yang wajib disediakan oleh penyelenggara pelayanan sebagai bentuk pemenuhan asas-asas transparansi dan akuntabilitas dalam rangka meningkatkan pelayanan publik.
Bagi Kabupaten Muara Enim, penilaian Kepatuhan Standar Pelayanan Publik Tahun 2019 ini merupakan penilaian yang kedua kalinya setelah sebelumnya di Tahun 2018 Kabupaten Muara Enim dinilai dan masuk dalam Zona Merah dengan predikat kepatuhan rendah.
Plt Bupati H Juarsah mengatakan, Hasil penilaian tahun 2018 menjadi pemacu Pemerintah Kabupaten Muara Enim untuk berbenah melakukan segala upaya memenuhi komponen standar pelayanan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik pada unit-unit penyelenggara pelayanan publik baik perizinan maupun non perizinan.
“Pada penilaian tahun 2019, Pemerintah Kabupaten Muara Enim berhasil meraih predikat kepatuhan tinggi atau berada dalam Zona Hijau dengan nilai 92,07 dan 62 produk layanan yang dinilai,” ujarnya.
Predikat kepatuhan tinggi (Zona Hijau), lanjut Juarsah, dari Ombudsman RI selaras dengan hasil evaluasi kinerja penyelenggaraan pelayanan publik tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Kementerian PAN RB dimana Pemerintah Kabupaten Muara Enim juga memperoleh nilai B (Baik) yang diterima Plt. Bupati Muara Enim beberapa waktu yang lalu di Kota Batam.
“Berbagai penghargaan yang diterima oleh Kabupaten Muara Enim merupakan buah dari kerja keras dan kerja cerdas kita semua yang patut disyukuri namun jangan membuat cepat berpuas diri. Dan saya mengucapkan terima kasih atas pendampingan dan penghargaan yang diberikan oleh Ombudsman RI,” tambahnya.
Terakhir Juarsah menegaskan, Muara Enim berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik sebagai bagian dari proses peningkatan Reformasi Birokrasi di Kabupaten Muara Enim sesuai dengan Visi Misi Pemerintah Kabupaten Muara Enim yaitu Muara Enim Untuk Rakyat, yang Agamis, Berdaya Saing, Mandiri, Sehat dan Sejahtera.(SN/Adv)
Tolak Stunting, TP.PKK PALI Rangkul Dinkes Bagi-bagi Obat Cacing
Bukan hanya pemberian obat cacing, TP.PKK juga memberikan makanan tambahan terhadap balita dan ibu hamil yang alami kekurangan energi kalori. Bahkan keseriusan dalam pencegahan Stunting, pada peringatan HKN tersebut ketua TP.PKK Kabupaten PALI, Hj Sri Kustina dikukuhkan sebagai duta tolak Stunting oleh Bupati PALI, H Heri Amalindo.
"Cacingan salah satu penyebab Stunting, karena asupan gizi yang masuk akan habis diserap cacing yang bersarang ditubuh anak akibatnya anak tersebut gagal tumbuh dan bisa kerdil," ungkap Hj Sri Kustina.
Sri Kustina mengaku bahwa Kabupaten PALI sudah lewat ambang batas, artinya PALI posisi aman untuk Stunting.
"Tentunya hal itu disebabkan oleh seringnya kami, TP PKK PALI memberikan sosialisasi kepada masyarakat dalam mencegah Stunting dengan cara pola hidup yang sehat, serta makan makanan yang bergizi saat hamil dan kepada balita,"dan kata Anggota DPR RI komisi IX itu.
Selain itu, untuk mencegah Stunting dirinya mengajak seluruh pihak terkait untuk bersama-sama mensosialisasikan pencegahan Stunting di Bumi Serepat Serasan.
"Kita akan terus sosialisasi pencegahan Stunting, dengan mengajak Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas PU, Dinas Lingkungan Hidup dan Pemerintahan Desa untuk bersama-sama mengajak masyarakat mencegah Stunting dengan makanan yang bergizi, sehingga masyarakat PALI bisa sehat dari balita sampai remaja," tambahnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten PALI Muhammad Mudakir, S.Km MKes mengatakan bahwa untuk di kabupaten PALI kasus Stunting telah mengalami penurunan.
"Kasus Stunting terbagi menjadi dua kategori, anak di bawah usia dua tahun dimana di PALI terdapat 52 kasus Stunting dan balita dari usia 2 - 5 tahun yang berada di angka 112 kasus. Namun, proses penurunan angka Stunting tidak serta merta langsung menurun. Perlu proses, namun kami optimis kasus Stunting di kabupaten PALI akan berkurang dan PALI bisa bebas dari Stunting," jelas Mudakir.
Mudakir juga menambahkan, untuk tugas Duta cegah Stunting akan bertindak menjadi koordinator dari berbagai sektor untuk bersama mencegah Stunting di kabupaten PALI.
"Berdasarkan arahan dari Pak Gubernur, yang dinobatkan menjadi Duta Cegah Stunting yaitu ketua TP PKK, untuk di kabupaten PALI yaitu Hj. Sri Kustina. Tugas Duta Cegah Stunting diharapkan dapat memberikan contoh dan menjadi koordinator dari berbagai sektor di OPD yang berada di ruang lingkup Pemkab PALI, termasuk PKK PALI. Tujuan untuk mencegah Stunting di kabupaten PALI," tambahnya.
Ditempat sama, Bupati PALI mengapresiasi kinerja TP PKK PALI bersama pihak terkait yang selalu memberikan terobosan dan inovasi terhadap masyarakat kabupaten PALI.
"Tentunya sesuatu yang luar biasa, karena berkat penghargaan baik provinsi maupun nasional diraih oleh TP PKK PALI. PKK PALI juga mampu merangkul semua pihak terkait untuk bisa bersama-sama mencegah Stunting dan mencanangkan pemberian obat cacing ke anak SD dan balita," jelas Heri Amalindo.
Terkait atensi Presiden terhadap permasalahan Stunting, ketua HKTI Provinsi Sumatera Selatan itu juga mengaku tidak perlu khawatir, karena menurutnya Stunting bisa dicegah.
"Tidak perlu khawatir, kita berusaha terus untuk membawa kabupaten PALI bebas dari Stunting. Dengan cara memberi asupan gizi yang cukup, baik sejak proses kehamilan, hingga saat bayi itu lahir dan pertumbuhan balita, sehingga tumbuh kembang anak bisa normal. Pemkab PALI akan terus mendukung TP PKK untuk mensosialisasikan pencegahan Stunting hingga ke pelosok desa di kabupaten PALI," tutupnya. (SN/ADV)
Ajarkan Tangkap Ikan Tanpa Racun, Bupati PALI Ajak Warga Nangguk Bareng
Kapolres PALI Diresmikan
Sementara itu, Bupati PALI, Heri Amalindo berharap dengan adanya kantor Polres di Kabupaten PALI dapat meningkatkan keamanan masyarakat diwilayah Kabupaten PALI.
"Sehingga
masyarajat dapat hidup tenang dan aman dari tindak kejahatan," ungkapnya saat dikonfirmasi seusai acara Pelantikkan.
Sah, 24 dari 36 Kades Terpilih Dilantik Sisanya Desember
Kembali Jadi Pengantin Baru, 100 Pasutri di PALI Ikut Itsbat Nikah
Buka Perkemahan Santri, Bupati PALI Inginkan Santri Hindari Paham Radikal
Hal itu disampaikan orang nomor satu di Bumi Serepat Serasan saat membuka perkemahan santri dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional (HSN) di Kabupaten PALI, Minggu (20/10) yang dipusatkan di Pondok Pesantren (Ponpes) Tarbiyatul Islamiyah KM 10 Kelurahan Handayani Mulya Kecamatan Talang Ubi.
"Santri juga kami harapkan dapat terhindar dari paham yang bisa merusak persatuan Indonesia, seperti paham radikal," harap Bupati.
Bupati juga bersyukur atas telah di sahkannya UU Pesantren yang merupakan bentuk pengakuan negara terhadap keberadaan lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia.
"Kami juga ucapkan terimakasih kepada NU yang terus memperjuangkan Dakwah Islamiah di PALI, dan kami berharap semoga PALI daerah religi bisa tercapai," tutup Bupati.
Sementara dari data PCNU Kabupaten PALI, puncak kegiatan HSN bakal digelar pada Selasa (22/10) mendatang di halaman Kantor Bupati PALI yang diikuti seluruh Ponpes yang ada di Bumi Serepat Serasan dilanjutkan kirab santri.
Tetapi sebelum digelar puncak HSN, seluruh Ponpes di PALI bakal gelar gebyar shalawat yang dilaksanakan pada Senin malam (21/10) pada masing-masing Ponpes. Sedangkan untuk kemah santri digelar selama dua hari mulai Minggu (20/10) sampai Senin (21/10).
"Kami atas nama masyarakat PALI mengucapkan selamat HSN, dan apresiasi terhadap disahkannya UU Pesantren yang mana undang-undang itu bentuk pengakuan negara terhadap keberadaan Ponpes," ujar Aka Cholik Darlin, tokoh muda Lematang yang ikut hadiri pembukaan perkemahan santri. (SN/ADV)
Keripik Jengkol Buatan PKK PALI Diborong Istri Gubernur
Hal itu terbukti ketika melihat stand UP2K kelurahan Pasar Bhayangkara pada acara kunjungan kerja istri Gubernur selaku ketua TP.PKK Provinsi, Selasa (15/10) di Kelurahan Pasar Bhayangkara. Dimana pada stand tersebut menjual berbagai macam keripik, namun saat mengetahui ada keripik jengkol, istri Gubernur tersebut langsung memborong habis keripik dengan aroma khas itu.
"Iya pak, ibu Gubernur memborong habis keripik jengkol buatan PKK kelurahan Pasar Bhayangkara," kata Murnawarna Aroh, salah satu anggota PKK kelurahan Pasar Bhayangkara.
Bukan hanya memborong keripik jengkol, Hj Febrita juga kagum dengan hasil kerajinan tangan hasil karya asuhan TP.PKK Kabupaten PALI, dan istri Gubernur Sumsel pun membeli beberapa macam kerajinan tangan tersebut. (SN/ADV)
Enam Calon TKW Tiba Kembali di PALI, Bupati Minta Warga Tak Mudah Tergiur
Sebelum diserahkan ke pihak keluarga, Bupati berpesan agar kejadian tersebut menjadi pelajaran baik itu bagi enam orang calon TKW yang batal berangkat dan untuk seluruh masyarakat Kabupaten PALI.
"Jangan mudah percaya dan tergiur apabila ada orang yang mengiming-imingi pekerjaan enak dengan gaji besar dan berangkat dengan mudah ke luar negeri secara gratis. Tanyakan atau gali informasi ke pemerintah atau melalui Disnaker apabila berminat jadi TKI atau TKW, tentang proses menjadi tenaga kerja ke luar negeri," pesan Bupati.
Terlebih dikatakan Bupati untuk merubah data diri, seperti dialami enam calon TKW tersebut.
"Kita harus mempertanyakan kenapa harus merubah data, karena kalau sudah terlanjur dan berangkat ke luar negeri namun suatu saat ada masalah, yang rugi pasti yang bersangkutan karena akan sulit dalam mengurus administrasinya," tukas Bupati.
Sementara itu, Subiyanto, wakil presiden IV DPP KSPSI yang ikut mendampingi enam calon TKW asal PALI menjelaskan bahwa enam calon TKW tersebut nyaris menjadi korban perdagangan manusia.
Sebab, ada kejanggalan saat enam calon TKW asal PALI tersebut mendaftar di salah satu PJTKI di Jakarta dan saat prosesnya data kependudukan mereka dipindahkan dari PALI ke Lampung Timur.
Dan ketika pembuatan paspor, enam calon TKW dikirim ke Lampung saat malam hari. "Ketika kami sampaikan ke Kemenaker, lalu dilakukan Sidak, rupanya enam orang itu disembunyikan di salah satu mall di Jakarta, namun saya terus berkomunikasi dengan mereka sampai akhirnya pada Sidak ke dua, mereka ditemukan dan diamankan Kemenaker di RPTC," terang Subiyanto.
Subiyanto juga menyampaikan apresiasi terhadap kepedulian Pemkab PALI yang langsung meninjau ke-enam calon TKW tersebut dengan mengutus Kepala Disnakertrans PALI.
"Respon cepat Pemkab PALI dan kepedulian pak Bupati yang langsung menyambut kedatangan enam calon TKW kami sangat apresiasi, dan kami berharap kejadian ini menjadi pelajaran kita semua," katanya.
Sebelumnya diketahui bahwa ada enam warga PALI masing-masing bernama Seliyani (21) warga Panta Dewa Kecamatan Talang Ubi, Yuyun (27) warga Gunung Menang Kecamatan Penukal, Badariawati (43) warga Panta Dewa, Pipin (21) warga Panta Dewa dan Debi Mardiana (33) warga Desa Babat Kecamatan Penukal serta Leny asal Desa Mangku Negara Kecamatan Penukal yang mencoba peruntungannya menjadi TKW dengan tujuan Taiwan tetapi gagal.
Kejadian tersebut menyita perhatian masyarakat PALI, dimana ke enam warga PALI yang saat ini tercatat dari data Adminduknya sudah pindah ke Lampung Timur saat ini sudah tiba di PALI dan berkumpul bersama keluarganya setelah sebelumnya diamankan Kemennaker dari salah satu asrama PJTKI di Jakarta.(SN/ADV)
PALI Raih Penghargaan STBM Tingkat Nasional, Kadinkes Sumsel: Ini Harus Jadi Contoh Daerah Lain
Menurut Kepala Dinkes Sumsel bahwa keberhasilan Kabupaten PALI yang berhasil mencapai Open Defecation Free (ODF) tingkat nasional membuktikan komitmen yang kuat dari Bupati sebagai pimpinan daerah beserta seluruh jajaran dan masyarakat yang didukung dengan kebijakan Inovasi dan penganggaran untuk memprioritaskan STBM di PALI.
"Ini harus jadi contoh dan PALI menjadi penyemangat kabupaten atau kota yang ada di Provinsi Sumatera Selatan, dimana akses sanitasi saat ini mencapai 78,90%, Desa yang telah melaksanakan STBM sudah 72,68% sedangkan Desa SBS (Stop Buang air besar Sembarangan) atau ODF ada 23,21%. Atas capaian itu, PALI satu-satunya daerah sudah ODF tingkat kabupaten/kota di Sumsel," ungkap Lesty.
Dijelaskan Lesty bahwa STBM hal yang sangat penting karena terkait dengan kesehatan masyarakat bahkan merupakan hal yang harus diperhatikan untuk hidup sehat sesuai visi misi Gubernur, dalam mewujudkan SDM yang unggul berkualitas.
"Hidup sehat akan sangat dipengaruhi oleh pencapaian STBM, sehingga diharapkan seluruh kabupaten/ kota untuk memprioritaskan penganggaran untuk mendukung pencapaian STBM 100%," sarannya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinkes PALI Mudakir mengemukakan bahwa keberhasilan menuntaskan STBM di PALI tidak lepas dari peran serta TP.PKK ditunjang lintas sektoral antara Dinkes, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Perkim dan Bappeda.
"Program TP.PKK PALI Stop Meseng Sembarangan (SMS) merupakan cikal bakal penuntasan STBM. Dan program itu mampu membuka dan merubah pola pikir masyarakat untuk tidak membuang air sembarangan. Kemudian program itu didukung dengan lintas sektoral dengan membangun sanitasi menyeluruh disetiap desa dan kelurahan," jelas Mudakir.
Keberhasilan STBM juga dikatakan Mudakir berkat peran pegawai sanitasi atau sanitarian yang terus mensosialisasikan pentingnya memiliki sanitasi atau jamban sehat kepada masyarakat.
"Dan hasilnya selain PALI dapat penghargaan salah satu dari 19 daerah di Indonesia yang telah menuntaskan STBM berkelanjutan, juga satu petugas Puskesmas Talang Ubi meraih penghargaan salah satu dari 42 Sanitarian terbaik se-indonesia," pungkasnya. (SN/ADV)