18 Perusahaan di PALI Belum Laporkan LKPM

PALI, SININEWS.COM -- Meski kerap disurati, rupanya masih saja ada perusahaan yang membandel dengan tidak menyerahkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).

Dari data DPMPTSP PALI bahwa hingga Juni 2019 ini sebanyak 18 perusahaan yang tersebar di wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI),  belum juga menyerahkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM).

Dikatakan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten PALI, Son Haji, bahwa ada 18 perusahaan yang masih saja membandel menyerahkan LKPM kepihaknya, baik pertriwulan, semester, dan tahunan.

"Dari data kita cuma dua perusahaan yang sudah menyerahkan LKPM yakni, PT Aburahmi yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit dengan investasi modal sekitar Rp12 miliar," ujarnya kemarin.

Dan PT Felda Indo Rubber yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jual beli getah karet, yang terletak di Desa Modong, Kecamatan Tanah Abang, dengan nilai investasi modal sekitar Rp10 miliar.

"Jadi baru ada dua perusahaan yang pernah menyerahkan LKPM ke kita. Untuk PT Aburahmi merupakan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN,red) dan PT Felda Indo Rubber merupakan Penanaman Modal Asing (PMA,red)," jelasnya.

Lebih lanjut, pihaknya telah beberapa kali menyurati pihak perusahaan untuk bisa segera menyerahkan LKPM, karena akan diteruskan ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Namun, tetap saja tidak diindahkan.

"Kami sudah beberapa kali melayangkan surat ke perusahaan ini, untuk menyerahkan LKPM tapi tetap tidak diindahkan. Malah perusahaan seperti main petak umpet," tegasnya
Share:

Mobnas Disporan Seruduk Motor Guru, Satu Tewas

MUARA ENIM, SININEWS.COM --Kecelakaan maut yang merenggut nyawa terjadi di jalan Proklamasi, Keluarahan Air Lintang, Kecamatan Kota Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Rabu (12/6), sekitar pukul 07.05 WIB.

                 Sebuah mobil dinas (Mobnas) milik Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), jenis  Daihatsu Luxio BG 1173 DZ, dikendarai Nina Deslina (35), pegawai Dispora Pemkab Muara Enim, warga Perumahan BSD, Kelurahan Air Lintang, Kota Muara Enim diduga menyeruduk sepeda motor honda revo BG 6088 OJ, dikemudian Eva Apriani (32), guru  SMPN 1 Muara Enim, warga Kompel Permata Hijau, Kelurahan Air Lintang, Kota Muara Enim yang  membonceng 2 orang anaknya.

                 Dalam kejadian itu, penumpang sepeda motor bernama Almira Nabilah (4) putri dari Eva Apriani, mengalami luka parah dan tewas setelah mendapatkan perawatan di RSU dr HM Rabain Muara Enim. Korban mengalami patah tangan kanan, luka dibagian nkepala, luka dibagian kaki.

              Sedangkan Aqila, putri Eva Apriani, yang masih balita yang ikut dibonceng naik sepeda motor tersebut selamat. Begitu juga Eva Apriani selamat, mengalami luka luka dan mendapatkan perawatan di RSU dr HM Rabain Muara Enim.

                Selain menyeruduk sepeda motor honda revo yang dikemudikan Elva Apriani, mobil tersebut juga sempat menabrak sepeda moto honda Beat BG 3750 DAB yang dikemudikan Firmansyah (37), warga Jl Proklamasi, Keluarahan Air Lintang, Kota Muara Enim. Serta sepeda motor yamaha fino BG 4119 DAC yang sedang terparkir di depan warung  makanan pinggir jalan lokai kejadian.

                Kemudian mobil tersebut menabrak warung makanan milik Yudi Gustian yang berada di pinggir jalan lokasi kejadian. Saat ini kejadian itu telah ditangani petugas Satlantas Polres Muara Enim. Petugas juga telah mengamankan mobil dinas dan sepeda motor yang mengalami kecelakaan tersebut untuk peroses penyidikan.

             Informasi yang diperoleh menyebutkan, kejadian itu bermula dari,  korban Eva Aprinai (32) mengendarai sepeda motor honda revo dengan membonceng anaknya bernama Almira Nabilah (4)  Aqilah  yang masih bayi menuju tempatnya mengajar di SMPN 1 Muara Enim.

            Korban berjalan dari arah Jalan Proklamasi menuju simpang 3 Jalan Kirab Remaja. Pada saat itu korban diduga menyalip mobnas Daihatsu Luxio BG 1173 DZ yang dikendarai Nina Deslina (35).

               Ketika korban menyalip, membuat Nina Deslina menjadi kaget dan berupaya mengerem laju mobilnya. Karena posisi jalan tersebut sedikit menurun tebing.    

              Sialnya, Ketika Nina berupaya mengerem mobilnya, ternyata bukan pedal rem yang terpijak, melainkan malah pedal gas mobil tersebut yang terpijak. Sehingga mobil itu menjadi melaju kencang menyeruduk sepeda motor korban yang telah berada di depannya.

             Sangkingkan kerasnya serudukan itu, membuat korban bersama sepeda motornya sempat terseret sejauh sekitar 15 meter. Mobil tersebut juga sempat menabrak sepeda motor honda beat BG 3750 DAB  dikemudikan Firmansyah yang berajalan berlawanan arah dari depannya.

             Serta menabrak sepeda motor yamaha fino BG 4119 DAC yang tengah terparpir di depan warung. Mobil tersebut berhenti setelah menabrak bagian depan warung milik Yudi Gustian yang menjual makanan.

               Kejadian itu sempat menghebohkan warga sekitar. Para pegawai yang tengah melintas untuk berangkat kerja bersama warga sekitar berupaya menolong korban dengan membawanya ke RSU di HM Rabain Muara Enim.

                Tak lama kemudian petugas Satlantas Polres Muara Enim tiba dilokasi kejadian dengan mengamankan kendaraan yang mengalami naas tersebut serta melakukan oleh TKP.

                   Kasat Lantas Polres Muara Enim, AKP Feby Febriana, ketika dikonfirmasi awak media, Rabu (12/6) membenarkan kejadian tersebut. Namun dia belum mendapatkan laporan dari anggotanya secara lengkap. Dia juga mengaku bahwa dalam kejadian itu penumpang sepeda motor mengalami kritis.
Share:

Tiga Rumah Warga Danau Gerak Ludes Terbakar

MUARA ENIM, SININEWS.COM --Warga Desa Danau Gerak, Kecamatan Semende Darat Ulu, Muara Enim mengalami kepanikan, Rabu (12/6) sekitar pukul 11.00 WIB. Itu terjadi akibat sebanyak 3 rumah warga berkontruksi kayu berbentuk panggung, ludes rata dengan tanah dilalap sijago merah.

               Dalam kejadian itu tidak ada menelan korban jiwa. Namun seluruh harta benda korban tidak satupun yang berhasil terselamatkan. Sedangkan pemilik rumah maupun penyebab kebakaran masih dilakukan pendataan oleh Badan Penanggunalan Bencana Daerah (BPBD) Muara Enim  

                 Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, pada siang itu, kondisi dusun tersebut agak sepi, karena warga tengah bekerja ke kebun. Sehingga rumah warga yang terletak di dataran tinggi kaki bukit barisan itu sebagian bersar pada kosong.

            Belum diketahui penyebab yang pasti tiba tiba warga melihat kobaran api muncul dari salah satu rumah yang terbakar. Saat itu warga sekitar berupaya memadamkan api dengan peralatan seadannya.

         Tetapi karena kondisi cuaca panas dan ditambah angin kencang membuat api cepat membesar dan melalap rumah yang berada di sekitarnya. Warga juga berupaya menghubungi Petugas Pemadam Kebakaran Pemkab Muara Enim.

             Hanya saja karena lokasi kebakaran cukup jauh dari Pemkab Muara Enim dengan jarak tempuh sekitar 3  jam, membuat api padam dengan sendirinya sebelum mobil pemadam kebakaran tiba dilokasi kejadian.

           Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muara Enim, Jasman, ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. “Memang benar ada 3 rumah yang terbakar, namun kita belum tahu rumah siapa saja, karena petugas masih melakukan pendataan,” jelas Jasman kepada awak media.

               Dia juga mengaku belum mengetahui asal muasal api terjadinya kebakaran itu. “Yang pastin tidak ada korban jiwa,” jelasnya.

               Menurutnya, lokasi kebakaran tersebut sangat jauh, sehingga mobil pemdam kebakaran belum sampai ke lokasi kejadian, korban api telah padam dengan sendirinya.
Share:

Kronologi detik - detik tewasnya Sukirman, dibunuh di kawasan Anak Petai dan Dibuang ke Payuputat



PRABUMULIH, SININEWS.COM – Detik – detik korban Sukirman (27) Warga Jalan Penukal 1 Kelurahan Prabujaya dihabisi keenam korban telah direncanakan dengan sangat matang, kamis (12/6/19).

Dari hasil Rekontruksi dihalaman Polres Prabumulih, diketahui kronologis dan beberapa adegan yang membuat korban Sukirman Hatta tewas hingga ditemukan dilokasi perkebunan warga Kelurahan Payuputat.

Kejadian tersebut berawal setelah pelaku Topan kehilangan motor, yang menduga telah dicuri oleh korban. Kecurigaan itu setelah tanpa sengaja dirinya menunjukkan motor jenis NMAx miliknya yang hilang diparkiran depan rumahnya, kepada salah satu tamu yang masih anak kecil

Jawaban anak kecil itupun mengejutkan, dengan menyatakan jika motor mengarah kepada korban. “Aku telpon beberapa kali, tapi Sukir (korban) cak cuek nian dengan telpon aku,” kata Topan.

Topan yang kesal langsung menghubungi 5 rekannya yakni Mayen, Panja, Ongki dan Poniman dan Romsadi. Tak ingin menunda waktu, Topan minta Panja dan Romsadi untuk mendatangi kediaman korban untuk memastikan keberadaan korban. “Sampai dirumah Sukir, kami dapat SMS dari Topan ujinyo motor tejingok di jalan Garen (kelurahan Anak Petai).  Terus kami minta tolong Sukir bantu cari motor topan kesano,” ucap Romsadi.

Mendapati permintaan tersebut, akhirnya Sukir bersedia membantu dan ketiganya menuju jalan Garen  dengan menggunakan dua sepeda motor. Korban membonceng Panja dengan menggunakan motor miliknya.

Sesampai dilokasi,  sekitar pukul 20.00 WIB ketiganya bertemu dengan Ongki dan Mayen yang kemudian tak lama Topan dan Poniman juga tiba dilokasi. “Disano Sukir diiterogasi samo Topan dan Poniman. Tapi dak ngaku,” lanjutnya.

Kesal korban tak mengaku, Topan kalap mata dan langsung membeset leher korban hingga terluka dan mengeluarkan darah segar. Tak sampai disitu, Poniman juga memukul wajah korban hingga tersungkur. Korban yang sudah tersungkur tak membuat para pelaku iba, justru pelaku makin beringas.

Usai dihajar korban diseret beberapa meter kesemak-semak, hingga muka dan kepala berlumuran darah. Melihat kondisi korban sudah tak berdaya pelaku Romsadi mencoba menutup tubuh korban dengan karung namun karena tidak muat pelaku mencari karung yang lebih besar.

Melihat korban sudah tak bernyawa, Poniman berinisiatif untuk membuang tubuh korban kesungai Lematang, dengan menggunakan sepeda motor. Dimana korban dibawa oleh pelaku Romsadi dan Mayen dengen menunggangi sepeda motor.

Namun, belum sampai ke Sungai Lematang tubuh korban yang sudah tak bernyawa dan posisi didalam karung beberapa kali terjatuh dari motor. Lantaran kondisi jalan yang rusak parah. “Tigo kali motor campak terpeleset,  laju mayatnyo kami buang disitulah,” tukas Romsadi.

Usai membunuh korban para pelaku pulang kerumah masing – masing, sementara motor korban dibawa oleh Ongki dan Panja untuk dibuang di Jalan Pertamina. “Motor itu kami tutupi pakai daun,” ucap Ongki.(SN)


Share:

Pelaku pembunuhan di Payuputat diancam hukuman seumur hidup hingga hukuman mati?


PRABUMULIH, SININEWS.COM– Kasus penemuan mayat pria di Kelurahan Payuputat Kecamatan Prabumulih Barat Kota Prabumulih beberapa waktu lalu yang menghebohkan warga setempat berhasil diungkap Timsus Polres Prabumulih, rabu (11/6/19)

Berawal dari penemuan mayat oleh tiga warga Kelurahan Payuputat saat sedang buang air kecil ditepi hutan kebun karet warga yang tak jauh dari jalan Pertamina yang menghubungkan Kabupaten PALI dan Prabumulih

Dari penemuan itu pihak kepolisian Polres Prabumulih mengendus keberadaan pelaku berawal dari keterangan keluarga korban yang saat kejadian melihat foto mayat terbunuh beredar dimedia sosial Facebook

Menurut keterangan 5 Pelaku Sukirman (27) dihabisi karena dituduh mencuri motor milik Topan (pelaku) didepan teras rumahnya saat hari lebaran beberapa waktu lalu, rabu (12/6/19)

Pelaku yang menghabisi nyawa Sukirman berjumlah enam orang dan Poniman salah satu tersangka masih buron dan dalam pengejaran pihak kepolisian

Enam orang tersangka memiliki peran masing-masing dalam setiap adegan pembunuhan. Keenam tersangka diancam dengan hukum seumur hidup hingga hukum mati

“ada beberapa pasal yang kita kenakan kepada pelaku, untuk eksekutor utama Topan bisa kita kenakan pasal  340 KUHP dengan ancaman hukuman mati” terang Kapolres Prabumulih  AKBP Tito Hutauruk,SIK.MH  saat press realese si depan kantor Polres Prabumulih (sn)

Share:

PUBM PALI Rampungkan Sejumlah Akses Jalan

PALI, SININEWS.COM -- Masih adanya kondisi jalan poros yang alami kerusakan serta sulit dilalui terlebih saat penghujan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PUBM) Etty Murniaty menyatakan bahwa pemerintah daerah kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) di tahun 2019 ini bakal menyelesaikan pembangunan infrastruktur jalan agar aktivitas warga lancar. 

Seperti di ruas jalan lingkar atau jalan baru penghubung PALI-Prabumulih yang melalui Modong, letaknya di Desa Pandan Kecamatan Tanah Abang, dimana tahun 2018 lalu jalan tersebut dibangun namun baru tahap pengerasan, untuk tahun 2019 ini akan dilakukan pengecoran. 

"Tahun ini akan di cor beton, sehingga warga akan nyaman melalui jalan baru tersebut. Untuk jalur lama, yang masih dalam wilayah Desa Pandan, dimana saat ini sebagian badan jalan amblas karena longsor, tetap kita lakukan perbaikan, hanya saja sifatnya bukan permanen, karena kita akan fokuskan pengecoran jalan baru," ungkap Etty Murniaty.

Bukan hanya diruas jalan baru Desa Pandan, tetapi diakui Etty bahwa jalur poros penghubung PALI-Prabumulih via Tanjung Dalam juga bakal di cor beton. 

"Kita lalukan cor beton yang masuk wilayah PALI, jadi warga PALI yang hendak menuju Prabumulih bahkan langsung ke Palembang banyak pilihan dan tidak akan menemukan kendala," tambahnya. 

Disamping penyelesaian jalan yang masih belum dilakukan pengecoran, Etty juga menjelaskan bahwa tahun 2019 ini juga bakal dilakukan pengaspalan dibeberapa ruas jalan poros. 

"Untuk lebih meningkatkan kualitas jalan dan memberikan rasa nyaman terhadap warga, jalan yang telah di cor juga akan diaspal, seperti jalur Jerambah Besi sampai ke Tanah Abang, dan ada beberapa titik lainnya. Dengan rampungnya jalur poros penghubung antar daerah diharapkan akan meningkatkan perekonomian masyarakat," tutupnya.
Share:

Isi Kekosongan Jabatan, Ridho Prioritaskan ASN yang Pintar Melobi

PRABUMULIH, SININEWS.COM -- Walikota Prabumulih, H Ridho Yahya menyerahkan sepenuhnya pengisian jabatan kosong yang diisi penjabat maupun yang ditinggal pensiun kepada Wakil Walikota, H Adriansyah Fikri. 

"Kalau mutasi tanyakan ke pak Wawako," ujar Ridho, Senin (11/6). 

Namun, orang nomor satu di Kota Prabumulih ini berharap pegawai yang akan mengisi jabatan yang kosong tersebut merupakan pejabat yang kreatif. 

"Jangan segalo-galo nak pak Wali," ungkapnya. 

Salah satunya, kata Ridho, Kepala organisasi perangkat daerah (OPD) harus mampu melobi Pemerintah agar anggaran yang ada pusat dan provinsi dapat diserap kedaerah. 

"Seperti bu Junaidah, itu dana perjalanan dinasnya Rp 300 juta, tapi untung Rp 2.5 Miliar dari dana pusat," terangnya.

Ridho menjelaskan selama ini Pemerintah Kota Prabumulih terus berupaya menyerap anggaran Pemerintah Pusat agar sejumlah program-program pusat dapat dibangun daerah. 

"Seperti tidak tercermin di DAK (Dana Alokasi Khusus) tidak ada SPBG, gas kota, PJU (penerangan jalan umum), roof top, sumur bor tapi ada di Kementerian dan ini tugas Kabid untuk mencari data informasi," bebernya.

Kedepan, lanjut Ridho, Seluruh pejabat harus memperluas jaringan sehingga pembangunan di kota prabumulih tetap berjalan meski anggaran daerah terbatas. 

"Biarlah kita tidak mengutang, pembangunan banyak dengan dana dari pusat," tambahnya.
Share:

Gegara Tak Hadir Mediasi, 21 ASN Sepakat Gugat Mantan PJ Wako Prabumulih

PRABUMULIH, SININEWS.COM -- Penyalahgunaan wewenang dengan melakukan mutasi abal-abal yang dilakukan oleh mantan Penjabat (Pj) Walikota Prabumulih, H Richard Cahyadi beberapa waktu lalu berbuntut panjang. 

Sebanyak 21 aparatur sipil negara (ASN) dilingkungan Pemkot Prabumulij yang merasa dirugikan dengan adanya mutasi abal-abal itu kemudian melaporkan ke PTUN dan kasus tersebut saat ini sudah memasuki tahap mediasi yang dilakukan oleh PN Prabumulih. 

Namun, para ASN mengaku kecewa lantaran dua kali sidang mediasi yang dilakukan tak satu kalipun dihadiri langsung oleh Richard Cahyadi. Richard hanya diwakilkan Kuasa Hukumnya, Redho Junaidi. 

Hasil sidang mediasi yang diketuai Hakim Mediator, Dendy Firdiansyah SH tersebut ternyata tidak mencapai kata sepakat sehingga gugatan terhadap Mantan Pj Wako terus dilanjutkan.

Kuasa Hukum Pemkot, Yulison Ampirani SH didamping Mudjiono SH menilai seharusnya mantan PJ Wako Prabumulih tersebut menyempatkan diri hadir dalam sidang tersebut sehingga dapat mengetahui keinginan ASN yang dirugikan akibat kebijakannya. 

"Wajar kalau tidak terjadi kata sepakat pada mediasi ini. ASN sendiri, jelas memilih sidang gugatan dilanjutkan," ujarnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kabag Hukum dan Perundang-Undangan (Pe-UU), Beny Rizal melalui Kasubag Penyuluhan dan Bantuan Hukum HAM, Wiwik Liswaty mengatakan dari hasil mediasi para ASN sudah sepakat untuk melanjutkan gugatan tersebut, sehingga Mantan Pj Wako mempertanggung jawabkan kebijakannya di mata hukum sesuai ketentuan.

"ASN juga telah sepakat, karena tidak ada kata sepakat pada mediasi dan Mantan Pj tidak hadir. Gugatan terus dilanjutkan," ungkapnya.

Sementara itu, Kuasa Hukum Mantan Pj Wako, Redho Junaidi menilai jika gugatan yang dilakukan oleh para ASN tersebut kurang tepat. Seharusnya para ASN menggugat Pemkot Prabumulih bukan Richard Cahyadi secara pribadi. 

"Harusnya, Pemkot digugat. Bukan, Pak Richard pribadi. Itu salah gugatan," tuturnya.

Terpisah, Ketua Pengadilan Negeri (PN), AA Oka PB Gocara melalui Humas, Dendy Firdiansyah menjelaskan hasil mediasi yang dilakukan akan dilaporkan kepada Ketua Pengadilan.

"Sidang gugatan akan kembali dilanjutkan dan diagendakan oleh panitra," jelasnya. 
Share:

Pembahasan LKPJ, Anggota Banggar Minta Hadirkan Sekda


MUARA ENIM,---Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Muara Enim meminta pimpinan dewan untuk menghadirkan Sekda Muara Enim, Ir H Hasanudin MSI dalam melakukan pembasahan Laporan Keterangan Pertanggunjawaban (LKPJ) Bupati Muara Enim tahun anggaran 2018. 

                    Soalnya  pengelolaan anggaran tahun 2018 dilakukan oleh tiga bupati, karena  masa transisi. Sehingga Sekdalah  selaku Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang mengetahui secara detil input, output maupun outcame penggunaan anggaran itu. 

                    “Dalam melakukan pembahasan LKPJ tahun 2018  bersama masing masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ini, kami meminta pimpinan dewan untuk menghadirkan Sekda selaku Ketua Tim anggaran eksekutif. Dialah yang mengetaui input, output dan outcame penggunaan anggaran tersebut,” jelas anggota Banggar DPRD Muara Enim, H Faizal Anwar SE, pada rapat pembahasan LKPJ dengan 11 OPD, Selasa (11/6).

                     Rapat yang berlangsung di ruang Banggar DPRD tersebut, diikuti oleh 11 OPD dipimpin Ketua DPRD, Aries HB SE bersama Wakil Ketua DPRD lainnya. Kemudian diikuti juga oleh anggota Banggar DPRD lainnya.

                    Para Kepala OPD yang mengikuti rapat tersebut diantaranya, Kepala BPKAD, Armeli Mendri, Kepala Bappeda, H Ramlan Suryadi, Kepala Bapenda, H Rinaldo, Kepala Dinas Pekerbunan, Ir Mat Kasrun, Kepala Dinas Perkim, H Ahmad Yani Herianto.

                  Dalam rapat tersebut, Faizal juga sempat mempertanyakan permasalah Dinas Pariwisata yang telah dibentuk oleh Pemkab Muara Enim. “Dinas Pariwisata telah dibentuk, tentunya masalah kinerjanya juga menjadi pembasan dalam LKPJ ini,” terang Faizal.

                Sementara itu, kepada awak media, Faizal menegaskan, pihaknya meminta Sekda dihadirkan dalam pembahasan tersebut, karena penggunaan anggaran APBD tahun 2018, dilakukan masa kepemimpinan Bupati Muara Enim, Ir H Muzakir Sai Sohar, kemudian Pj Bupati Muara Enim, Teddy Mellwansyah dan Bupati Muara Enim terpilih, Ir H Ahmad Yani MM.

          “Inilah salah satu dasar saya meminta Sekda dihadirkan dalam pembahasan LKPJ ini, karena dia  Ketua TAPD dan sangat mengerti masalah penggunaan anggaran tersebut,” tegasnya.

            Menanggapi pertanyaan anggota banggar tersebut, Ketua DPRD Muara Enim, Aries HB SE,  langsung memerintahkan Plt Sekretaris Dewan untuk membuat surat khusus meminta kehadiran Sekda dalam pembahasan LKPJ tersebut.

                  “Pak Sekwan, supaya membuat surat untuk mengundang Sekda agar hadir dalam pembahasan LKPJ besok bersama OPD. Sedangkan pembahasan LKPJ dengan OPD hari tetap kita lanjutkan,” jelasnya.

                 Sementara itu, Izudin, anggota Banggar DPRD Muara Enim, juga sempat mempermasalahkan buku LKPJ yang setebal 30 cm diberikan eksekutif kepada Banggar terkesan dadakan. “Buku setebal 30 cm ini baru hari ini diserahkan ke banggar, langsung mau dilakukan pembahasan,” tegas Izudin.

                Untuk itu dia meminta agar masing masing OPD menyampaikan resume pengelolaan anggaran tahun 2018. Atas permintaan tersebut, akhirnya masing masing OPD membuat resume pengelolaan anggaran tahun 2018 dan diserahkan kepada masing masiang anggota Banggar dan pimpinan dewan.

             Kepada awak media, Izun mengatakan, bahwa penggunaan dana APBD tahun 2018 urusan wajib Dinas Pendidikan, pada pos belanja tidak langsung tidak tercapai target. Pada pos tersebut dianggarkan sebesar Rp 412.176.121.807,80, terealisasi sebesar Rp384.186.194.676.

                     Begitu juga pada pos anggaran belanja langsung tidak tercapai target. Pada pos tersebut dianggarkan195.987.111.050, terealisasi Rp 189.128.488.785,51.

                “OPD Diknas tidak melihat kondisi sebenarnya, sehingga banyak laporan anggaran sia sia. Bukatinya belanja langsung terjadi selisih anggaran sangat besar akibat tidak capai target. Memang tidak dirugikan, dari pada Silpa lebih baik untuk perbaikan bangunan gedung sekolah,” tegasnya. (Sn)
Share:

26 Kades Persiapan Dikukuhkan

PALI, SININEWS.COM -- Bupati Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Heri Amalindo mengukuhkan 26 Desa Persiapan, Selasa (11/6) Di Aula Kantor Bupati disaksikan Ketua DPRD PALI, Drs H Soemarjono, Kepala Kejari PALI, Yunitha Arifin dan sejumlah kepala OPD serta FKPD dilingkungan Pemkab PALI. 

"Desa Persiapan ini ada yang terbentuk sejak tahun 2015 dan ada yang tahun 2016 serta 2017. Artinya ada yang telah 4 tahun menjadi desa persiapan. Namun mari kita berdoa agar bersama-sama supaya tahun depan bisa menjadi desa definitif, karena saat ini berkasnya telah di ajukan ke Gubernur," ungkap Bupati. 

Meski masih desa persiapan, Bupati menekankan agar kepala desa tetap berbuat demi masyarakat. "Kepala desa merupakan ujung tombak pemerintahan, jadi bagusnya kabupaten tergantung pada para Kadesnya. Untuk itu jalankan amanah yang diucapkan dalam sumpah, yakni siap mengabdi untuk bangsa dan kesejahteraan rakyat," tukas Bupati. 

Sementara itu, A Gani Akhmad, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten PALI membenarkan bahwa berkas 26 desa persiapan sudah diajukan ke Gubernur. 

"Dalam satu tahun kedepan, 26 desa persiapan bakal dievaluasi. Dimana dalam 6 bulan sekali, kepala desa harus melaporkan kondisi desanya, seperti pertumbuhan penduduk, pertumbuhan ekonomi serta yang lainnya," ungkap A Gani. 

Dalam masa evaluasi, diakui A Gani bahwa desa persiapan belum menerima Dana Desa (ADD) tetapi mendapat bantuan dari Kabupaten melalui Alokasi Dana Desa (ADD) serta tahun 2019 ini bakal mendapat bantuan juga dari Pemprov sebesar Rp 50 juta. 

"Tetapi bantuan dari provinsi sampai saat ini belum juga belum disalurkan," tutupnya.
Share:

Youtube SiniNews

Facebook SINI News

Followers

Subscribers

Postingan Populer

Blog Archive

Comments

Berita Utama

sitemap

Recent Posts