Penjaringan PKD Tunggu Pengumuman, Bawaslu PALI Sebut Ada 231 Pelamar

PALI -- Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kelurahan/Desa (PKD) telah ditutup penjaringannya oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), sedikitnya ada 231 pelamar yang mendaftar ke Panwas Kecamatan di lima kecamatan yang ada di Bumi Serepat Serasan. 

Menurut Ketua Bawaslu PALI, Heru Muharam melalui Divisi SDM, Basrul SAP bahwa dari 231 pelamar bakal diambil 71 orang untuk menjadi petugas PKD. 

"Penjaringannya melalui Panwas kecamatan masing-masing. Tidak ada tes tertulis untuk menerima PKD, namun komisioner Panwas kecamatan langsung melakukan wawancara terhadap pelamar yang berkasnya dianggap lengkap," ungkap Basrul, Senin (24/2).

Untuk penetapan dan pengumuman PKD terpilih, dijelaskan Basrul bakal dilaksanakan sesuai tahapan. 

"Pengumuman PKD terpilih sesuai timeline yaitu tanggal 25 Februari - 12 Maret 2020 dan bakal dilakukan serentak. Saat ini tinggal menunggu pleno masing-masing Panwas kecamatan, sebab tes wawancara sudah dilakukan," terangnya. 

Dengan jumlah 231 pelamar, diakui Basrul animo masyarakat cukup tinggi untuk menjadi bagian dari petugas pengawas Pemilu. 

"Alhamdulillah sejak diumumkan dibukanya pendaftaran penerimaan PKD, pelamar cukup tinggi. Dan dari 231 pelamar 20 persennya dari perwakilan perempuan. Dalam penjaringan PKD, tidak ada perpanjangan pendaftaran mengingat kouta minimal 2 kebutuhan per Desa sudah terpenuhi serta dari hasil wawancara yang dilakukan komisioner panwascam nanti akan di plenokan menetapkan PKD terpilih sesuai pedoman yang telah ditentukan Bawaslu RI. Kami berharap proses penjaringan sampai penetapan PKD  nanti bejalan mulus," harapnya. (sn) 
Share:

Hari Terakhir Penerimaan Berkas Pendaftaran, Belum Satupun Paslon Jalur Perseorangan Datangi KPUD PALI

PALI -- Hari terakhir penerimaan berkas pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) jalur perseorangan, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) PALI belum juga menerima satu Paslon pun untuk menyerahkan berkas. Artinya apabila hingga Minggu (23/2) pukul 24.00 WIB belum juga ada yang mendaftar, maka Paslon dari jalur perseorangan dipastikan nihil.

Dikatakan Sunario, Ketua KPUD PALI bahwa sejak dibuka pendaftaran penyerahan berkas Paslon perseorangan tanggal 19 Februari 2020 lalu, KPUD PALI membuka tenda pendaftaran tetapi belum ada satu pun Paslon atau perwaiklannya datang ke sekretariat KPUD PALI. 

"Hari terakhir kami tunggu hingga pukul 24.00 WIB. Namun hingga Minggu siang, belum ada satu pun Paslon yang datang bahkan konfirmasi ke kita," ungkap Sunario. 

Meski demikian, Sunario tetap mengingatkan bagi putra putri terbaik PALI yang berminat maju pada Pilkada PALI 23 September 2020, KPUD masih membuka peluang. 

"KPU Kabupaten PALI mengingatkan kepada putra putri terbaik masyarakat PALI bahwa hari ini Minggu 23 Februari 2020  adalah hari terakhir penyerahan syarat dukungan untuk calon perseorangan yang akan di tutup pada pukul 24.00 WIB. Syarat dukungan 10% dari DPT pemilu terakhir 132.576 adalah 13.158 dukungan yang tersebar minimal di 3 kecamatan dari 5 kecamatan yang ada di Kabupaten PALI," terangnya. 

Sunario juga menegaskan bahwa apabila dalam batas waktu ditentukan tidak ada yang mendaftar, maka KPUD tidak akan memperpanjang pendaftaran. 

"Sesuai tahapan, maka kami tidak akan memperpanjang pendaftaran kecuali ada instruksi dari KPU pusat. Tetapi kami berharap, kepada masyarakat PALI yang berminat, untuk datang tepat waktu," harapnya. (sn) 




Share:

Banjir Membawa Berkah, Sehari Angkut 50 Motor

PRABUMULIH, SININEWS.COM - Banjir bagi sebagian orang merupakan musibah, namun bagi para remaja di Desa Sungai Medang banjir Kecamatan Cambai Kota Prabumulih adalah berkah. Saat musim banjir, para pemuda dapat meraup keuntungan dengan memberikan jasa angkut kendaraan. 

Meski terdengar mudah, namun mengangkat sepeda motor menerjang banjir dijalan alternatif penghubung Desa Sungai Medang Kota Prabumulih dan Desa Modong Kabupaten PALI ini butuh kehati-hatian ekstra. Pasalnya, salah sedikit, kendaraan bisa terjatuh dan terbawa arus air yang mencapai ketinggian 1 meter tersebut. 

Motor pengendara diangkat menggunakan dua tongkat yang ditaruh disetiap ban, kemudian tongkat diangkat oleh empat orang. 

Jasa angkut kendaraan ini kerap dilakukan para pemuda di Desa Sungai Medang setiap kali banjir melanda. Genangan air yang tinggi, menyebabkan kendaraan sulit melintas. Agar dapat melintas dengan aman, jasa angkut kendaraan sangat dibutuhkan para pengendara saat melintasi kawasan banjir. 

Tidak ada tarif yang dipatok oleh para remaja ini. Mereka menerima dengan ikhlas berapapun uang yang diberi oleh pengendara. 

"Ada juga yang tidak kasih uang. Kita tidak apa-apa karena murni membantu," ungkap Hartono.

Dalam sehari sedikitnya 50 kendaraan yang bisa diangkut oleh Hartono dan kawan-kawan. Selain kendaraan, tak jarang ada juga warga yang minta digendong melintasi banjir. 

"Ada juga yang minta digendong karena takut pakaian basah. Dibagian tengah itu banjirnya dalam setinggi pinggang," terang Hartono. 

Sementara, para pengendara terpaksa melintas dikawasan tersebut lantaran jalan alternatif Sungai Medang-Modong merupakan satu-satunya akses jalan terdekat menuju Kota Prabumulih. 

"Sudah tahu banjir disini. Terganggu juga melintas," ujar Muslimah.(SN)
Share:

Sungai Lematang Meluap, 9 Desa di Tanah Abang Terendam

PALI -- Sungai Lematang meluap pada Sabtu (22/2) mengakibatkan 9 desa dalam kecamatan Tanah Abang Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) terendam.

Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PALI bahwa ketinggian air bervariasi, namun yang paling dalam tetap berada di Desa Curup.

"Hari ini kita bagikan air bersih di Desa Curup. Sebab, desa itu yang paling berdampak banjir dan ratusan rumah terendam serta warga membutuhkan air bersih," ungkap Junaidi Anuar, Kepala BPBD PALI, Sabtu (22/2).

Antisipasi hal yang tidak diinginkan, Junaidi tetap melakukan pemantauan serta mengimbau warga agar tetap waspada. "juga tetap awasi anak-anak kita agar tidak bermain di air deras. Kalau ada hal yang tidak diinginkan, harap secepatnya hubungi kepala desa setempat atau langsung ke BPBD," himbaunya.

Diakuinya bahwa sejauh ini belum ada warga yang mengungsi. "Masih tahap aman, sebab banjir ini sudah biasa dialami warga bantaran sungai Lematang setiap tahun  jadi belum ada warga yang mengungsi. Namun demikian, kita tetap siagakan posko di Desa Curup," tandasnya.

Sementara itu, Amran, Kepala Desa Sedupi menyebut bahwa banjir kali ini sudah merendam jalan poros penghubung Tanah Abang menuju Lembak.

"Air sudah menyeberang jalan. Apabila ada warga ingin bepergian melalui jalan Desa Sedupi harap berhati-hati," pesan Kades. (sn)
Share:

Satlantas Polres Prabumulih Beri Pelatihan Uji Praktik SIM Gratis. Berminat?

PRABUMULIH, SININEWS.COM - Pelatihan ujian praktik surat izin mengemudi (SIM) yang diadakan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Prabumulih setiap hari Sabtu, disambut antusias masyarakat. 

Salah satunya, oleh anggota Tentara Republik Indonesia (TNI). Puluhan anggota TNI ini dengan antusias mengikuti pelatihan mengendara sepeda motor dan mobil. 

Kasat Lantas Polres Prabumulih, AKP Betty Purwanti SIK mengatakan pelatihan ujian praktik SIM merupakan salah satu program SILIDI (Polisi Peduli Pengemudi) yang diadakan setiap Sabtu. 

"Pelatihan diberikan mulai pikul 08.00 wib sampai 12.00 wib," ujarnya. 

Dikatakan Betty, tak hanya TNI, pelatihan tersebut diberikan untuk seluruh masyarakat. "Kegiatan ini gratis tanpa dipungut biaya sepeserpun," terangnya.

Lebih lanjut, Betty menuturkan bagi masyarakat yang berminat mengikuti pelatihan Ujian Praktik SIM, silahkan datang ke kantor Satlantas Polres Prabumulih.

"Anda akan dilatih oleh personil Satlantas yang ramah-ramah, ganteng-ganteng dan cantik-cantik loh," tutur Betty menambahkan.(SN)
Share:

Sinergi KKKS, Medco E&P Transfer Aset ke Pertamina EP

SININEWS.COM - Pimpinan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PT Medco E&P Tarakan dan Direktur Operasi dan Produksi PT Pertamina EP Chalid Said Salim disaksikan SKK Migas, hari ini (21/2) resmi menandatangani Berita Acara Serah Terima (BAST) aset Barang Milik Negara berupa pipa penyalur gas yang membentang dari Bunyu hingga ke Tarakan sepanjang 31 Km di Kantor SKK Migas. Penandatanganan BAST ini merupakan tindak lanjut dari surat persetujuan SKK Migas mengenai transfer aset akhir Januari lalu. 

“Transfer aset ini merupakan salah satu upaya SKK Migas bersama KKKS PT Medco E&P Tarakan dan PT Pertamina EP dalam rangka pengendalian biaya operasi. Pengendalian biaya operasi merupakan hal yang paling utama dilakukan saat ini pada kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi untuk mencapai tingkat yang paling efektif dan efisien, sehingga memberikan kontribusi yang optimal pada pencapaian produksi/lifting dan penerimaan negara dari sektor hulu migas”, kata Tunggal, Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas dalam sambutannya.

Berbagai upaya penghematan dilakukan oleh KKKS dalam menyikapi tantangan harga minyak dunia yang masih rendah. Langkah penghematan tersebut salah satunya melalui strategi optimalisasi pemanfaatan aset baik dengan mekanisme pemanfaatan bersama ataupun dengan transfer aset antar KKKS.

Dalam komitmennya untuk mendukung upaya optimalisasi pemanfaatan aset yang digagas oleh SKK Migas, PT Medco E&P Indonesia bersepakat dengan PT Pertamina EP untuk mentransfer aset berupa jalur pipa 10 inci yang membentang dari Bunyu ke Tarakan sepanjang 31 kilometer. Pipa gas ini menjadi titik utama dalam rangka menjaga ketahanan energi di Provinsi Kalimantan Utara. Jalur pipa ini juga dimanfaatkan oleh PT Pertamina EP untuk menyalurkan gas kepada PT PLN (Persero) Tarakan pada mesin pembangkit di Binalatung Kelurahan Pantai Amal Tarakan,  PLN Tarakan Area Kampung 1, PLN Tarakan Area Gunung Belah, PGN City Gas Tarakan dan Pembangkit Tenaga Listrik (PTL) PEP Tarakan Field. 

Pipa penyalur gas milik PT Medco E&P Tarakan yang dibangun pada tahun 1996 ini membentang dari Booster Stasiun Pertamina di Pulau Bunyu ke Pulau Tarakan yang dioperasikan oleh Medco (G8 Stasion) untuk mensuplai bahan baku kebutuhan listrik di Tarakan. Pada tahun 2012, sesuai instruksi Kepala BPMIGAS, PT Pertamina EP Asset 5 Bunyu Field telah diminta untuk membantu menyalurkan gas dari lapangan Tapa sebagai bahan baku listrik di Tarakan yang berlangsung hingga kini.

Sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk pemerataan, memprioritaskan sumber daya yang ada untuk kemakmuran rakyat sesuai semangat ketahanan energi, maka aliran gas yang bersumber dari dua lapangan yang dioperasikan Pertamina EP dan Medco ini, dimanfaatkan untuk jaringan gas (jargas) rumah tangga di Kota Tarakan. 

Dengan kehadiran jargas, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan akses kepada sumber energi, peningkatan standar keamanan instalasi gas serta dapat menghemat biaya belanja energi hingga 50%. Per tahun 2020, sekitar 70% masyarakat di kota Tarakan sudah menikmati manfaat dari gas bumi. Pasokan gas yang disuplai oleh PT Pertamina EP Bunyu Field kepada PLN Tarakan ke pembangkit Binalatung sebesar 2.7 MMSCFD. Sementara pembangkit di Gas Plant G8 rata–rata pengiriman gas sebesar 2.5 MMSCFD.

Direktur Operasi dan Produksi Pertamina EP Chalid Said Salim pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa Pertamina EP selalu siap untuk menopang ketersediaan gas bumi di Indonesia, khususnya untuk Kota Tarakan, Kalimantan Utara. “Dengan adanya transfer aset eksisting, maka tidak diperlukan instalasi jaringan pipa baru atau dengan kata lain kita berhasil melakukan penghematan sekaligus mengimplementasikan sinergi antar KKKS. Pertamina EP akan terus berkomitmen untuk mendukung program ketahanan energi nasional dari Pemerintah”, pungkasnya.(ril/SN)
Share:

Anjing Gila Kembali Beraksi, 5 Anak Asal Talang Ubi Jadi Korban Gigitan

PALI, SININEWS.COM-- Anjing liar kembali memakan korban, kali ini menimpa Dean (8 Tahun) seorang anak anak yang masih duduk di kelas  tiga sekolah dasar, pada Kamis siang (20/2). Anjing liar diduga gila itu menggigit anak tersebut yang tengah berada tidak jauh dari tempat tinggalnya di kawasan Handayani Mulya Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).

Dari informasi yang di dapat, bahwa korban digigit kawanan anjing gila saat berjalan kaki hendak pulang ke rumahnya. Bahkan informasi di dapat sejak beberapa hari terakhir sudah ada lima korban gigitan anjing liar.

Akibat adanya anjing liar tersebut yang mengigit sejumlah korban, warga dibantu pihak kepolisian Polsek Talang Ubi, melakukan pengejaran untuk menangkap kawanan anjing liar yang terkena penyakit gila.

Seorang warga kawasan Handayani, Syamsul Bahri mengaku bahwa sejak adanya korban gigitan anjing liar  yang diduga penyakit gila hingga terakhir adanya korban seorang anak anak, menjadikan warga sangat resah, dikarenakan takut menjadi korban keganasan anjing liar dan berharap pihak terkait segera mengatasi permasalahan ini.

"Kami takut anjing liar yang sakit gila itu bekeliaran di tempat tinggal kami, apalagi kami memiliki anak dan cucu yang kerap bermain di luar halaman rumah dan berharap pihak terkait segera mengatasi kawanan anjing liar agar tidak ada penyakit yang menyebabkan anjing menggigit manusia." ujar Syamsul Bahri Jumat (21/2).

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Talang Ubi, IPDA Irzan Simbolon menjelaskan pihaknya mendapatkan laporan masyarakat atas adanya keresahan anjing liar yang diduga sakit gila sehingga mengakibat sejumlah warga menjadi korban gigitan anjing dan harus mendapatkan perawatan medis dan kita berupaya menangkap dan melumpuhkan anjing tersebut.

"Dari laporan warga ada lima korban yang digigit anjing liar akibat diduga sakit gila sejak beberapa hari dan pihaknya mencari keberadaan anjing dan upaya pertama dilumpuhkan, namun karena anjing liar semakin agresif, pihanya terpaksa menembak mati anjing tersebut  dan satunya mati dihakimi warga pada Kamis malam (20/2)," terang Irzan Simbolon. (sn) 
Share:

Sosialisasi Program Transmigrasi, Tahap Awal Tampung 50 KK Transmigran

PALI -- Program transmigrasi yang berlokasi di sekitar wilayah Sungai Jelike Desa Tempirai Selatan Kecamatan Penukal Utara Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) tidak lama lagi segera direalisasikan pemerintah pusat. 

Untuk memberikan informasi terkait program itu, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten PALI mensosialisasikannya ke masyarakat Desa Tempirai, Jumat (21/2) di Balai Desa Tempirai yang dihadiri puluhan warga setempat, Kades Tempirai raya, Camat Penukal Utara serta Babinsa dan Polsek Penukal Utara. 

Pada kesempatan itu, Kades Tempirai Selatan, Sapikal Usman bahwa sebagai pemerintah desa sangat mendukung program tersebut. 

"Kami juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk mendukung program ini. Program yang tidak lama lagi bakal dilaksanakan ini anggarannya berasal dari APBN dan tidak mudah mendapatkan kucuran dana itu. Kita sudah lama tidak bisa membuka lahan tidur itu dan dengan program ini kesempatan kita untuk membangun desa kita dan SDM di desa Tempirai raya," ucap Kades. 

Sementara itu, Usmandani, Kepala Disnakertrans PALI menjabarkan bahwa program transmigrasi tahap awal di Desa Tempirai bakal dibuka seluas 900 hektar lahan dan baru akan menampung 50 kepala keluarga (KK) dengan rincian 30 KK dari lokal dan 20 KK dari transmigran luar PALI. 

"Program ini harus kita dukung bersama, sebab program transmigrasi ini sudah melalui tahapan panjang. Dari pengajuan, survei dari kementerian dan pemetaan serta perencanaan," ujar Usmandani. 

Kadisnakertrans PALI berharap program transmigrasi yang bakal dibangun bisa berjalan lancar di Desa Tempirai. 

"Kalau tahap awal berjalan sukses, mudah-mudahan tahap berikutnya bisa dibuka lebih luas lagi serta bisa menampung transmigran lebih banyak," harapnya. (sn) 
Share:

Sampah Numpuk di Pinggir Jembatan, Dewan PALI Ingin Dinas LH Secepatnya Bersihkan

PALI -- Adanya tumpukan sampah di pinggir jembatan jalan Baru Telkom Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) tentu sangat mengganggu keindahan lingkungan sekitar. Terlebih bau menyengat timbul ketika warg melintasi disekitar tumpukan sampah. 

Seperti dikeluhkan Jeri, warga sekitar bahwa tumpukan sampah itu akibat tidak adanya bak penampungan disekitar pemukiman warga menyebabkan warga membuang sampah di sekitar jembatan. 

"Berharap Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten PALI untuk segera mengeruk sampah itu. Sebab, kami tidak ada pilihan lain untuk membuang sampah di pinggir sungai karena belum ada bak penampungan sampah," ucap Jeri, Jumat (21/2).

Menanggapi hal itu, anggota DPRD PALI dari fraksi PPP Aswawi Mansur menyarankan agar Dinas terkait dalam hal ini DLH untuk lebih inten lagi memperhatikan sampah jangan sampai mengganggu kenyamanan masyarakat. 

"Kalau sudah ada sampah, ya harusnya langsung diangkut. Kalau dipantau setiap hari dan diangkut secara rutin sampah tidak akan menumpuk seperti ini. Kami juga meminta DLH untuk membuat bak penampungan sementara sampah bagi warga sekitar jalan Baru," pintanya. 


Terpisah, Kodsi Iskandar, Plt Kepala DLH PALI menyatakan bahwa pihaknya segera mengangkat sampah disekitar jembatan jalan Baru Telkom. 

"Sudah kami perintahkan petugas untuk mengangkut sampah itu," singkatnya. (sn) 
Share:

10 Kali Cabuli Anak Umur 9 Tahun, Edi Warga Muara Dua Prabumulih Ancam Bunuh Korban?

Foto : Edi (42) warga Muara Dua Kota Prabumulih, sumsel saat dimintai keterangan dikonferensi pers didepan kantor Polres Prabumulih, jumat (21/2/20)
PRABUMULIH, SININEWS.COM – Kasus Pencabulan anak dibawah umur kembali terjadi di Jalan PPKR Rt.03 Rw.02 Kelurahan Muara Dua Kecamatan Prabumulih Timur Kota Prabumulih, kamis (20/2/20) 

Edi (42) Pelaku pencabulan yang merupakan ayah tiri korban telah menyetubuhi sebanyak 10 kali dalam kurun waktu satu bulan terakhir dengan cara memasuki kamar korban dan menyelinap dalam kelambu hingga memaksa korban yang masih berumur 9 tahun tersebut untuk melayani nafsu bejat sang ayah 

Kejadian tersebut dilakukan sang ayah saat ibu korban Bunga (korban.red) pergi dari rumah untuk bekerja sekitar pukul 5.30 wib. Setelah rumah sepi Edi langsung melancarkan aksinya hingga sepuluh kali

“baru 9 kali pak aku perkosa anak itu, dio ku ancam nak dibunuh kalu lapor samo ibunyo” ucap Edi saat dimintai keterangan oleh Wakapolres Prabumulih  Agung Aditya seraya mengatakan pencabulan ke 10 diketahui sang ibu korban 
Saat kejadian tersebut berlangsung ibu Bunga marah kepada pelaku hingga terjadi keributan yang berujung pelaporan pelaku kepada polisi

Sementara itu, Kapolres Prabumulih AKBP I Wayan Sudharmaya, SH.Sik.MH melalui Wakapolres Prabumulih  Agung Aditya mengatakan korban dipaksa oleh Edi saat rumah sedang kosong hingga melakukan pengancaman terhadap korban

“pelaku sudah sering menyetubuhi korban hingga 10 kali, dan pelaku mengancam akan membunuhnya jika melapor ke orang tua” tegasnya 

Dari kejadian tersebut pelaku diancam dengan hukuman paling aingkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun penjara (tau/sn)

Share:

Youtube SiniNews

Facebook SINI News

Followers

Subscribers

Postingan Populer

Blog Archive

Comments

Berita Utama

sitemap

Recent Posts