Kadiskominfo Prabumulih Minta Masyarakat Jaga Fasilitas Publik

 


PRABUMULIH – Pemerintah Kota Prabumulih melalui Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Prabumulih terus memberikan kemudahan bagi masyarakat, salah satunya dengan menyediakan fasilitas jaringan WiFi gratis di sejumlah wilayah Prabumulih. 

Namun sangat disayangkan, fasilitas tersebut kerap ditemukan rusak dan tidak berfungsi karena dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, seperti di kawasan Taman Kota Prabujaya, Kecamatan Prabumulih Timur.

“Sudah beberapa kali, aku ngajak anak kesana untuk memakai fasilitas WiFi gratis yang ada di Taman Kota Prabujaya dekat kantor pak wartawan (PWI) karena sekalian bisa santai dan belajar daring, tetapi sudah 2 minggu belakangan ini tidak bisa masuk (offline), tidak tahu juga apa penyebabnya,” ungkap Heru (32), warga Sukajadi, kepada awak media, Jumat (12/03/2021).

Ia pun menduga putusnya jaringan internet yang ada di sekitar Taman Prabujaya karena tangan jahil dari orang yang tidak bertanggung jawab. Untuk itu, dirinya meminta pemerintah kota melalui petugas Satpol PP, yang sering berjaga di sekitar lokasi tersebut agar lebih meningkatkan pengawasannya.
Kondisi yang sama juga dialami oleh sejumlah pewarta yang sering beraktivitas di Kantor PWI Kota Prabumulih komplek Taman Prabujaya. Bahkan, rusaknya fasilitas jaringan WiFi di kantor organisasi wartawan ini diketahui sudah terjadi kedua kalinya selama 2 minggu terakhir.

“Mari kita sama-sama jaga fasilitas WiFi, yang telah disediakan oleh pemerintah kota, khususnya yang ada di Taman Prabujaya ini,” ungkap Ketua PWI Kota Prabumulih, Mulwadi, saat menyikapi rusaknya kabel jaringan WiFi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Sementara, pegawai teknisi Telkom Prabumulih, Riski membenarkan, jika kerusakan yang terjadi pada kabel fiber indihome (WiFi) Taman Prabujaya hingga menyebabkan jaringannya terganggu karena dirusak orang.

"Sekitar 2 minggu lalu jaringan internet ini rusak akibat kabel fibernya putus dan sudah kami diperbaiki, ini yang ke 2 kali kami memperbaikinya. Untuk penyebab kerusakan sama seperti yang pertama, akibat kabel fiber dirusak orang yang tidak dikenal," sebutnya, usai memperbaiki jaringan kabel tersebut, Jumat (12/3/2021) siang.

Terpisah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Prabumulih, Drs. Mulyadi Musa M.Si, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp mengatakan, fasilitas WiFi yang disediakan oleh pemerintah kota Prabumulih untuk bisa digunakan bersama.

“Fasilitas tersebut adalah milik kita bersama, maka wajib kita jaga dan jangan sampai dirusak orang yang tidak bertanggung jawab.
WiFi publik tersebut sangat dibutuhkan kan oleh banyak pihak, apalagi di masa Pandemi Covid-19 ini. Mohon kiranya apa yang menjadi fasilitas Pemerintah untuk bersama kita jaga,” tulis Mulyadi.
Share:

Kades Ini Bawa Tiga Pucuk Kecepek ke Kantor Polisi


PALI. SININEWS.COM -- Tanpa ragu dan takut berurusan hukum, Kepala Desa Talang Bulang Menriadi mendatangi Markas Polsek Talang Ubi dengan menyandang tiga pucuk senjata api rakitan laras panjang jenis kecepek, Jumat (12/3/21).


Kedatangan Kades tersebut bukannya membuat anggota polisi yang berjaga menjadi lebih waspada, melainkan menyambut Kades dengan wajah bersahabat. Bahkan yang menyambut Kades langsung Kapolsek Talang Ubi Kompol Alpian Nasution dan Kanit Reskrim Talang Ubi Ipda Bambang SH serta jajarannya. 

"Kedatangan kami ke Mapolsek Talang Ubi adalah untuk menyerahkan tiga pucuk senjata api rakitan jenis kecepek ke kepolisian. Senpira ini berasal dari warga yang dengan sukarela menyerahkan ke kami selaku pemerintah desa," ujar Menriadi. 

Diakui Kades Talang Bulang bahwa penyerahan senpira dari warga tak lepas dari himbauan kepolisian ke seluruh masyarakat agar menyerahkan senjata api ilegal karena memiliki barang itu melanggar hukum.

"Himbauan kepolisian selalu kami sampaikan ke masyarakat pada setiap pertemuan atau kegiatan. Karena memiliki senjata api ilegal lalu tertangkap polisi maka hukumannya tidak ringan, dan kami pemerintah desa apabila pemilik senpira sudah berurusan hukum, kami tidak akan membelanya," tukasnya. 

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Talang Ubi Ipda Bambang mewakili Kapolsek Talang Ubi memberikan apresiasi kepada pemdes Talang Bulang melalui Kadesnya yang telah bekerja sama dengan kepolisian.

"Ini untuk menekan angka kejahatan terutama yang memakai senjata api rakitan. Tentu saja, dengan penyerahan tiga pucuk senjata api rakitan ini kami sangat berterimakasih kepada masyarakat desa Talang Bulang yang telah sadar menyerahkannya secara sukarela. Semoga langkah Kades Talang Bulang menjadi penggerak masyarakat di desa lainnya untuk menyerahkan senpira ke kepolisian," harapnya. (sn/perry)


Share:

MPPDT Minta PemDes Tempirai Raya Buat Putusan MusrenbangDes Pembangunan Desa Wisata untuk jadi Pilot Proyek Nasional



PALI. SININEWS.COM -- Gagasan yang jadi mimpi besar bangun Desa Tempirai Raya yang MAJU dengan cara dijadikan Desa Wisata datang dari pemuda Tempirai pada pertemuan dan diskusi bersama Subiyanto Pudin saat anggota DJSN itu bertugas jadi nara sumber diacara Perma PALI di Palembang beberapa waktu lalu. 

Dimana perwakilan pemuda yang diwakili Anton Aris (pengurus Perma PALI), Aang Supan Sihan (pengurus dan Hima PALI), Shandi (pengurus IRATE) dan kawan-kawan lainnya menyampaikan gagasan besar pemuda ini untuk dipublikasikan ke seluruh elemen masyarakat Tempirai baik langsung maupun via medsos. 

Ternyata ide tersebut menggelinding seperti bola salju makin besar dan kuat, pemuda sepakat membuat Forum Pemuda Pemudi Peduli Desa Tempirai (FPPDT).

"Dari gagasan itu, terus berlanjut melakukan diskusi dengan PemDes Tempirai periode  sebelumnya, bahkan informasi dari Asmadi Ahmada, Kades Tempirai periode lalu, sudah ada komitmen dari 4 Kades (Asmadi Ahmada, Ali Sadikin, Paradi dan M.Yunus) dengan FPPDT untuk bangun BUMDES Tempirai Raya dengan modal awal dari masing-masing Desa Rp 350 juta, maka dari awal modal itu bisa terkumpul modal usaha Bumdes sebesar Rp 1,4 milyar, namun komitmen PemDes tersebut tidak berlanjut karena ada pergantian PemDes Tempirai Raya," kata Subiyanto, ketua umum MPPDT, Jumat (12/3/21).

Untuk memperkuat perjuangan Wang Tempirai tersebut masyarakat Tempirai diperantuan pada tanggal 15 Des 2019 lalu membentuk ORMAS MPPDT dengan peran dan fungsi Edukasi Publik dan Advokasi Kebijakan Publik di Desa Tempirai Raya. Keberadaan MPPDT itu dijelaskan Subiyanto untuk mendorong Pemkab PALI dan PemDes Tempirai Raya untuk mewujudkan pembangunan Desa Tempirai Raya yang MAJU dengan cara dijadikan Desa Wisata. 

"Sehubungan dengan hal tersebut, MPPDT sudah membuat konsep tentang pembangunan Desa Tempirai Raya jadi Desa Wisata dan sudah mengajukan 4 (Empat) proposal ke Pemkab PALI,"

Empat proposal dimaksud dijabarkan Subiyanto yaitu : 

1.Pembangunan Danau Desa Tempirai dijadikan tempat wisata dan budidaya ikan air tawar

2.Pembangunan 10 (sepuluh) IPAL (Instalasi Pengelola Air Limbah) untuk mengelola air limbah rumah tangga, agar air Danau Desa Tempirai bersih.

3.Pengendalian dan pengelolaan sampah dengan konsep 3R (Reduse,Reuse, Recycle) untuk kebersihan lingkungan Desa

4.Penghijauan dengan menanam 1000 pohon Tabebuya di pinggir jalan danau Desa Tempirai.

"Disamping itu sesuai peran MPPDT dalam edukasi publik, tidak kurang sudah kirim 20 an surat ke Pemkab PALI (Bupati dan OPDnya), Kapolres, Kejaksaan untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat Tempirai yang berhubungan dengan upaya menciptakan SAPTA PESONA di Desa Tempirai, sampai saat ini yang sudah merespon hanya Dinas Pariwisata PALI yang sudah memberikan asistensinya tentang upaya menciptakan SAPTA PESONA di Tempirai," imbuhnya. 

Selain itu MPPDT juga sudah menyampaikan konsep kepada PemDes (para Kades dan BPD) Tempirai Raya tentang Kerangka Acuan Membangun Desa Tempirai Raya Sebagai Desa Wisata, wujudkan SAPTA PESONA dengan slogan Tempirai BERIMAN (Bersih, Rapi, Indah, Makmur, Aman, Nyaman) yang dilakukan dengan 6 (Enam) langkah/tahapan. 

"Tentang hal ini juga MPPDT sudah berkirim surat ke Camat Penukal Utara untuk membantu kordinasikan para PemDes Tempirai Raya agar sama persepsi, visi dan misi membangun Desa Wisata di Tempirai Raya," sebutnya. 

Untuk merealisasikan itu semua, diterangkan Subiyanto, sesuai mekanisme pembangunan Indonesia bahwa usulan pembangunan yang bersifat Bottom Up yaitu dari masyarakat melalui proses MusrenbangDes Tempirai Raya.

"Sehubungan dengan hal-hal tersebut agar gagasan dan mimpi besar Wang Tempirai  membangun Desa Wisata bisa segera terwujud maka sesuai peran dan fungsi PemDes Tempirai Raya untuk melakukan formulasi kebijakan publik di Desa Tempirai dengan membuat keputusan MusrenbangDes Tempirai Raya tentang Pembangunan Desa Tempirai Raya jadi Desa Wisata. Optimalisasi potensi Danau Desa Tempirai agar masuk dalam dokumen pembangunan Indonesia untuk diperjuangkan bersama-sama agar Desa Tempirai Raya jadi Pilot Proyek Nasional Pembangunan Desa Wisata bersumber dari APBN," tutupnya. (sn/yogi)
Share:

Situasi Terkini Covid-19 Pertanggal 11 Maret 2021






 

Share:

Panen Raya Bersama Kelompok Tani Sumber Pangan Sumberejo


PALI, SININEWS.COM -- Panen raya sudah di mulai di lahan pesawahan Sumberejo Kelurahan Talang Ubi Utara Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI. Panen diawali diatas lahan seluas 45 hektar milik kelompok tani Sumber Pangan yang mengundang langsung Dinas Pertanian kabupaten PALI, pada Kamis (11/3/21). 


Plt. Kepala Dinas Pertanian kabupaten PALI, Ahmad Jhoni mengatakan bahwa panen Raya kali ini merupakan panen IP 200, yaitu panen dua kali dalam satu tahun. 

"Dan hari ini merupakan panen yang kedua. Karena persawahan di Sumberjo, merupakan persawahan padi dengan mekanisasi tadah hujan dan irigasi," jelas Ahmad Jhoni. 

Ahmad Jhoni berharap, kesediaan pangan di kabupaten PALI bisa tercukupi di tengah pandemi covid-19 saat ini. 

"Di tengah wabah pandemi covid-19 sekarang, kabupaten PALI akan memprioritaskan cadangan pangan, untuk itu kita berharap agar petani mengoptimalkan kembali lahan sawah pasca panen, yaitu mempercepat penanaman kembali, untuk menghadapi musim kemarau dan hari-hari besar agama islam," tambahnya. 

Pihaknya akan mengawal serta menyediakan bantuan bibit dan pupuk, baik untuk penanaman kembali maupun penjualan hasil panen. "Sudah dibicarakan lintas sektor, Bulog, Dinas Ketahanan pangan dan Dinas Perdagangan Perindustrian akan direncanakan dan disiapkan gudang. Sehingga hasil panen dari petani di kabupaten PALI bisa dijaga harga, dan stoknya nanti," tutupnya. 

Sementara itu, Bawi ketua kelompok tani Sumber Pangan menyampaikan bahwa kendala lahan sawah di ujung Sumberjo yakni saluran irigasi ada yang bocor. 

"Cek dam (saluran irigasi,  red) masih bocor, serta dari 70 ha lahan yang ada disini, yang baru digarap hanya 45 ha, sisanya masih belukar. Selain itu, kami juga mengeluhkan ada beberapa oknum warga yang mencari ikan dengan digarap setrum, itu sungguh merusak ekosistem yang ada di sawah. Harapan kami agar pihak terkait bisa segera membantu kami," tutupnya.

Hadir dalam panen bersama, Kapolsek Talang Ubi Kompol Alpian Nasution, perwakilan dari Danramil Talang Ubi, perwakilan dari Bank Sumselbabel cabang Pendopo, serta perwakilan Lurah Talang Ubi Utara dan sejumlah PPL Pertanian yang ada di kabupaten PALI. (sn/perry)
Share:

RSUD Talang Ubi Kenalkan Inovasi Sejuk Embun Pertama


PALI, SININEWS.COM -- Inovasi  Sejuk Embun Pertama atau Sistem Rujuk Emergency Mengurangi Hambatan Unit Pelayanan Pertama dikenalkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) yang merupakan inovasi pelayanan pada  Instalasi Gawar Darurat (IGD) yang tidak lain tujuannya untuk mengutamakan pelayanan pada pasien.


Dijelaskan oleh Kepala Direktur RSUD PALI, dr Hj Tri Fitrianti, bahwa inovasi ini khusus rujukan Emergency UGD talang ubi dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yakni puskesmas yang ada di Bumi Serepat Serasan ke RSUD kabupaten PALI

"Selama ini rujukan Emergency dari puskesmas langsung-langsung saja ke RSUD. Dengan adanya sistem rujukan via WhatsApp ini, dokter yang akan merujuk dapat menyampaikan dahulu terkait kondisi pasien untuk informasi ketersediaan tempat tidur, kehadiran dokter spesialis maupun kesiapan sarana prasarana di RSUD kita," jelas Dirut RSUD PALI, Kamis (11/3/21)

Jika semuanya sudah sesuai, lanjut wanita yang kerap di sapa dr Fitri ini, pasien bisa langsung di bawa ke UGD RSUD Talang Ubi dengan petunjuk dan arahan dari dokter UGD terkait SOP transport pasien rujukan.

"Apabila ada salah satu yang menjadi kendala pihak UGD bisa menyampaikan langsung dan pasien diarahkan untuk ke RS lain. Sehingga pasien lebih dapat menerima pelayanan yang cepat dan tepat tanpa harus ke RSUD kita," terang ibu tiga anak ini.

Permasalah yang sering terjadi dijelaskan dr Fitri, sebelum ada sistem rujukan Sejuk Embun Pertama ini, pasien sudah datang ke UGD RSUD PALI, tetapi harus dirujuk lagi ke RS lain dikarenakan membutuhkan sarana prasarana lebih lanjut sehingga memperlambat pelayanan rujukan.

"Kita sebisa mungkin harus mengutamakan pelayanan terhadap pasien, apalagi ketika keadaan pasien emergency dan harus tepat dan cepat tindakan yang diambil. Kasihan kalau pasien harus terbengkalai menunggu lagi akan dirujuk kemana," bebernya.

Untuk program inovasi yang telah berjalan sejak Juli 2020 ini, dirinya menilai sangat membantu pelayanan terhadap pasien gawat darurat.

"Alhamdulillah, sudah 80 persen sangat membantu pasien, untuk setiap puskesmas sudah mengikuti nya. Mungkin akan diperluas dengan dokter praktek atau bidan praktek, tetapi tetap koordinasi dengan puskesmas setempat," pungkasnya. (sn/perry)
Share:

JELANG PILKADES SERENTAK, CAMAT PENUKAL UTARA LANTIK DUA PJS KADES


PALI,  SININEWS.COM -- Untuk tertib administrasi dan terjaganya pelayanan pada masyarakat desa menjelang pemilihan Kepala Desa serentak tahun 2021 diwilayah Penukal Utara Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir ( PALI), hari ini, Kamis (11/03'2021) Camat Penukal utara Maka Giansar, SH melantik Pejabat sementara (Pjs)  Kepala Desa Sukarami dan Desa Tambak. 


Acara yang dipusatkan dibalai Desa Sukarami ini,  dihadiri unsur Muspika Penukal Utara, BPD, Perangkat Desa dan Tokoh Masyarakat masing masing Desa ini berjalan hikmat dengan protokol Kesehatan. (Prokes). 

Dalam arahannya Camat Penukal Utara Maka Giansar,  SH menghimbau pada Pjs  Kepala Desa yang baru dilantik agar dapat menjalan tugasnya dengan baik, berkoordinasi  bersama BPD, dan istansi terkait,  serta tetap mengedepankan pelayanan pada masyarakat, serta takalah pentingnya mengajak masyarakat patuh pada prokol kesehatan Covid 19.

"Penetapan pejabat sementara ini atas dasar musyarawah mufakat BPD,  Perangkat Desa dan Masyarakat, serta secara administrasi sudah sesuai Juknis perundang undangan yang berlaku," terang Camat. 

Sementara Hairul Pjs Desa Tambak yang menggantikan Darmadi ( Biran) Kepala Desa yang lama periode 2015 - 2021, menuturkan akan menjalankan amanah masyarakat ini dengan sebaik-baiknya.

Begitu juga Jaka Perwira Pjs Kepala Desa Sukarami yang menggantikan Sarlison Kepala Desa periode 2015-2021 dengan nada yang sama akan melaksanakan tugas ini dengan pengabdian dan tanggung jawab. 

Sementara itu, Sarlison Kepala Desa Sukarami periode 2015 -2021 saat berjumpa awak media ini,  mengungkapkan bahwa dirinya selama 6 tahun menjadi Kepala Desa, telah berusaha semaksimal mungkin memperjuangkan berbagai pembangunan dan pengabdian untuk kepentingan masyarakat  Desa Sukarami. 

"Kalau selama ini dalam kememimpinan saya di desa Sukarami memang belum mendapat hasil yang maksimal atau masih banyak kekurangan untuk membawa kesejahteraan masyarakat. Karena saya sadar betul sebagai wong desa tentunya banyak kekurangan dan kelemahan sebagai manusia biasa," katanya. 

Saat ditanya kesiapan dirinya ikut berkompetisi calon Kepala Desa periode selanjutnya, Sarlison menuturkan,  kalau masyarakat Desa Sukarami masih percaya mengamanahkan pengabdian ini pada dirinya,  dia dengan ikhlas menerimanya dan melanjutkan perjuangan membangun Desa Sukarami untuk lebih baik lagi.

"Apabila masyarakat masih banyak yang menginginkan saya untuk maju lagi, maka saya akan siap lanjutkan pengabdian demi desa ini lebih maju," imbuhnya. (Bung Harto/sn)

Share:

Polemik Jalan Tol, Tanah Pemakaman di Tanjung Rambang disoal Warga

PRABUMULIH, SININEWS.COM – Polemik Tanah Pekuburan di Kelurahan Tanjung Rambang Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT) Kota Prabumulih yang akan menjadi jalur tol Inderalaya – Linggau masih terus bergulir, kamis (11/3/21).

Pasalnya sejumlah warga Tanjung Rambang mengaku tak menyetujui jika tanah keramat (kuburan) akan digusur menjadi jalur tol.

Hal tersebut diungkap beberapa warga Rt.01 Rw.02 Cukroni Bin Yahya (54) dan Eka Indarsa (48) yang merasa keberatan jika Dusun Lama (Duson Buhok) yang dulu disebut "Tebing Peguruan” akan dijadikan jalan tol.

"Kami sangat keberatan tapi setidaknya perusahaan bisa memberi solusi, atau makamnya dipindahkan" tutur keduanya yang juga buruh tebas jalur tol yang kini belum mendapat upah dari pihak perusahaan"

Dari keterangan warga sekitar Dusun Buhok merupakan tempat tinggal yang dulu pernah ada penghuninya 400 tahun silam dan kini sudah ditinggal warga dan berpindah tempat yang tak jauh dari lokasi lama atau bergeser sekitar 2 kilometer (perkiraan). 

Namun demikian tanah tersebut masih ditinggali beberapa pemakaman sakral yang dipercayai sebagai Puyang (Leluhur) yang memiliki kharismatik dan diagungkan atau di Tokohkan kala itu oleh warga Desa setempat yang konon memiliki kekuasaan atas tanah tersebut. 

Menurut keterangan Adawi (89) keturunan Puyang disana dan salah satu orang yang memiliki hak atas tanah tersebut yang menurutnya dibuktikan dalam surat tanah yang dia miliki.

“Didalam kuburan itu ade Puyang Serampu, Puyang Rebion, Puyang Lagan, Puyang Rie Elang Laut serta Puyang Akas yang kini dimakam disana yang akan dijadikan jalur tol” jelasnya.

Sementara itu, Bandar Alam (57) warga setempat yang juga merupakan keluarga garis keturunan Puyang Serampu mengaku keberatan jika pemakaman tersebut akan hilang, menurutnya tanah tersebut menjadi saksi sejarah berdirinya Desa Tanjung Rambang.

Terpisah, Camat Rambang Kapak Tengah (RKT) Kota Prabumulih Satria Karsa saat dikonfirmasi mengenai polemik makam yang akan dijadikan jalan tol mengaku sudah menengahi beberapa pihak warga dengan perusahaan PT.Hutama Karya dalam acara yasinan sekaligus musyawarah dengan warga. 

"waktu lalu saya pernah diundang oleh pihak perusahaan sekaligus yasinan, dalam musyawarah tersebut pihak perusahaan bersedia memindahkan makam yang ada disana” jelas Camat seraya mengatakan pemilik tanah kuburan itu juga bersedia mewakafkan tanah miliknya untuk dijadikan pemindahan pemakaman di puyang tersebut. 

Ditempat terpisah, tim sininews.con mencoba mengkonfirmasi pihak perusahaan PT.Hutama Karya dan PT.Waskita Karya yang merupakan perusahaan pemenang tender pembangunan jalan tol namun dari keduanya tim belum bisa bertemu langsung dan belum bisa meminta keterangan terkait polemik pemakaman itu

“mohon maaf pak saya tidak bisa memberikan keterangan, Humasnya semua ada dilapangan” ucap salah satu Security disana.

Hingga berita ini diterbitkan tim media ini terus mencoba menelusuri dan mencoba untuk mengkonfirmasi pihak perusahaan yang kini terkesan menghindar. (tau/sn)

Video lainnya bisa disimak disini /Bantu Subscribe



Share:

KAPOLRES PALI RESMIKAN KAMPUNG TANGGUH MUSI COVID 19 DI KECAMATAN PENUKAL UTARA


PALI,SININEWS.COM -- Dalam upaya memutuskan mata rantai Pandemi Covid 19 dan berubah status indemi ditengah masyarakat, Kapolda Sumatera selatan Irjen.Pol.Prof.DR.Eko Indra Heri, MM

Melalui Kapolres Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) AKBP. Rizal Agus Triyadi,  SIK,  Canangkan 5 program peduli masyarakat, antara lain pembentukan posko Kampung Musi Covid 19, Ketahanan Pangan,  Bantuan Sosial,  Kemandirian Sosial dan Peduli Karhutlah. 

Dalam giatnya Rabu kemarin(10/3/2021) Kapolres PALI AKBP Agus Triyadi, SIK didampingi Kapolsek Penukal Utara IPTU Bambang Wahyudi dan Maka Giansar,  SH Camat Penukal Utara resmikan Posko Siaga Kampung Tangguh Musi Covid 19, Posko Peduli Karhutlah dan Rumah Isolasi Covid 19.

Acara yang dipusatkan Di Desa Persiapan Madu Kincing Kecamatan Penukal Utara itu dihadiri jajaran Muspika Penukal Utara, Para Kepala Desa dan Instansi terkait dalam jajaran Pemda Kabupaten PALI disambut antusias masyarakat. 


Setelah melakukan panen perdana di ladang padi Mang Kolbi salah satu tokoh pemuda dan penggiat pertanian Penukal Utara itu,  Kapolres AKBP Rizal Triyadi,  SIK berserta rombongan menyempatkan diri berdialog dengan anak pelajar Abri Coursuse English Tempirai yang sempat hadir, termasuk memberikan santunan sembako Peduli POLRI terhadap para lansia warga Madu Kincing serta menaburkan ribuan benih ikan Nila di Sungai Desa Tanjung Baru. 

Dalam arahannya Kapolres mengajak masyarakat untuk Peduli Lingkungan dan mematuhi Protokol Kesehatan serta tetap menjaga ketertiban umum ditengah musibah Pandemi Covid 19.

"Serta tidak kalah pentingnya kami menghimbau pada Masyarakat tani untuk peduli lingkungan dengan cara membuka lahan perkebunan tidak membakar Hutan," ujar Kapolres. 

Lanjut orang nomor satu di Polres PALI ini, hendaknya masyarakat  tetap semangat bekerja menfaatkan lahan untuk bercocok tanam padi dan sayuran dengan baik, sehingga akan tercipta ketahanan Pangan ditengah masyarakat.


"Manfaatkan sumber daya alam yang ada disekitar agar ada penopang ekonomi keluarga ditengah himpitan pandemi covid-19 ini," tutupnya. 

Demikian dikatakan Camat Penukal Utara Maka Giansar, SH saat di jumpai awak media ini usai acara mengapresiasi atas kepedulian Kapolres PALI  terhadap masyarakat diwilayah ia pimpinan, sehingga  akan meningkatkan sinerginitas kebersamaan antara Polri dan jajaran Muspika Penukal utara. 

Sementara Kapolsek Penukal utara IPTU Bambang Wahyudi melalui Kanit Binmas
IPDA Edy Suwandi sebagai fasilisator kegiatan,  mengucapkan terima kasih atas dukungan Perangkat Desa  dan masyarakat serta Jajaran rekan Rekan anggota Polsek Penukal utara termasuk instansi terkait atas terlaksananya  kegiatan ini dengan sukses dan baik. (Bungharto/SN)
Share:

Tebar Ribuan Benih Ikan di Kampung Tangguh, Ini Harapan Kapolres PALI


PALI. SININEWS.COM -- Kapolres PALI AKBP Rizal Agus Triadi SIK lepas ribuan bibit ikan air tawar di Kampung Tangguh Musi Covid-19 Desa Tanjung Baru Kecamatan Penukal Utara Kabupaten PALI, Rabu (10/3/21). 


Giat tersebut diikuti jajaran Polres PALI dan sejumlah OPD dilingkup Pemkab PALI.

"Agar dalam masa pandemi corona ini, masyarakat bisa tertopang ekonomi keluarganya dengan memanfaatkan sumber alam yang ada di Kampung Tangguh. Seperti memelihara ikan  beternak, menanam sayuran di lahan kosong, pekarangan atau bisa juga tumpang sari diantara pohon karet yang menjadi pencaharian utama sebagian masyarakat PALI," ujar Kapolres. 

Kegiatan pelepasan bibit ikan air tawar itu juga dibarengi dengan memberikan bantuan sosial terhadap warga yang terdampak Covid-19. 

"Tentu saja dampak dari wabah covid-19 ini begitu luas, tidak terkecuali merambah masyarakat PALI. Untuk itu, kami sedikit berbagi dalam meringankan beban dari adanya pandemi global ini," tukas Kaporles.

Disamping itu, Kapolres juga memberi arahan kepada masyarakat yang tidak menggunakan masker serta yang tidak mematuhi protokol kesehatan agar mematuhi anjuran pemerintah dalam menekan dan menghindari penyebaran virus corona. 

"Dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona tidak akan berhasil apabila tidak ada dukungan semua elemen masyarakat. Bagi yang belum sadar untuk memakai masker, kita ingatkan dan kita tekankan agar patuhi protokol kesehatan. Sebab, memakai masker salah satu upaya ampuh menangkal penyebaran virus corona," tandasnya. (sn/perry)
Share:

Youtube SiniNews

Facebook SINI News

Followers

Subscribers

Postingan Populer

Blog Archive

Comments

Berita Utama

sitemap

Recent Posts