Tim Gurita Polres Prabumulih berhasil amankan pencuri motor dalam rumah

PRABUMULIH, SININews.com – Polres Prabumulih melalui Timsus Gurita Sat Reskrim Polres Prabumulih pimpinan AKP Abdul Rahman, S.H kembali berhasil mengamankan seorang pelaku tindak pidana curanmor pada Kamis (25/03/2019) sekira pukul 12.00 WIB.

Pelaku atas nama Surip alias Surip Tak Gendong (25 tahun), warga jalan Baru RT 02 RW 01 Kelurahan Sukajadi Kecamatan Prabumulih Timur Kota Prabumulih diringkus berdasarkan laporan polisi nomor : LP/B/179/VI/2019/SUMSEL/PBM/ SEK PBM TIMUR tanggal 02 Juli 2019 dengan korban Meliya (34 tahun).

Dalam laporannya kepada pihak kepolisian kejadian pencurian sepeda motor tersebut terjadi pada hari Selasa (2/7/2019) sekira pukul 08:00 Wib, bertempat di rumahnya jalan Baru RT 05 RW 01 kel. Sukajadi Kec. Prabumulih Timur Kota Prabumulih dengan cara pelaku masuk ke rumah korban lewat jendela yang sebelumnya dirusak lalu mengambil 1 Unit sepeda motor yamaha mio m3 125 Blue core Cw tahun 2018 Warna hitam Nopol BG 3350 CW, satu buah dompet orange berisikan 1 STNK sepeda motor mio M3 dan 1 STNK sepeda motor Mio GT, kartu peserta BPJS kesehatan yang terletak di dalam jok sepeda motor milik korban dan diduga pelaku keluar lewat pintu depan.

Akibat kejadian tersebut korban mengalami kerugian sebesat Rp 14.000.000 ( Empat belas juta rupiah ) dan korban melapor ke Polsek Prabumulih Timur.

Setelah melakukan serangkaian proses penyidikan kemudian Timsus Gurita Polres Prabumulih Timsus Gurita Polres Prabumulih berhasil mengamankan salah satu pelaku, berawal saat anggota Timsus Gurita melakukan penyelidikan, petugas mendapatkan bahwa pelaku curanmor tersebut adalah Surip Alias Surip Tak Gendong, yang tidak lain merupakan tetangga korban.

Kemudian Timsus Gurita Polres Prabumulih berhasil mengamankan pelaku Surip Alias Surip Tak Gendong saat berada tidak jauh dari rumahnya di jalan Baru Kel Sukajadi Kota Prabumulih, pelaku ditangkap tanpa perlawanan.

Dari introgasi terhadap awal kepada pelaku Surip Alias Surip Tak Gendong, pelaku mengakui perbuatannya telah melakukan pencurian bersama rekan pelaku inisial YO( DPO ) dengan cara pelaku mencongkel jendela rumah korban dengan menggunakan cangkul, setelah itu kedua pelaku masuk ke dalam rumah korban dan mengambil 1 unit sepeda motor milik korban dan membawanya pergi menuju ke arah Niru Kab.Muara Enim.

Kemudian kedua pelaku menjual sepeda motor tersebut sebesar RP 2.300.000 ( Dua Juta Tiga Ratus Ribu Rupiah). 

Selanjutnya pelaku berikut barang bukti satu unit sepeda motor milik korban dibawa ke Polres Prabumulih untuk proses penyidikan lebih lanjut.

Kapolres Prabumulih AKBP Tito Hutauruk, S.I.K., M.H melalui Kasat Reskrim Polres Prabumulih AKP Abdul Rahman, S.H menyampaikan saat ini pelaku Surip Alias Surip Tak Gendong (25 tahun), berikut barang bukti sudah diamankan di Polres Prabumulih untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut.

“ Pelaku dijerat pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman lebih kurang 7 tahun penjara, sedangkan rekan pelaku inisial YO masih dalam proses pengejaran ” Ujar AKP Abdul Rahman, S.H.(sn)
Share:

Bupati : Waspada dan Siaga Bencana Karhutla

BATURAJA, SININEWS.COM - Apel Gelar pasukan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla)Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2019 digelar dihalaman Pemkab OKU. Kemarin (25/07)

Acara tersebut di hadiri Oleh Muspida OKU, OPD, kabag, Camat,Lurah, Linmas, Tim Satgas Karhutla serta elemen Masyarakat.

Bupati OKU Drs H Kuryana Azis dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk antisipasi dan kesiapsiagaan dalam upaya pemerintah menghindari terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Bumi Sebimbing Sekundang dengan membentuk Satgas Karhutla.

" Perlu kita ketahui Satgas kebakaran hutan dan lahan yang dibentuk bertujuan untuk menyatukan langkah kesiap siagaan dan Tindakan antisipasi bencana kebakaran hutan lahan dan semak belukar di daerah kita ini, dengan apel kesiapsiagaan dan kewaspadaan dini masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu agar terhindar dari musibah kebakaran hutan dan lahan tersebut, " ujar Bupati.

Dalam kesempatan itu Bupati menyampaikan diperlukan sinergitas sikap cepat dan tanggap dari semua elemen, baik pemerintah dan masyarakat dalam menyikapi Karhutla.

" Untuk kita ketahui bersama 3 tahun terakhir tidak pernah terjadi peristiwa yang berdampak luas kondisi demikian tentunya patut disyukuri merupakan bukti nyata kebersamaan sinergitas sikap cepat dan tanggap dari semua elemen Pemerintahan, TNI Polri bersama masyarakat, " ungkap Bupati seraya berharap masyarakat untuk ikut memelihara kebersihan lingkungan dari semua gangguan polusi udara berupa asap yang dapat mengganggu cuaca dan iklim dalam wilayah provinsi sumatera Selatan dan Kabupaten Ogan Komering Ulu.

" Untuk itu melalui Apel Gabungan peningkatan kesiapsiagaan pasukan Satgas hari ini agar selalu waspada dan siaga bencana karhutla," Tutup Bupati. (Windra)
Share:

Polsek Gunung Megang Bongkar Kasus Pencurian Plat Jembatan Milik PTPN VII

MUARA ENIM,SININEWS.COM---Dua pelaku pencuri pelat jembatan besi milik perusahaan perkebunan kelapa sawit PTPN VII, berlokasi di Abdeling VII, Desa Panang Jaya, Kecamatan Gunung Megang, Muara Enim, akhirnya dibekuk petugas Polsek Gunung Megang, Kamis (24/7) sekitar pukul 12.00 WIB.

                    Kedua pelaku diketahui bernama Rangga Agustino (23), warga Dusun VI Desa Gunung Megang Dalam, Kecamatan Gunung Megang, Muara Enim dan HA (16), warga Desa Muara Gula Baru, Kecamatan Ujanmas, Muara Enim yang masih duduk di bangku sekolah kelas XII. Kini keduanya bersama barang buktinya telah diamankan di Mapolsek Gunung Megang.             

           Kedua pelaku telah mencuri plat jembatan besi tersebut sebanyak 2 keping dengan panjang 2,20 m  dan lebar 1,25 m. Akibat pencurian itu membuat PTPN VII mengalami kerugian sekitar Rp 12 juta.

               Kejadian itu dilaporkan manajemen PTPN VII ke Polsek Gunung Megang. Menindaklanjuti laporan tersebut, petugas melakukan penyelidikan hingga akhirnya kedua pelaku berhasil dibekuk di tempat yang berbeda.

                  Kapolres Muara Enim, AKP Afner Juwono melalui Kabag Opsnya, Kompol Irwan Andeta dan Kapolsek Gunung Megang, AKP Feryanto, ketika dikonfirmasi, Kamis (25/7) membenarkan penangkapan tersebut.

                “Kedua pelaku berikut barang buktinya telah diamankan untuk menjalani proses hukum,” jelasnya.(sn) 
Share:

Simpan Ganja Dalam Kamar Mandi, Hardi Masuk Kamar Tahanan

MUARA ENIM,SININEWS.COM--Petugas Polsek Rambang Dangku, berhasil membekuk  Bambang Hardiansyah (32), warga Desa Manunggal Makmur, Kecamatan Rambang Niru, Muara Enim.

                    Tersangka Bandar narkoba jenis daun ganja ini dibekuk petugas saat berada di rumahnya, Rabu (24/7) sekitar pukul 00.30WIB. Selain mengamankan  tersangka, petugas juga berhasil mengamankan barang bukti narkoba jenis daun ganja kering seberat  ½ kg yang disimpan di dalam kamar mandi.

                       Kini tersangka berikut barang buktinya telah diamankan di Polsek Rambang Dangku untuk menjalani proses hukum.

                  Penangkapan tersangka bermula dari, petugas mendapatkan informasi bahwa ada tanaman daun ganja di daerah Desa Manunggal Makmur. Atas informasi itu, petugas melakukan pengembangan dengan melakukan penyelidikan.

                  Dari hasil penyelidikan, petugas mengarah pada tersangka. Lalu petugas mencari tahu keberadaan tersangka, hingga petugas mendapatkan informasi bahwa tersangka tengah berada di rumahnya.

                 Lalu petugas meluncur ke rumah tersangka dan berhasil membekuknya. Petugas juga melakukan penggeledahan didalam rumah tersangka untuk mencari tau barang haram tersebut. Akhirnya petugas menemukan barang haram itu disimpan di dalam kamar mandi rumah tersangka.

                 Kapolres Muara Enim, AKBP Afner Juwono melalui Kabag Opsnya, Kompol Irwan Andeta dan Kapolsek Rambang Dangku, AKP Apriansyah, ketika dikonfirmasi, Kamis (25/7) membenarkan penangkapan itu. “Tersangka bersama barang buktinya telah diamankan untuk menjalani proses hukum. Kasusnya masih terus dikembangkan,” jelasnya.
Share:

Kecewa, Asisten III Minta Bupati Tegur OPD

MUARA ENIM,SININEWS.COM---Asisten III Pemkab Muara Enim, Ir H Abdul Nadjib MM, sangat kecewa terhadap sikap beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Muara Enim.
             Soalnya masih banyak dijumpai OPD tidak menyampaikan ide inovasi pada acara asistensi penyusunan  Rencana Aksi Inovasi/design (RAI) lingkup Pemkab Muara Enim  digelar Badan Penelitian Pengembangan Daerah (Balitbangda) Muara Enim, Kamis (25/7) di ruang Pangripta Bappeda.

             Padahal inovasi tersebut gunanya untuk pengembangan, kemajuan serta keunggulan organisasi tersebut. Acara tersebut dibuka staf ahli pemerintahan dan politik Pemkab Muara Enim, Alfarizal dan dihadiri Kepala Balitbangda Muara Enim, Tarmizi.

              “Kalau anda ingin membantu pak bupati dan wakil bupati untuk memajukan Pemkab Muara Enim, kontribusi inovasi dan kreatifitas ini yang harus ditingkatkan, bukan tambah turun,” jelas Nadjib saat memberikan wejangan pada acara tersebut.

              Nadjib memberikan apresiasi kepada OPD yang telah menyampaikan ide inovasinya. Seperti Dinas Kesehatan telah menyampaikan 8 ide inovasi dan TP PKK telah menyampaikan 6 ide inovasi.

               Namun dia sangat menyangkan dan menyesalkan OPD yang belum menyampaikan ide inovasi untuk ditindak lanjuti Balitbangda.

               Bahkan, Nadjib juga menyebutkan satu persatu OPD yang belum datau tidak menyampaikan ide ionvasi sebagaimana yang terdaftar pada Balitbanngda. 

               Adapun OPD yang disebutkan Nadjib belum menyampaikan ide inovasi yakni Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Bencana, Dinad Koperasi, Dinas PU PR, Dinas Perikanan.

                   Kemudian Dinas Perkebunan, Satpol PP, Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Perdagangan, Dinas Penanam Modal Daerah, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Perhubungan, Dinas pariwisata dan Bappeda, Inspektorat.

                  “OPD yang tidak menyampaikan ide inovasi ini nantinya akan saya sampaikan melalui surat kepada pak bupati, agar dapat diberikan teguran,” jelasnya.

               Kekecewaan Najib terlihat pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Karena pada anggaran APBD Perubahan tahun 2019 ini, dia telah mengusulkan untuk pembuatan website desa.

                 “Kamu tau gak, di anggaran perubahan ini saya mengusulkan pengembangan web desa, kalau kamu tidak membuat ide inovasi bagaimana bisa dikembangkan,” tegas Nadjib kepada perwakilan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang menghadiri acara tersebut.

                Menurutnya, inovasi bukan sebagai pemanis lagi dan  bukan pula tugas dari atasan. Tetapi sudah menjadi kebutuhan organisasi untuk penegembangan  menuju kemajuan.

               “Kalau OPD tidak ada inovasi maka sama artinya cuma berpikir dalam otak. Yang dibutuhkan sekerang ini,  kedepan harus berpikir di luar otak, dan berpikir dengan otak baru,” tegasnya.

             Kalau masih berpikir in the books (dalam otak) maka tidak akan bisa berkembang. Perlu diketahui, lanjutnya, inovasi bukan main main. Bukan hanya pemainis dan pelengkapan. Tetapi untuk mengembangkan kemajuan keunggulan organisasi. Maka secara  terakumulsasi akan berdampak bagi  kemajuan  daerah Kabupaten Muara Enim.

           Dijelaskannya, inovasi itu suatu kebutuhan. Kalau tidak ada inovasi, maka tidak akan bisa unggul dan maju. Karena inovasi memberikan kontribusi 45 persen untuk kebutuhan kemajuan keunggulan daerah.

                   Terlebih lagi lanjutnya, pada revolusi industri 4.0. Untuk menjadikan revolusi indutri 4.o, salah satu saratnya Pemda harus membangun ekosistem inovasi. Bbukan inovasi yang berdiri sendiri, tetapi sudah ada keterkaitan antara yang satu dengan yang lainnya.

               Nadjib meminta Balintbangda, agar ide inovasi yang telah disampaikan OPD, supaya dilakukan evaluasi. Tujuannya agar diketahui sudah berapa persen inovasi itu diaplikasikan oleh masing masing OPD.(sn) 
Share:

55 Perusahaan Buka Loker, Balai Kota Tangerang Diserbu



Tangerang, SININEWS.COM - Ribuan Pencari Kerja (Pencaker) padati Balai Kota Tangerang, hal itu terlihat dari pantauan media ini Kamis (25/7), dimana Pencaker rela berdesakan untuk memasuki area Job Fair Online yang diadakan di Balai Kota Tangerang.

"Saya sudah ikut antri dari jam sembilan dan bisa masuk area job fair setengah sebelas. Jadi lebih kurang satu jam setangah saya berjuang untuk bisa masuk mas," terang Devi salah satu peserta asal Kecamatan Karawaci.

Sama diutarakan Arman, Pencaker lainnya yang merasa putus asa karena padatnya peminat yang datang ke Balai Kota Tangerang.

"Saya sudah ikut antri sejam lebih, rame banget, mungkin hari terakhir kali ya, makanya pengunjung membludak," terang Arman salah satu peserta asal Kabupaten Tangerang.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Tangerang itu memang bertujuan untuk menyalurkan tenaga kerja ke perusahaan yang mencari pekerja atau karyawan. Acara yang berlangsung selama 3 hari tersebut, dari tanggal 23 - 25 Juli 2019 itu ada 55 perusahaan yang membuka Loker dan akan menyerap 9 ribu tenaga kerja baru.

Kegiatan ini pun di serbu oleh para pencari kerja tidak hanya oleh warga kota Tangerang melainkan dari luar daerah, hal itu di jelaskan salah satu panitia Fina Oktaviani.

"Ya, ini diluar dugaan kita, kalau dihari akhir pengujung nya membeludak, mungkin ya karena hari ini di buka juga untuk pendaftar luar kota, jadi banyak dari luar, ada dari Bogor bahkan ada dari Lampung," jelas Fina yang juga pegawai Disnaker Kota Tangerang.

Masih menurut Fina, jika di hari pertama dan kedua itu khusus untuk pendaftar dari dalam kota Tangerang dan di hari terakhir atau hari ketiga dibuka untuk pendaftar luar kota.(sn/yogi)
Share:

887 Miras dan 32.800 Batang Rokok Dimusnahkan

Tangerang, SININEWS.COM - Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Bandara Internasional Soekarno-Hatta musnahkan ratusan minuman keras. Ratusan miras itu berasal dari hasil sitaan yang dibawa penumpang penerbangan selama satu periode.

Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe C bandara Soetta, Erwin Situmorang mengatakan, minuman yang dimusnahkan kali ini merupakan sitaan dari petugas selama bulan Januari hingga Juli 2019.

"Hari ini kita melakukan pemusnahan atas 887 botol minuman yang di cegah rekan kita selama satu periode," ujar Erwin di Bandara Soetta kemarin sore ( 24/7)

Erwin mengatakan Miras dari berbagai merek ini disita pihaknya dari 30 kasus. Selain melakukan pengamanan pada miras pihaknya juga mengamankan cerutu maupun rokok bawaan penumpang yang melebihi batas.

"Kami menyita ini semua dari terminal, ada 17 kasus dan 13 kasus merupakan kasus kiriman. Total semua ada 887 botol," kata Erwin.

Sementara untuk Rokok, kata Erwin, pihaknya berhasil menyita 32.800 pcs. Erwin menyebut, seharusnya barang sitaan bawaan penumpang yang melebihi batas langsung dimusnahkan di lokasi pemeriksaan. Namun begitu, untuk menghindari ketidaknyamanan pengguna jasa penerbangan pihaknya melakukan pemusnahan di luar area terminal.

"Seharusnya ini barang kita musnahkan di terminal begitu mereka datang. Tapi kalau jumlahnya sebanyak ini kita langsung musnahkan di sana takutnya bau bandaranya," ujarnya.

"Kemudian kalau barang kiriman kita sudah lakukan pencegahan terhadap barang itu yang kita seleksi di X-MEN," ujarnya.

Dia menambahkan, untuk penumpang sendiri hanya diperbolehkan membawa minuman sebanyak 1 liter saja. Sementara untuk Rokok, penumpang hanya diperbolehkan membawa rokok sebayak  200 batang saja dan cerutu 40 batang.

"Ini yang terkadang tidak diketahui pengguna jasa penerbangan. Mereka membawa lebih dan mau tidak mau kami harus musnahkan," tambahnya

Pemusnahan ratusan miras dari berbagai merek ini dilakukan dengan dituang ke tong ukuran besar. Sementara itu untuk rokok, petugas melakukan pemusnahan dengan cara digunting maupun di patahkan. (sn/yogi)
Share:

Keluarga Musadad Tempati Kantor Desa Semangus, Ternyata Sudah Lama


PALI, SININews.com -  Musadad Holi (35) warga Desa Semangus Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) terpaksa tempati kantor desa setempat lantaran kemiskinan menyelimuti keluarganya. 

Menurut Nena Widia (33) istri Musadad Holi bahwa suaminya hanya bekerja sebagai buruh serabutan yang hanya berpenghasilan pas-pasan dan tidak menentu. Dan hingga memiliki dua orang anak, belum mampu membuat rumah sendiri. 

"Sudah lebih satu tahun kami tinggal di kantor desa, karena kantor desa ini kosong dan hanya kambing yang menempatinya. Lalu kami izin untuk membersihkan kantor desa dan menempatinya sementara waktu sampai kami bisa membuat rumah," ujar Nena saat ditemui media ini belum lama ini. 


Diakuinya bahwa memang dirinya dan keluarganya warga datangan, namun sudah jadi penduduk Desa Semangus sejak enam tahun lalu. Namun selama jadi penduduk desa tersebut, belum pernah tersentuh bantuan pemerintah. 

"Memang tidak boleh menempati fasilitas umum, tapi apa boleh buat, karena kami belum mampu. Kalau lahan pekarangan, kami sudah ada," terangnya. 

Terpisah Ujang Suyadi, Kepala Desa Semangus telah memperingatkan penghuni kantor desa agar segera pindah apabila kantor desa tersebut akan direhap. 

"Mereka (keluarga Musadad Holi) sanggup untuk pindah tempat apabila kantor desa tersebut dipergunakan, namun mereka minta jangan mendadak, tapi harus diberi tahu jauh-jauh hari karena keluarga itu memang tergolong kurang mampu," kata Kades, Kamis (25/7).

Untuk membantu keluarga tersebut, Kades nyatakan bakal mengajukan bantuan ke Dinsos PALI. 

"Mudah-mudahan bisa dibantu Dinsos, dan kami juga bakal usulkan ke Dinas Perkim untuk dapat dibantu bedah rumah, sebab keluarga tersebut sudah miliki lahan pekarangan sendiri," tambah Kades. (sn)
Share:

Jamur Daun Serang Tanaman Karet Warga PALI


PALI, SININews.com -  Nasib petani karet di Bumi Serepat Serasan kian terpuruk seiring harga getah yanvg tidak menentu ditambah musim kemarau serta diduga jamur daun yang menyerang tanaman karet menyebabkan daun karet berguguran berimbas merosotnya produksi getah yang secara otomatis penghasilan petani pun terjun bebas. 

"Kami tidak tahu kalau gugur daun tahun ini karena faktor jamur juga. Wajar saja, gugur daun tidak kenal musim. Untuk itu kami berharap ada upaya pemerintah untuk atasi masalah ini," harap Rian, petani karet asal Simpang Raja Kecamatan Talang Ubi, Kamis (25/7).

Sementara dari pantauan media ini, selain produksi getah menurun, harganya juga ikut-ikutan merosot. Dimana harga getah kualitas mingguan pada pasaran minggu lalu bisa mencapai Rp 7.500/kg, kali ini hanya dihargai Rp 7.000/kg.

"Harga getah turun lagi minggu ini, hanya dihargai Rp 7.000/kg, belum lagi produksinya jauh menurun hingga 50 persen akibat gugur daun," keluh Sunar, petani karet asal Tanah Abang.

Tentu dengan kondisi ini, Sunar akui bahwa untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, dirinya menyambi jualan ikan secara berkeliling. 

"Kalau hanya mengandalkan hasil sadapan, pasti tidak cukup. Karena penghasilan kami saat ini tidak lebih Rp 200 ribu setiap minggunya, sementara anak sekolah ada tiga orang. Jadi setelah menyadap, saya berkeliling jual ikan sekitar desa kami," katanya. 

Terpisah, Ahmad Jhoni Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten PALI mengakui bahwa untuk fluktuasi harga getah, pihaknya tidak bisa lalukan intervensi. Namun untuk jamur daun memang di wilayah PALI juga terindikasi terpapar penyakit itu. Hanya saja untuk penanggulanganya pihaknya tengah berkoordinasi dengan provinsi. 

"Ada 78.000 hektar perkebunan karet di PALI, namun yang terpapar jamur daun sebagian besar pohon karet yang sudah produksi namun tidak terawat dengan baik. Bantuan pupuk telah diberikan dari pemerintah provinsi yang kita kawal penyalurannya ke kelompok tani yang mengajukan. Namun untuk penanganan jamur daun, kita menunggu instruksi dari Pemprov," terang Ahmad Jhoni.(sn)
Share:

Datangi Kejari PALI, Dua Wakil Warga Air Itam Bawa Temuan Normalisasi Sungai di Desanya



PALI, SININews.com -, Normalisasi Sungai Batanghari Desa Air Itam Kecamatan Penukal Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) yang telah dikerjakan menggunakan APBD Kabupaten PALI tahun 2018 yang menuai protes sejumlah warga setempat berbuntut panjang. 

Dua warga yang menyatakan mewakili masyarakat pada Kamis (25/7) mendatangi Kejaksaan Negeri (Kejari) PALI untuk mengadukan permasalahan itu agar ditindaklanjuti, karena menilai pekerjaan normalisasi tersebut hasilnya tidak sesuai dengan perencanaan. 

"Kami datang ke Kejari untuk sampaikan kekecewaan warga Desa Air Itam terhadap hasil pekerjaan normalisasi. Pekerjaan itu hanya mengeruk pinggir sungai saja, sementara tengahnya tidak tersentuh sehingga sungai tetap dangkal," kata Waren salah satu warga yang juga menjabat Kepala Desa Persiapan Air Itam Selatan.

Kedatangan Waren didanpingi, Mukrin, tokoh masyarakat Air Itam. Penuturan Mukrin mengharapkan laporannya bisa segera ditindaklanjuti.

"Pembangunan normalisasi itu menelan dana Rp 5 M lebih, dibangun dua tahap dari APBD induk dilanjutkan APBD perubahan. Sayang apabila hasilnya seperti itu, banyak uang negara yang menguap. Kami berharap pihak penegak hukum untuk memeriksa temuan itu. Laporan kami bukan hanya di Kejari, tapi juga ke Tipikor Dan BPK," terang Mukrin. 

Laporan dua warga Air Itam langsung diterima Kepala Kejari PALI, Yunitha Arifin. Saat pertemuan itu, Kajari PALI menegaskan pihaknya segera mengecek ke lapangan dan memanggil pihak terkait. 

"Kita segera proses, kalau memang itu ada penyelewengan kita tindak," tandasnya. 

Terpisah, Etty Murniaty, Kepala Dinas PUBM Kabupaten PALI menyatakan bahwa pihaknya telah mengutus PPTK normalisasi sungai tersebut. 

"PPTK sudah kita perintahkan untuk turun ke lapangan, mengecek dan menghitung volume pekerjaan," ucap Etty.
Share:

Youtube SiniNews

Facebook SINI News

Followers

Subscribers

Postingan Populer

Blog Archive

Comments

Berita Utama

sitemap

Recent Posts